Tema Nada dan Suasana

14 6. Ironi adalah kata-kata yang bersifat berlawanan untuk memberikan sindiran . ironi dapat berubah menjadi sinisme dan sarkasme, yakni penggunakan kata- kata yang keras dan kasar untuk menyindir dan mengkritik. Jika ironi harus mengatakan kebalikan dari apa yang hendak dikatakan, maka sinisme dan sarkasme sebaliknya. Tetap ketiganya mempunyai maksud yang sama, yakni memberikan kritik atau sindiran Waluyo, 1991: 84-86. Struktur batin puisi yang meliputi:

1. Tema

Tema adalah gagasan pokok atau subject-metter yang dikemukakan oleh penyair. Pokok pikiran atau pokok persoalan itu begitu kuat dan mendesak dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama pengucapannya. Dalam penulisan puisi, seorang penyair harus memiliki landasan pokok atau landasan utama dalam membuat puisi. Tema adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti dari keseluruhan dalam suatu puisi Aminuddin, 1987:151. Tema adalah gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatar belakangi ciptaannya. Karena sastra merupakan refleksi kehidupan masyarakat, maka tema yang diungkapkan sangat beragam Fananie, 2000:84. Tema bisa berupa persoalan moral, etika, agama, sosial budaya , teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan. Menarik tidaknya sebuah tema akhirnya memang bergantung kepada kepiawaian pengarang. Semakin pandai ia menyamarkan tema tersebut melalui ungkapan-ungkapan simbolik, maka semakin baik model tema yang diungkapkan. Karena pada dasarnya , menariknya sebuah tema bukan terletak kepada kebagusan jenis tema yang diungkapkan, melainkan bagaimana seorang pengarang mampu meramu tema tersebut dalam jalinan ungkapan-ungkapan yang menarik. 15 Dengan latar belakang pengetahuan yang sama, penafsir-penafsir puisi, akan memberikan tafsiran tema yang sama bagi sebuah puisi, karena tema puisi bersifat lugas, obyektif, dan khusus. Tema puisi harus dihubungkan dengan penyairnya, dengan konsep-konsepnya yang terimajinasikan. Oleh sebab itu, tema bersifat khusus penyair, tetapi objektif bagi semua penafsir, dan lugas tidak dibuat-buat. Namun mencari tema tidak semudah yang dibayangkan, karena puisi memiliki bagian-bagian kata yang terkadang tidak saling berhubungan dan kata-kata terpisah dibagian lain mempunyai makna lain lagi dalam kata-kata sebelumnya, sehingga sulit untuk mencari makna seluruhnya.

2. Nada dan Suasana

Nada puisi adalah sikap penyair yang ingin diungkapkan kepada pembaca. Sikap tersebut seperti menggurui, manasehati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Suasana adalah keadaan kejiwaan pembaca setelah membaca puisi itu atau akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berhubungan kerena nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya.

3. Perasaan