Perumusan dan Pembatasan Masalah

ingin melihat bagaimana tingkat efisiensi bank syariah ketika sebelum adanya UU No. 21 tahun 2008 tentang bank syariah dan sesudah adanya UU tersebut.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah memperhatikan judul dari pembahasan ini serta latar belakang masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi biaya bank syariah di Indonesia dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh bank syariah. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan mengenai perbankan syariah bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang perbankan syariah. 3. Bagi Perbankan Syariah, Bank Indonesia, dan Pemerintah Memberikan informasi tentang kinerja tingkat efisiensi biaya bank syariah di Indonesia, serta membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan. 4. Bagi Masyarakat Diharapkan menghasilkan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menginvestasikan dana di bank syariah. 10

D. Review Studi Terdahulu

Penelitian untuk mengukur tingkat efisiensi pada perbankan telah banyak dilakukan, baik melalui metode parametrik maupun dengan metode non parametrik. Muliaman D. Hadad, Wimboh Santoso, Eugenie Mardanugraha, dan Dhaniel Illyas 2003 7 meneliti tentang pendekatan parametrik untuk efisiensi perbankan Indonesia. Penelitian ini ingin membandingkan pengukuran tingkat efisiensi perbankan Indonesia dengan metode Stochastic Frontier Approach SFA dengan metode Distribution Free Approach DFA. Di sini peneliti menghitung tingkat efisiensi perbankan Indonesia dengan data bank secara keseluruhan tidak dikelompok-kelompokan dan juga menghitung tingkat efisiensi perbankan Indonesia dengan data bank yang dikelompokan berdasarkan kategori bank. Hasil dari penelitian tersebut, skor efisiensi DFA lebih beragam dibandingkan dengan skor efisiensi SFA, jika digunakan data bulanan dan data tahunan yang menggabungkan seluruh bank. Namun demikian, bank- bank yang paling efisien yang dihasilkan dengan menggunakan kedua metode adalah sama. Hasil perhitungan efisiensi berdasarkan SFA dan DFA dengan menggunakan data bank yang dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan kategorinya, menghasilkan hasil perhitungan yang tidak konsisten. Ketidak konsistenan ini sangat mungkin disebabkan karena kurangnya cross section observation yang digunakan, sehingga keragaman data berkurang. Hasil perhitungan ini juga menyimpulkan bahwa bank dengan kategori bank asing campuran merupakan kategori yang paling efisien dibandingkan dengan kategori lainnya. Adanya konsistensi perhitungan dengan menggunakan metode parametrik dengan menggunakan data bulanan dan tahunan dari bank tanpa mengelompokkan 7 Muliaman D. Hadad, Wimboh Santoso, Eugenie Mardanugraha, dan Dhaniel Illyas. Pendekatan Parametrik Untuk Efisiensi Perbankan Indonesia Jurnal Bank Indonesia, 2003 11 berdasarkan kategorinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode parametrik efektif jika diterapkan untuk menentukan bank yang bertindak paling efisien dalam sample tanpa terlebih dahulu mengelompokkan bank berdasarkan kategorinya. Konsistensi ini ditunjukkan dengan melihat bank yang sama untuk bank yang bertindak paling efisien dalam sampel, baik dengan menggunakan metode SFA maupun metode DFA. Hamim S. Ahmad Mokhtar, Naziruddin Abdullah, Syed M. Al-Habshi meneliti tentang efisiensi bank syariah di Malaysia dengan menggunakan metode Stochastic Frontier Approach. 8 Periode yang diteliti yaitu tahun 1997 sampai 2003. Dalam penelitian ini mengukur efisiensi teknis dan efisiensi biaya dari bank umum syariah, unit usaha syariah, dan bank umum konvensional di Malaysia. Sampel yang digunakan secara rinci yaitu 20 unit usaha syariah, 2 bank umum syariah, dan 20 bank umum konvensional. Dalam mengukur efisiensi teknis, input yang digunakan yaitu total simpanan terdiri dari simpanan pelanggan dan simpanan dari bank lain dan total biaya terdiri dari biaya personil dan beban usaha lain, sedangkan output yang digunakan yaitu total aktiva produktif mencakup pembiayaan, sekuritas, investasi efek, dan penempatan pada bank lain. Dalam mengukur efisiensi biaya, variabel ditambah dengan harga tenaga kerja dan modal fisik, serta harga dari deposito. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata efisiensi teknis dan biaya bank umum konvensional lebih tinggi dari bank syariah. Efisiensi teknis dan efisiensi biaya rata-rata untuk bank syariah masing-masing 80,1 dan 86,0, sedangkan bank konvensional menunjukan efisiensi teknis dan biaya 83,5 dan 87,6. Namun, dari segi tren manunjukan bahwa rata-rata efisiensi teknis dan efisiensi biaya bank syariah cenderung meningkat dari tujuh periode, sedangkan efisiensi 8 Hamim S. Ahmad Mokhtar, Naziruddin Abdullah, Syed M. Al-Habshi. Efficiency of Islamic Banking in Malaysia: A Stochastic Frontier Approach Journal of Economic Cooperation Malaysia, 2006 12