Hubungan Pengetahuan Gizi ibu Dengan Kejadian Kurang Energi Protein

dalam penelitian ini pola asuh anak balita mempengaruhi kejadian kurang energi protein. Hal ini sesuai dengan penelitian Zul Amri di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2003 yang didapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara pola asuh anak dengan status gizi dengan odds ratio 1,30.

5.3 Hubungan Pengetahuan Gizi ibu Dengan Kejadian Kurang Energi Protein

Pada umumnya ibu yang mempunyai anak balita kurang energi protein di Kecamatan Medan Denai Kota Medan sudah mengetahui kegunaan makanan untuk menjaga kesehatan tubuh 88,33; , kegunaan lauk pauk 78,33, kegunaan sayur dan buah 69,17, tanda-tanda kurang vitamin A 68,33, umur anak untuk mendapatkan air susu ibu 64,17, bahaya akibat terjadinya diare pada anak balita 73,33, tindakan pertama dalam menanggulangi diare 81,67, manfaat imunisasi 78,33, sedangkan pengetahuan yang belum dipahami yaitu kegunaan penimbangan anak di posyandu 51,67, bahan makanan sumber vitamin A 72,50 dan anemia 75,83 Hasil analisis bivariat diperoleh variabel pengetahuan gizi ibu kurang pada kelompok kasus sebesar 13,3, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 4,2 perbedaan ini signifikan dengan p = 0,022 dan OR : 3,538. Dengan demikian dalam penelitian ini pengetahuan gizi ibu mempengaruhi kejadian kurang energi protein hal ini sesuai dengan penelitian Andra Fikar di Kecamatan Kuranji Kota Padang Tahun 2003 yang didapatkan hasil ada hubungan Fauzi Romeli: Analisa Determinan Kurang Energi Protein Pada Anak Balita Di Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2007, 2007. USU e-Repository © 2008 yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kurang energi protein dengan odds ratio 3,428. Setelah dilakukan analisis multivariat terhadap 5 variabel independen didapatkan hasil p = 0,077 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi ibu dengan kejadian kurang energi protein dan OR berubah menjadi 2,884 OR Adjusted setelah 4 variabel lainnya dikontrol. 5..4. Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Kurang Energi Protein Para ahli ekonomi berpendapat bahwa investasi ekonomi merupakan salah satu cara untuk memperbaiki keadaan gizi masyarakat. Hasil analisis bivariat diperoleh variabel tingkat pendapatan keluarga tidak cukup pada kelompok kasus sebesar 35,8, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 15 perbedaan ini signifikan dengan p = 0,000 dan OR : 3,165. Setelah dilakukan analisis multivariat terhadap 5 variabel independen didapatkan hasil p = 0,003 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian kurang energi protein dan OR berubah menjadi 2,822 OR Adjusted. Hasil akhir analisis multivariat terhadap 4 variabel didapatkan hasil p = 0,003 dan OR berubah menjadi 2,762 OR Adjusted. Dengan demikian dalam penelitian ini tingkat pendapatan keluarga mempengaruhi kejadian kurang energi protein, hal ini sesuai dengan penelitian Jhon Taruna di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Tahun 2002 yang hasilnya ada hubungan Fauzi Romeli: Analisa Determinan Kurang Energi Protein Pada Anak Balita Di Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2007, 2007. USU e-Repository © 2008 yang bermakna antara tingkat ekonomi kurang dengan terjadinya gizi buruk dengan nilai odds ratio 3,501

5.5. Hubungan Pelayanan Kesehatan Dengan Kejadian Kurang Energi Protein