Efektivitas audit intern dalam mewujudkan good corporate Kompetensi audit X Independensi audit X

1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau H a ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau H a diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

a. Efektivitas audit intern dalam mewujudkan good corporate

governance Y Variabel dependen efektivitas audit intern dalam mewujudkan good corporate governance adalah variabel dependen yang diukur dengan seberapa jauh audit intern ini melaksanakan fungsinya secara maksimal seperti disebutkan dalam Forum for Corporate Governance in Indonesia 2001. Indikatornya berupa pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan, pemeriksaan terhadap laporan keuangan, pengawasan dan penilaian audit laporan keuangan, pengawasan terhadap proses manajeman resiko dan pengendalian, identifikasi resiko dan evaluasi resiko, pengawasan terhadap laporan auditor internal dan eksternal, mendorong manajemen melaksanakan 50 rekomendasi auditor eksternal dan internal, mengawasi proses corporate governance, memonitor kepatuhan perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku, dan mengerti pokok persoalan yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Diduga variabel ini dipengaruhi oleh variabel-variabel independen. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, kurang setuju 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5.

b. Kompetensi audit X

1 Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan, untuk melaksanakan tugas, peran, kemampuan untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan wawasan seseorang terhadap suatu bidang Robert A. Roe 2001. Indikator pengukuran kompetensi mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Mahrissa Kusumamelati 2008 yaitu pengalaman di bidang bisnis maupun profesional, kemampuan dan pengalaman memimpin, latar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan, pemahaman yang baik mengenai resiko dan control , kemampuan berkomunikasi yang baik, dan pengetahuan yang memadai tentang peraturan undang-undang di bidang pasar modal dan undang-undang yang terkait. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin dari tidak setuju 1, kurang setuju 2, netral 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5. 51

c. Independensi audit X

2 Independensi adalah cara pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan suatu pekerjaan atau wewenang Arbyantoro, 2007. Indikator untuk menilai independensi menggunakan peraturan Bappepem No. IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit yaitu anggota komite audit bukan orang dalam KAP yang memberikan jasa pada perusahaan, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan, komisaris, direksi, dan pemegang saham utama perusahaan, tidak memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan, tidak memiliki saham pada perusahaan, dan tidak merangkap sebagai komite audit di perusahaan lain. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin dari tidak setuju 1, kurang setuju 2, netral 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5. 52 Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Skala Ordinal Kompetensi Sumber: Forum Surat Keputusan Ketua Bappepam KEP- 41PM2003 tanggal 2 Desember 2003 1. Pengetahuan 2. pengalaman 3. Memiliki pengalaman di bidang bisnis maupun profesional. 4. Memiliki kemampuan dan pengalaman memimpin. 5. Memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan. 6. Memiliki pemahaman mengenai resiko dan control perusahaan. 7. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik. 8. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan undang-undang yang terkait. Ordinal Independensi Sumber: Hiro Tugiman 2003 1. Status organisasi 2. Objektivitas 1. Status organisasi dari unit audit internal bagian pemeriksaan internal haruslah memberikan keleluasaan untuk memenuhi dan menyelesaikan tanggungjawab pemeriksaan yang diberikan kepadanya 2. Sikap mental yang tidak mudah dipengaruhi yang harus dikembangkan oleh audit internal dalam melaksanakan pemeriksaaan Ordinal Efektivitas audit intern Sumber: Forum for Corporate Governance in Indonesia 2001. 1. Transparansi 2. Akuntabilitas 1. Keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan 2. Kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Ordinal 53 3. Pertanggung jawaban 4. Independensi 5. Kewajaran bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. 3. Kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat. 4. Perusahaan dikelola secara professional tanpa pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 5. Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 54

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada karyawan yang bekerja pada perbankan di DKI Jakarta. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung maupun melalui perantara kepada responden. Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 29 Juli sampai 19 Agustus 2010 dan dilakukan ke 3 bank di wilayah DKI Jakarta dengan distribusi sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian No. Nama Perbankan Kuesioner dikirim Kuesioner dikembalikan 1. Bank Permata 15 14 2. Bank Niaga 15 12 3. Bank Mandiri 15 14 Total 45 40 Sumber: Data Primer yang diolah Kuesioner yang disebarkan berjumlah 45 buah dan jumlah yang kembali adalah sebanyak 40 buah atau 88,89. Jumlah kuesioner yang tidak kembali adalah 5 buah atau 11,11. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 37 buah atau 82,22, sedangkan yang tidak dapat diolah karena tidak diisi secara lengkap berjumlah 3 buah atau 6,67. 55