Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Krisis ekonomi yang melanda Asia Timur dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang dimulai pada pertengahan tahun 1987, isu mengenai Corporate Governance telah menjadi salah satu bahasan penting dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan perekonomian yang stabil di masa yang akan datang Herwidayatmo, 2003:25. Beberapa dekade terakhir, Corporate Governance menjadi topik bahasan penting para pelaku usaha, akademisi, dan regulator. Tercermin dari pernyataan Presiden World Bank, James D. Wolfensohn: “Bahwa bagi perekonomian dunia tata kelola perusahaan yang tepat The proper governance of companies sama krusialnya dengan tata kelola Negara yang tepat The proper governing of countries. Bank Dunia juga menyadari bahwa Corporate Governance yang kuat akan menghasilkan kemajuan sosial yang baik” Tidak berlebihan jika abad ke-19 disebut sebagai “century of the enterpreneur” setelah abad ke-20 merupakan “century of management” dan abad ke-21 disebut akan menjadi “century of governance” Danu Febrianto, 2007:98. Organisasi dunia seperti Bank Dunia dan The Organization for economic Cooperation and Development OECD telah dikembangkan Principles of Corporate Governance yang dijadikan acuan oleh banyak Negara dalam menyusun pedoman Corporate Governance. Kajian OECD tersebut kemudian dirumuskan menjadi empat prinsip utama Good Corporate 1 Governance GCG yang berlaku universal, yaitu kewajaran fairness, keterbukaaan transparency, akuntabilitas accountability, dan pertanggung jawaban responsibility Akhmad Syakhroza, 2003:13 Badan Usaha Milik Negara BUMN merupakan sarana bagi pemerintah untuk melayani kesejahteraan rakyatnya. Berdasarkan peran tersebut, BUMN senantiasa diawasi pemerintah khususnya di bawah pengawasan Kementrian Badan Usaha Milik Negara mempunyai karakteristik khusus, tidak hanya menyangkut kepemilikannya oleh Negara tetapi juga peran yang diembannya sebagai pelaku bisnis yang melaksanakan fungsi komersial, dan sekaligus sebagai “Agent of Development” yaitu sebagai lembaga yang bertujuan mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan nasional, mempunyai kegiatan utama menghimpun dana fanding, dan menyalurkan dana lending Gusnardi, 2006:5 Salah satu pihak yang terkait dalam pelaksanaan prinsip-prinsip GCG adalah Audit Intern. Audit Intern pada BUMN dilaksanakan guna membantu manajemen agar mereka dapat menjalankan tanggung jawabnya secara efektif dan efesien. Dengan adanya mekanisme Audit Intern, diharapkan manajemen dapat mencurahkan perhatiannya pada tugas pengelolaan, sedangkan tugas pengendalian sehari-hari atas perubahan milik Negara BUMN tersebut dapat dilaksanakan secara lebih intensif dan efektif tanpa mengurangi tanggung jawabnya. Hubungan Audit Intern dengan Good Corporate Governance di sebutkan oleh Organisasi Profesi Internal Auditor Indonesia yaitu: “Fungsi Internal Audit Satuan Pemeriksaan Internal yang efektif mampu 2 menawarkan sumbangan penting dalam meningkatkan proses Corporate Governance , pengelola risiko, dan pengendalian manajemen”. “Internal Auditor merupakan dukungan penting bagi komisaris, komite audit, direksi, dan manajemen senior dalam membentuk fondasi bagi pengembangan Corporate Governance ”. Di Indonesia, kurang efektifnya pelaksanaan Corporate Governance merupakan akar permasalahan krisis ekonomi. Annual Report Bapepam tahun 2004 mencatat beberapa kasus sehubungan dengan tidak berperan dan sangat lemahnya Pengadilan Intern dan Audit Intern sehingga tidak mampu mendeteksi terjadinya kesalahan dalam tubuh perusahaan. Hal ini mengindikasikan perusahaan-perusahaan tersebut tidak dijalankan dengan prinsip tata kelola yang baik Good Corporate Governance . Pengendalian Intern yang memadai harus dapat dipercaya, kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur, hukum dan peraturan, pengamatan aset, pemanfaatan sumber daya secara ekonomis dan efisien, pencapaian tujuan yang ditetapkan Gusnardi, 2006:11. Baik buruknya Good Corporate governance BUMN di Indonesia memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan Pengendalian Intern pada BUMN tersebut. Lingkungan pengendalian merupakan kondisi obyektif yang ada pada organisasi. Kondisi ini sebagian terbesar ditentukan oleh pimpinan organisasi, dimana lingkungan pengendalian meliputi nilai integritas dan etika, komitmen terhadap kompetensi, partisipasi dewan pengawas, filosofi manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, kebijaksanaan dan praktik sumber daya manusia Arens et al, 2006:274. 3 Karena sangat mendasarnya komponen lingkungan pengendalian sebagai aspek Pengendalian Intern, jenis perusahaan merupakan salah satu aspek lingkungan pengendalian yang dapat memiliki keterkaitan dengan Good Corporate Governance BUMN. Dengan berfungsinya Pengendalian Intern dan Audit Intern serta terwujudnya transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan efektifitas maka terwujudlah prinsip Good Corporate Governance. Menyadari pentingnya Good Governance sebagai salah satu agenda reformasi untuk merehabilitasi perekonomian nasional yang terpuruk akibat krisis ekonomi, maka sejak ditanda tanganinya Letter Of Intent pertama dengan IMF pada tanggal 31 Oktober 1997 Pemerintah telah mencanangkan rencana untuk memperbaiki praktek Governance di Indonesia yang dimulai dari sektor perbankan dan terus berlanjut ke sektor-sektor lain. Penelitian yang akan dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Herlianti Utami dan Puji Handayati 2007. Adapun yang membedakannya antara lain dalam hal: 1. Populasi penelitian Pada penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah auditor internal pada bank, sedangkan pada penelitian sebelumnya, populasi penelitian yang digunakan adalah Kantor Akuntan Publik yang berdomisili di Malang dan Surabaya. 2. Periode penelitian Penelitian ini menggunakan data pada tahun 2010, sedangkan pada penelitian sebelumnya, data yang digunakan yaitu data dari tahun 2007. 4 3. Variabel penelitian Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor kompetensi audit dan faktor independensi audit, sedangkan pada penelitian sebelumnya memasukan 4 variabel, yaitu variabel komposisi komite audit, variabel keberadaan pernyataan secara tertulis misi dan tugas komite audit, variabel kepemimpinan komite audit, dan variabel evaluasi kinerja. Dari uraian yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan tinjauan penulis terhadap peneliti sebelumnya, penulis tertarik untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi audit intern dalam mewujudkan GCG serta membahas peran Audit Internal perusahaan dalam mendukung pengembangan dan implementasi Good Corporate Governance. Untuk itu penulis mencoba menelitinya dalam bentuk skripsi yang berjudul, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Audit Internal Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance”

B. Perumusan Masalah