5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah proses pengambilan madu lebah pada masyarakat
Melayu Tamiang? 2.
Bagaimana struktur teks dendang lebah masyarakat Melayu Tamiang? 3.
Apa fungsi teks dendang lebah pada masyarakat Melayu Tamiang? 4.
Apa makna teks dendang lebah pada masyarakat Melayu Tamiang?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui proses upacara pengambilan madu lebah pada masyarakat Melayu Tamiang.
2. Mengetahui struktur teks dendang lebah pada masyarakat Melayu
Tamiang. 3.
Mengetahui fungsi teks dendang lebah pada masyarakat Melayu Tamiang.
4. Mengetahui makna teks dendang lebah pada masyarakat Melayu
Tamiang.
1.4 Manfaat Penelitian
Setiap penelitian hendaknya berguna dan bermanfaat bagi setiap kalangan. Adapun manfaat dari penelitian tentang Fungsi dan Makna Teks Dendang Lebah
masyarakat Melayu Tamiang ini adalah sebagai berikut:
6 1.
Menambah wawasan pembaca mengenai fungsi dan makna teks dendang lebah masyarakat Melayu Tamiang.
2. Menambah pengetahuan semua kalangan tentang mantra.
3. Menjadi sumber informasi tentang kebudayaan Melayu dan menggali
lebih dalam tentang mantra melayu yang belum terungkap. 4.
Memunculkan rasa kepemilikan bagi masyarakat Melayu terhadap budaya tersebut.
5. Memberikan pandangan kepada generasi muda sekarang agar
melestarikan budaya tersebut.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kepustakaan yang Relevan
Dalam penulisan penelitian ini tidak terlepas dari buku-buku dan skripsi pendukung yang relevan dengan judul penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian
Fungsi dan Makna Teks Dendang Lebah Masyarakat Melayu Tamiang, maka dari
hasil penelusuran yang telah dilakukan ditemukan beberapa skripsi yang membahas tentang mantra. Adapun skripsi-skripsi tersebut adalah skripsi Tedy 2003 dengan
judul Analisis Struktur dan Makna Mantra Dekut Dalam Masyarakat Melayu Serdang. Dalam penelitiannya, beliau menyebutkan bahwa mantra dapat digunakan
sebagai sarana pengungkap tata nilai sosial budaya dan sekaligus juga disebut tata kehidupan daerah yang sedang berkembang. Mantra yang beliau kaji adalah mantra
yang digunakan pada saat akan melakukan perburuan terhadap burung-burung. Penelitiannya dikaji dari struktur dan makna mantra itu saja.
Kedua skripsi Maslinda 2000 dengan judul Analisis Struktur dan Nilai- nilai Psikologi Dalam Mantra Pekasih Masyarakat Melayu Aras. Mantra pekasih
adalah mantra yang digunakan agar seseorang yang dikehendaki bisa merasa tertarik atau merasa suka bila melihatnya si pengguna mantra. Beliau mengatakan bahwa
mantra mempunyai kekuatan pada setiap baitnya, makna mantra itu sendiri, serta kekuatan penjiwaan si pengguna mantra. Selanjutnya lagi menurut beliau, dari faktor
kejiwaanlah dapat diketahui apa-apa saja yang membuat mantra tersebut bisa
8 mempengaruhi seseorang. Beliau mengkaji mantra ditinjau dari teori
strukturalismenya serta teori psikologi. Adapun penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah
disebutkan di atas. Dalam hal ini, peneliti mengkaji mantra Dendang Lebah masyarakat Melayu Tamiang dari segi struktur, fungsi dan makna, yang membuat
mantra Dendang Lebah ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penulis mengkaji dari segi fungsi mantra itu sendiri bagi kehiduapan masyarakat
Melayu Tamiang.
2.2 Teori yang Digunakan