95. Apabila hasil perhitungan statistik mempunyai nilai p 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen bebas dan variabel
dependen terikat.
4.2.2.1. Hubungan Persediaan Pangan Keluarga Dengan Kejadian Kurang Energi Protein
Untuk mengetahui hubungan persediaan pangan keluarga dengan kejadian kurang energi protein dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Distribusi Proporsi Subyek Berdasarkan Persediaan Pangan Keluarga dan Kejadian Kurang Energi Protein, ², p value, OR, CI 95 di
Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2007
Kasus Kontrol Persediaan
Pangan Keluarga n n
² p
value OR CI
95
Cukup 21 17,5
62 51,7
Kurang 99 82,5
58 48,3
Jumlah 120 100 120 100
29,468 0,000
5,039 2,789 –
9,105
Berdasarkan Tabel 4.13, hasil uji statistik ² didapatkan nilai p = 0,000 berarti ada hubungan yang bermakna antara persediaan pangan keluarga dengan
kejadian kurang energi protein yaitu keluarga yang persediaan pangannya kurang secara bermakna proporsinya lebih tinggi pada kasus dibandingkan dengan kontrol.
Nilai OR 5,039 , CI 95 : 2,789 – 9,105 menunjukkan bahwa anak balita kurang energi protein kemungkinan persediaan pangan keluarga kurang 5,039 kali lebih
besar dibandingkan dengan anak balita yang tidak kurang energi protein, pada tingkat kepercayaan 95, diyakini nilai OR berada pada interval 2,789 – 9,105.
Fauzi Romeli: Analisa Determinan Kurang Energi Protein Pada Anak Balita Di Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2007, 2007.
USU e-Repository © 2008
4.2.2.2. Hubungan Pola Asuh Anak Balita Dengan Kejadian Kurang Energi
Protein
Untuk mengetahui hubungan pola asuh anak balita dengan kejadian kurang energi protein dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14. Distribusi Proporsi Subyek Berdasarkan Pola Asuh Anak Balita dan Kejadian Kurang Energi Protein , ², p value, OR, CI 95 di
Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2007
Kasus Kontrol Pola Asuh
Anak Balita n
n ²
p value
OR CI 95
Baik 101 84,2
115 95,8
Tidak Baik 19
15,8 5
4,2 Jumlah 120
100 120
100 7,824
0,005 4,327
1,559 – 12,008
Berdasarkan Tabel 4.14, hasil uji statistik ² didapatkan nila p = 0,005 berarti ada hubungan yang bermakna antara pola asuh anak balita dengan kejadian kurang
energi protein yaitu anak balita yang pola asuhnya tidak baik secara bermakna proporsinya lebih tinggi pada kasus dibandingkan dengan kontrol. Nilai OR 4,327 ,
CI 95 : 1,559 – 12,008 menunjukkan bahwa anak balita kurang energi protein kemungkinan pola asuh tidak baik 4,327 kali lebih besar dibandingkan dengan anak
balita yang tidak kurang energi protein, pada tingkat kepercayaan 95 diyakini nilai OR berada pada interval 1,559 – 12,008.
Fauzi Romeli: Analisa Determinan Kurang Energi Protein Pada Anak Balita Di Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2007, 2007.
USU e-Repository © 2008
4.2.2.3. Hubungan Pengetahuan Gizi ibu Dengan Kejadian Kurang Energi Protein