Dengan adanya kejelasan inilah maka perusahaan akan terhindar dari kondisi agency problem benturan kepentingan peran.
c. Pertanggungjawaban responsibility yaitu kesesuaian pengelolaan
bank dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan prinsip- prinsip pengelolaan bank yang sehat.
d. Independensi independency yaitu suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara professional tanpa pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ
perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
e. Kewajaran fairness yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi
hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
F. Kerterkaitan antar variabel
1. Kompetensi terhadap Efektivitas Audit Internal dalam Mewujudkan
Good Corporate Governance
Audit internal harus memiliki keahlian, ketrampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab
perorangan. Menurut Mahrisa Kusumamelati 2008 dalam penelitiannya audit internal yang kompeten dapat dilihat dari Sumber daya manusia yang
34
dimiliki oleh audit internal merupakan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang memadai dan pengalaman dibidang audit, Setiap orang
yang menjadi seorang auditor internal diwajibkan untuk mengembangkan diri melalui peningkatan pengetahuan di bidang audit, akuntansi dan
bidang-bidang lainnya yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan. Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizki
Nurfajri 2009 yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas komite audit. Kompetensi dianggap
merupakan faktor penting untuk menunjang tugas dari komite audit yang memiliki peranan strategis dalam pelaksanaan fungsi pengawasan dan
pengendalian perusahaan secara efektif. Pengalaman dan pengetahuan di bidang keuangan, bisnis, akuntansi, maupun audit akan sangat
mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh komite audit. Dan dari
penelitian tersebut hasilnya kompetensi sangat berpengaruh terhadap efektivitas audit internal dalam mewujudkan Good Corporate
Governance. Ha
1
= Kompetensi berpengaruh terhadap efektifitas audit internal dalam mewujudkan good corporate governance
2. Independensi terhadap Efektivitas Audit Internal dalam Mewujudkan
Good Corporate Governance
Independensi merupakan standar umum nomor dua dari tiga standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI
yang menyatakan bahwa dalam semua yang berhubungan dengan
35
perikatan, independensi dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor, hal ini sesuai dengan pernyataan dalam Penelitian yang dilakukan
oleh Mahrisa Kusumamelati 2008. Independensi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas komite audit Rizki Nurfajri,
2009. Aspek independensi komite audit merupakan hal yang sering dipersoalkan. Dalam hal ini anggota komite audit dirangkap oleh orang
yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, jelas hal ini akan menjadi permasalahan, karena hal tersebut akan mengurangi kemandirian komite
dalam menyatakan sikap atau pendapat. Independensi menjadi alasan utama untuk meme lihara integritas dan penilaian yang objektif dari
komite audit dalam laporan dan rekomendasi yang dibuat. Untuk itu dalam
melaksanakan audit agar pelaksanaan audit internal memadai maka seorang audit internal harus mempunyai independensi yang tinggi dan
bertindak secara objektif. Dan dari penelitian tersebut hasilnya independensi sangat berpengaruh terhadap efektivitas audit internal dalam
mewujudkan Good Corporate Governance. Ha
2
= Independensi berpengaruh terhadap efektifitas audit internal dalam mewujudkan good corporate governance
3. Kompetensi dan Independensi Audit terhadap Efektivitas Audit