BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Hubungan antara Masa Kerja dengan Kompetensi Sanitarian di Puskesmas
Kota Medan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan masa kerja petugas dengan kompetensi mereka dalam melaksanakan tugas dengan p value 0.017.
Petugas yang bekerja lebih dari 5 tahun kompetensinya dalam bekerja baik yaitu 54.5 . Hal ini dapat terjadi karena untuk sanitarian yang masa kerjanya lebih
lama disamping menjadi lebih berpengalaman kemungkinan sanitarian tersebut pun telah mengikuti pendidikan di jalur formal maupun pelatihan-pelatihan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan seperti pelatihan food inspector dan pelatihan teknik pengambilan sampel yang membuat sanitarian tersebut lebih
semangat dan terampil dalam bekerja. Husin dalam Utami 2004 mengemukakan bahwa pendidikan tambahan merupakan suatu proses yang menghasilkan suatu
perubahan perilaku yang berbentuk peningkatan kemampuan kognitif, afektif, psikomotor.
Hal ini sejalan dengan Siagian 2000, yang mengatakan bahwa semakin lama seseorang bekerja maka semakin terampil dan makin berpengalaman pula
dalam melaksanakan pekerjaannya. Robin 2000, mengemukakan ada hubungan yang positip antara senioritas
dan produktivitas pekerja. Petugas yang lebih lama bekerja berdasarkan pengalamannya dalam bekerja seringkali lebih mampu menyelesaikan
permasalahan atau kesenjangan yang di jumpai dalam bekerja. 58
DOHARNI DAULAY : HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KOMPETENSI SANITARIAN DALAM PELAKSANAAN PENYEHATAN MAKANAN DI PUSKESMAS KOTA MEDAN TAHUN 2006, 2008.
Hal ini bertentangan dengan Leida dalam Nurhaini 2001 yang mengatakan terjadi penurunan kualitas pada pekerja yang mempunyai masa kerja
yang lebih dari 5 tahun, yang mana hal ini terjadi karena timbulnya rasa bosan, sikap pasif dan apatis dan motivasi menurun, kurangnya kreativitas, kurangnya
inisiatif dan merasa tidak ada tantangan yang berarti. Untuk mengatasi hal ini kepada petugas perlu di beri sejenis rangsangan, misalnya pendidikan tambahan,
pemberian insentif, pemberian penghargaan, juga dirasa perlu melakukan penyegaran melalui seminar-seminar, pengkayaan pengetahuan, dll.
5.2. Hubungan antara Pelatihan dengan Kompetensi Sanitarian di Puskesamas