Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kompetensi seseorang yaitu sebagai

pada pekerja yang mempunyai masa kerja lebih besar dari 5 tahun secara proporsional berkinerja lebih buruk. Hal ini dapat terjadi kemungkinan disebabkan oleh timbulnya rasa bosan, sikap pasif, motivasi menurun, kurangnya kreativitas dan kurangnya inisiatif dan merasa tidak adanya tantangan yang berarti. Pelatihan menurut Usmara 2003 adalah setiap usaha untuk memperbaiki performance pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Faktor utama penyebab meningkatnya kinerja adalah pelatihan. Pelatihan pada dasarnya merupakan sebuah proses untuk meningkatkan kompetensi seseorang. Pelatihan juga adalah sarana yang dibutuhkan pada upaya untuk lebih mengaktifkan kerja pada anggota organisasi yang kurang aktif sebelumnya, mengurangi dampak-dampak negatif yang dikarenakan kurangnya pendidikan dan pengalaman, atau kurangnya kepercayaan diri dari anggota.

2.1.3. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kompetensi seseorang yaitu sebagai

berikut : 1. Kecerdasan Menurut Kinichi 2005, kecerdasan merupakan suatu kapasitas individu dalam membangun cara berpikir, melakukan penalaran dan memecahkan persoalan. Secara historis diyakini bahwa kecerdasan merupakan suatu kapasitas yang diturunkan secara turun temurun dari suatu generasi ke generasi. Banyak para ahli psikologi yang telah berusaha mengukur kecerdasan inteligensia sehingga pengukuran inteligensia berkembang terus DOHARNI DAULAY : HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KOMPETENSI SANITARIAN DALAM PELAKSANAAN PENYEHATAN MAKANAN DI PUSKESMAS KOTA MEDAN TAHUN 2006, 2008. dan pada masa sekarang ini tingkat kecerdasan IQ telah dapat diukur dan diklasifikasikan sebagai berikut : • IQ antara – 50 adalah golongan yang terendah sering disebut lemah pikiran atau idiot • IQ antara 50 – 70 adalah golongan moron disebut keterbatasan mental • IQ antara 70 – 90 adalah termasuk golongan orang lambat • IQ antara 90 – 110 adalah golongan orang yang bisa belajar secara normal. • IQ antara 110 – 130 adalah golongan orang superior, orang cerdas • IQ antara 130 adalah golongan orang yang genius atau orang yang sangat cerdas. Bagi orang yang cerdas dan sangat cerdas akan dapat memengaruhi kompetensi secara positif karena orang genius tersebut mempunyai kelebihan- kelebihan sebagai berikut : • Dapat belajar dengan cepat dan mudah • Dapat menyiapkan mempertahankan apa yang dipelajarinya • Selalu ingin tahu • Mampu berfikir logis, membuat generalisasi, melihat hubungan-hubungan • Lebih mampu menyesuaikan diri • Mampu menjalin jaringan yang diperlukannya Semakin tinggi tingkat kecerdasannya maka semakin besar kompetensinya. DOHARNI DAULAY : HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KOMPETENSI SANITARIAN DALAM PELAKSANAAN PENYEHATAN MAKANAN DI PUSKESMAS KOTA MEDAN TAHUN 2006, 2008. 2. Kreativitas Jika pendidikan berhasil dengan baik, maka sejumlah orang kreatif akan lahir karena tugas utama pendidikan adalah menciptakan orang-orang yang mampu melakukan sesuatu yang baru, tidak hanya mengulang apa yang telah dikerjakan oleh generasi lain. Menurut Jones dalam Mulyasa 2005, bahwa orang yang kreatif cenderung terbuka terhadap ide-ide baru. Orang- orang kreatif menemukan sesuatu yang baik yang belum pernah ada maupun yang sebenarnya sudah ada. 3. Kebutuhan Menurut Mulyasa 2005, dalam mengembangkan kompetensi, kebutuhan seseorang sebagai manusia sangat menentukan, misalnya kebutuhan dasar manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari bila belum dipenuhi, maka sulit kita mengharapkan peningkatan kompetensinya. Bila kebutuhan dasar telah terpenuhi, maka kebutuhan lainnya menjadi dominan termasuk kebutuhan untuk keperluan pelaksanaan tugas, kebutuhan berprestasi dan lain-lain. Apabila kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan seseorang telah terpenuhi, maka dapat dipastikan bahwa kompetensi orang tersebut akan mengalami kemajuan. 4. Pertumbuhan dan perkembangan kognitif Menurut Mulyasa 2005, pertumbuhan dan perkembangan dapat diklasifikasikan atas kognitif, psikologis dan fisik. Pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi karakteristik manusia. Perubahan-perubahan tersebut terjadi dalam kemajuan DOHARNI DAULAY : HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KOMPETENSI SANITARIAN DALAM PELAKSANAAN PENYEHATAN MAKANAN DI PUSKESMAS KOTA MEDAN TAHUN 2006, 2008. yang mantap, merupakan suatu proses kematangan. Perubahan ini tidak bersifat umum, melainkan merupakan hasil interaksi antara potensi bawaan dengan potensi lingkungan baik seseorang itu yang termasuk cepat maupun lambat, mempunyai kepribadian yang menyenangkan atau menggelisahkan, tinggi atau rendah, sebagian besar bergantung pada interaksi antara kecenderungan bawaan dan pengaruh lingkungan. 5. Nilai Value adalah sesuatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang, sehingga orang tersebut dapat memutuskan apa yang akan dilakukan Usmara, 2002 6. Minat Interest adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan, misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu Gibson, 1997. 7. Pendidikan adalah keadaan dalam bidang kognitif misalnya bagaimana seseorang melakukan pembelajaran mencari informasi untuk dirinya sesuai dengan kebutuhannya, sehingga dapat meningkatkan kompetensinya Gibson, 1997. 8. Sosioekonomi Sosioekonomi keluarga dapat memengaruhi kompetensi seseorang di mana bagi orang yang golongan menengah ke atas mempunyai dana atau dapat memanfaatkan kesempatan yang ada untuk meningkatkan kompetensinya, sedangkan orang dengan golongan sosioekonomi rendah tidak cukup dana tidak dapat meningkatkan kompetensinya Gibson, 1997. DOHARNI DAULAY : HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KOMPETENSI SANITARIAN DALAM PELAKSANAAN PENYEHATAN MAKANAN DI PUSKESMAS KOTA MEDAN TAHUN 2006, 2008. 9. Motivasi

Dokumen yang terkait

Tinjauan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Taman Rekreasi Mora Indah Faria Kota Medan Tahun 2001

0 21 59

Analisis Karakteristik Organisasi Dalam Pencapaian Pelayanan Imunisasi Tetanus Toxoid Ibu Hamil Di Puskesmas Medan Deli Kota Medan Tahun 2006

0 45 76

Pengaruh Karakteristik Individu terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Sari Kota Medan Tahun 2005

0 34 84

Pengaruh Karakteristik Individu terhadap Perilaku Ibu Dalam Kaitannya Dengan Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kota Medan Tahun 2005

0 40 100

Hubungan Faktor-faktor Pemanfaatan Puskesmas Dengan Trend Kunjungan Rawat Jalan Pasca Pelaksanaan Kebijakan Pembebasan Biaya Retribusi Pelayanan Kesehatan Dasar Di Puskesmas Helvetia, Pasar Medan, dan Polonia Di Kota Medan Tahun 2006

9 56 141

Pengaruh Karakteristik Individu Pria Terhadap Partisipasinya dalam Pelaksanaan Program KB di Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2005

1 25 93

Hubungan Antara Karakteristik Individu dengan Stadium Klinis Kanker Serviks di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2008-2009

1 39 81

Analisis Karakteristik Organisasi Dalam Pencapaian Pelayanan Imunisasi Tetanus Toxoid Ibu Hamil Di Puskesmas Medan Deli Kota Medan Tahun 2006

0 49 75

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU PENGELOLA PROGRAM TB PUSKESMAS DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB Hubungan Antara Karakteristik Individu Pengelola Program Tb Puskesmas Dengan Penemuan Kasus Tb Di Kabupaten Boyolali.

1 3 16

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN PERILAKU HIGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN TERHADAP MUTU MAKANAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP KABUPATEN KULON PROGO

0 0 13