e Untuk memberi dukungan dan bukti untuk masalah-masalah yang
melibatkan kecurangan, tuntutan hukum, dan klaim asuransi. f
Untuk menjadi sarana bagi auditor ekstern dalam mengevaluasi pekerjaan Audit Intern dan kemudian menggunakannya dalam
penilaian audit ekstern atas sistem kontrol internal organisasi. g
Menjadi latar belakang dan data referensi untuk penelaahan selanjutnya.
h Untuk membantu memfasilitasi penelaahan. Baik auditor ekstern
atau konsultan perlu mengevaluasi aktivitas Audit Intern. i
Menjadi bagian dokumentasi.
C. Kompetensi Auditor
Menurut Webster’s Ninth Collegiate Dictionary 1983 dalam Rani Widyastuti 2009:21 kompetensi atau keahlian adalah keterampilan dari
seorang ahli. Robert A. Roe 2001 mengemukakan definisi dari kompetensi yaitu:
“Competence is definined as the ability to adequately perform a task, duty of role. Competence integrates knowledge, skills, personal values and attitudes.
Competence builds on knowledge and skills and is acquired through work experience and learning by doing.”
Berdasarkan definisi di atas kompetensi dapat digambarkan sebagai
kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan-keterampilan, sikap-sikap, dan
nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan
23
keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
Menurut Mahrissa Kusumamelati 2007:18 kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan, keterampilan, kecakapan, pengetahuan, pemahaman, dan
wawasan seseorang terhadap suatu bidang. Secara awam kompetensi juga dapat diartikan sebagai tingkat latar belakang pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang yang mungkin akan dapat memberikan pengaruh terhadap orang itu sendiri dalam menjalankan tugasnya.
Kualifikasi audit internal menurut Amin W. Tunggal 2000:22-27 antara lain :
1. Audit Internal harus memiliki pendidikan dan latihan yang memadai
karena Audit berhubungan dengan analisis dan pertimbangan. Oleh karena itu, Audit Internal harus mengerti catatan keuangan dan Akuntansi
sehingga dapat memverifikasi dan menganalisis dengan baik. 2.
Selain pendidikan dan pelatihan seorang Auditor Internal juga harus berpengalaman dibidangnya. Apabila ia seorang Auditor yang baru, ia
harus dibimbing oleh Auditor yang kompeten. Seorang Auditor dikatakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a Auditor Internal harus tertarik dan ingin mengetahui semua operasi,
selain itu juga harus mempunyai perhatian terhadap prestasi dan persoalan karyawan perusahaan mulai dari tingkat bawah sampai
tingkat atas. b
Seorang Auditor Internal harus tekun dalam pekerjaannya.
24
c Auditor Internal harus memandang suatu kesalahan sebagai sesuatu
yang harus diselesaikan dan kesalahan yang telah dibuat sebisa mungkin harus bisa dihindari.
d Auditor Internal menelaah semua pengaruh yang terjadi terhadap
Profitabilitas dan Efesiensi kegiatan perusahaan. e
Mempertimbangkan Audit sebagai mitra, karena tujuan dari Audit Internal bukanlah mengkritik tetapi untuk meningkatkan operasi
perusahaan. f
Seorang Auditor Internal harus mempunyai ide-ide cemerlang untuk membangun organisasi.
Konsorsium organisasi Profesi Audit Internal 2004:9, menyatakan bahwa penugasan harus dilaksanakan dengan memperhatikan keahlian dan
kecermatan profesional. 1.
Keahlian Ada lima komponen-komponen keahlian seperti yang dikemukakan oleh
Abdolmohammadi, Searfoss, dan Seanteau 1992 dalam Rani Widyastuti 2009 yaitu:
a Komponen Pengetahuan
Merupakan komponen penting dalam suatu keahlian. Komponen- kompunen pengetahuan meliputi pengetahuan terhadap fakta,
prosedur, dan pengalaman. b
Ciri-ciri Psikologis
25
Komponen ini meliputi kemampuan di dalam berkomunikasi, kreativitas, kerjasama, dan percaya pada keahlian.
c Kemampuan Berpikir
Kemampuan ini merupakan kemampuan untuk mengakumulasi dan mengolah informasi. Beberapa karakteristik yang dapat dimasukan ke
dalam unsur kemampuan berpikir seperti kemampuan untuk beradaptasi pada situasi baru dan abigius, keamampuan untuk
memfokuskan pada fakta-fakta relevan dan kemampuan untuk mengabaikan fakta yang tidak relevan, dan kemampuan untuk
menghindari tekanan. d
Strategi Penentuan Keputusan Kemampuan seorang dalam membuat keputusan secara sistematis baik
formal maupun informal akan membantu dalam mengatasi keterbatasan manusia.
e Analisis Tugas
Banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dan analisis tugas ini akan mempunyai pengaruh terhadap penentuan keputusan. Audit
Internal harus memiliki keahlian, ketrampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab perorangan.
2. Kecermatan Profesional
Auditor Internal harus menerapkan kecermatan dan layaknya dilakukan oleh seorang Auditor internal yang bijaksana dan kompeten,
dengan mempertimbangkan ruang lingkup penugasan, di antaranya
26
kompleksitas dan materialitas yang dicakup dalam penugasan, kecukupan dan Efektifitas manajemen resiko, pengendalian dan proses governance,
biaya dan manfaat penggunaan sumber daya dalam penugasan, penggunaan teknik-teknik Audit berbasis komputer dan teknik-teknik
analisis lainnya. Menurut Mahrisa Kusumamelati 2008, audit internal yang kompeten
dapat dilihat dari: a.
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh audit internal merupakan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang memadai dan
pengalaman dibidang audit. b.
Setiap orang yang menjadi seorang auditor internal diwajibkan untuk mengembangkan diri melalui peningkatan-peningkatan pengetahuan di
bidang audit, akuntasi dan bidang-bidang lainnya yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan.
c. Setiap staf audit internal diwajibkan untuk mengikuti pelatihan
pendidikan keahlian dalam bidang audit internal.
D. Independensi Auditor