Tujuan dan Manfaat Penelitian

berdasarkan kategorinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode parametrik efektif jika diterapkan untuk menentukan bank yang bertindak paling efisien dalam sample tanpa terlebih dahulu mengelompokkan bank berdasarkan kategorinya. Konsistensi ini ditunjukkan dengan melihat bank yang sama untuk bank yang bertindak paling efisien dalam sampel, baik dengan menggunakan metode SFA maupun metode DFA. Hamim S. Ahmad Mokhtar, Naziruddin Abdullah, Syed M. Al-Habshi meneliti tentang efisiensi bank syariah di Malaysia dengan menggunakan metode Stochastic Frontier Approach. 8 Periode yang diteliti yaitu tahun 1997 sampai 2003. Dalam penelitian ini mengukur efisiensi teknis dan efisiensi biaya dari bank umum syariah, unit usaha syariah, dan bank umum konvensional di Malaysia. Sampel yang digunakan secara rinci yaitu 20 unit usaha syariah, 2 bank umum syariah, dan 20 bank umum konvensional. Dalam mengukur efisiensi teknis, input yang digunakan yaitu total simpanan terdiri dari simpanan pelanggan dan simpanan dari bank lain dan total biaya terdiri dari biaya personil dan beban usaha lain, sedangkan output yang digunakan yaitu total aktiva produktif mencakup pembiayaan, sekuritas, investasi efek, dan penempatan pada bank lain. Dalam mengukur efisiensi biaya, variabel ditambah dengan harga tenaga kerja dan modal fisik, serta harga dari deposito. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata efisiensi teknis dan biaya bank umum konvensional lebih tinggi dari bank syariah. Efisiensi teknis dan efisiensi biaya rata-rata untuk bank syariah masing-masing 80,1 dan 86,0, sedangkan bank konvensional menunjukan efisiensi teknis dan biaya 83,5 dan 87,6. Namun, dari segi tren manunjukan bahwa rata-rata efisiensi teknis dan efisiensi biaya bank syariah cenderung meningkat dari tujuh periode, sedangkan efisiensi 8 Hamim S. Ahmad Mokhtar, Naziruddin Abdullah, Syed M. Al-Habshi. Efficiency of Islamic Banking in Malaysia: A Stochastic Frontier Approach Journal of Economic Cooperation Malaysia, 2006 12 bank konvensional tidak banyak berubah selama periode yang sama. Di sini juga diteliti efisiensi berdasarkan tipe bank. Hasilnya, bank umum syariah secara signifikan lebih efisien daripada unit usaha syariah. Serta rata-rata efisiensi bank menurut status kepemilikan, diketahui bahwa unit usaha syariah asing lebih efisien daripada unit usaha syariah bank domestik. Suswandi 2007 9 meneliti tentang analisa efisiensi perbankan syariah di Indonesia dengan metode Stochastic Frontier Approach SFA dari periode Januari 2003 sampai Desember 2006. Penentuan input dan output dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Value Added. Input terdiri dari Dana Pihak Ketiga DPK dan Modal Disetor. Sedangkan output terdiri dari penempatan pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain, dan pembiayaan yang diberikan. Di sini peneliti melakukan regresi dari variabel- variabel input dan output terhadap tingkat efisiensi. Dalam penelitian ini, efisiensi bank syariah didasarkan pada kemampuan bank syariah menghasilkan profit laba dari input dan output yang digunakan, sehingga istilah profit laba dalam penelitian ini adalah memiliki makna yang sama. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel input dan output berpengaruh terhadap laba perbankan syariah. Besarnya pengaruh sebesar 53,79. Selama periode penelitian perbankan syariah di Indonesia mengalami efisiensi total rata- rata sebesar 94,37 tiap tahunnya. Dan berdasarkan hasil uji parsial dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan ada yang tidak berpengaruh terhadap laba perbankan syariah. Variabel tersebut adalah Dana Pihak Ketiga dan Penempatan pada bank lain. Sedangkan variabel yang mempengaruhi laba 9 Suswandi. Analisa Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia Metode Stochastic Frontier Approach Skripsi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2007 13