Efek teratogenik Mengue dkk

Lumbiganon dkk melaporkan efek samping menggigil dan pireksia sering terjadi pada pemberian misoprostol 600 g 28 dan 7,5 dibandingkan dengan pemberian misoprostol 400 g 19 dan 2 dan oksitosin 12,5 dan 3. Efek samping menggigil pada pemakaian misoprostol 600 g adalah yang tertinggi. 25 Amant dan Refaey pada penelitiannya juga melaporkan pengaruh misoprostol terhadap perubahan tekanan darah. Dari penelitian keduanya dilaporkan bahwa tekanan darah sistolik maupun diastolik sebelum dan sesudah melahirkan pada pemberian misoprostol tidak bermakna baik secara klinis maupun statistik. 22,23

1.3. Efek teratogenik Mengue dkk

1998 melaporkan sebanyak 2,2 bayi baru lahir telah terpapar dengan misoprostol, sedangkan Costa dan Vessey 1993 melaporkan sebanyak 11 janin intrauterin yang terpapar misoprostol mendapatkan efek teratogenik berupa defek anggota gerak dan sindroma Mobius paralisis nervus fasialis akibat gangguan pembekuan darah tetapi tidak ditemukan sebab akibat yang mutlak. 19,26 Efek paparan misoprostol prenatal sulit dinilai. Di Brazil, sindroma Mobius tidak terdaftar dalam kelainan lahir dan insidensinya dalam populasi umum tidak diketahui. 27 Pastuszak dkk 1998 menemukan adanya hubungan kuat antara misoprostol dan sindroma Mobius, sedangkan Schuller dkk 1999 tidak menemukan adanya hubungan tersebut. 27,28 Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008 Penelitian yang dilakukan oleh The Latin American Collaborative Study of Congenital Malformation tahun 2000, dari 4673 bayi dengan malformasi kongenital dan 4980 bayi sebagai kontrol, mencatat adanya peningkatan malformasi kongenital yaitu transverse limb defects, ring-shaped constrictions of extremities, arthrogryposis, hyrdrocephalus, holoprosencephaly, dan extrophy of the bladder, tetapi bukan sindroma Mobius, pada bayi yang terpapar dengan misoprostol selama kehamilan. 19

2. Oksitosin

Oksitosin pertama kali disintesis oleh du Vigneaud 1950 dari senyawa okta-peptida dan sampai saat ini dipergunakan secara luas untuk induksi persalinan. 15 Secara fisiologi, persalinan yang distimulasi dengan oksitosin sama kerjanya dengan persalinan alamiah walaupun sensitivitas dan respon individual terhadap oksitosin ini berbeda-beda. Berdasarkan farmakologinya, oksitosin sintetik memberikan respon pada uterus 3 – 5 menit setelah masuk ke dalam tubuh dan dapat bertahan pada plasma selama 40 menit. 29 Oksitosin mempunyai banyak keuntungan, kuat dan mudah digunakan, mempunyai waktu paruh yang pendek 1-5 menit dan secara umum ditoleransi dengan baik. Dosis berkaitan dengan efek yang ditimbulkan, oleh karena oksitosin hampir sama dengan struktur vasopresin, dapat menyebabkan anti diuretikum, dimana bila diberikan dalam dosis tinggi 40 mUmenit dapat menyebabkan intoksikasi cairan, hiperstimulasi uterus dan ruptura uteri juga dapat timbul. Untuk itu sangat diperlukan fetal heart Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008 rate FHR monitoring yang berkesinambungan. Apabila timbul masalah pada FHR, dosis oksitosin dapat dipelankan atau bahkan dapat dihentikan sama sekali. Lalu posisi ibu diubah menjadi miring, pemberian oksigen dan pemberian cairan. 2,21

3. PGE

2 Dinoprostol PGE 2 dapat diberikan secara intravaginal maupun intraservikal merupakan obat yang secara luas digunakan untuk pematangan serviks maupun induksi persalinan. Ada 2 bentuk sediaan Dinoprostol yang beredar di pasaran, yaitu Prepidil Gel yang mengandung 0,5 mg Dinoprostol, sedangkan Cervidil mengandung 10 mg Dinoprostol. 12,29 Efek samping yang paling sering timbul dari pemakaian obat ini adalah mual, muntah, diare dan demam. 1,15,21 Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 3. Cara pematangan serviks dengan metode farmakologi dikutip dari 15 Pharmacological Cervical Ripening Prepidil Gel 0.5mg intracervical Q 6hrs x 3 or Cervidil 10mg will release 0.3mg 3hr remove after 12 hours or Misoprostol 25mcg-50mcg pervagina ¼ to ½ tab May start with higher dose for IUFD Bishop score 5 Membranes intact No Regular Contractions Bishop Score =5 Rupture of membranes Add Pitocin 20 or 30U1000ml to D512NS or LR start at 1 to 3mumin by Increase 1 to 2mumin Q 20 min. or until 6 contractions in 20 minutes or maximum of 42mumin Pit oc in pe r inst it ut ion’s polic y a nd proc e dure guide line M ust be c ont inuously m onit ore d DC Pit oc in w it h indic a t ion of fe t a l dist re ss or ut e rine hype rt onus I nduc t ion for de live ry of int ra ut e rine fe t a l de m ise should c onsult M FM Cyt ot e c doe s not ha ve FDA a pprova l but is sugge st e d for la bor induc t ion use Initiate Pitocin for augmentation or induction of labor

4. Mifepriston

Mifepriston adalah suatu sintetik steroid anti progesteron oral yang mengandung anti glukokortikoid. Progesteron mencegah kontraksi uteri, sedangkan kerja mifepriston adalah meniadakan aktivitas progesteron. 1 Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008 Hanya sedikit informasi yang dapat menerangkan mengenai luaran bayi dan efek samping pada ibu dengan memakai preparat ini. Sediaan dari preparat ini adalah tablet yang mengandung 200 mg zat aktif anti progesteron. 30

5. Relaksin

Relaksin merupakan hormon polipeptida yang dihasilkan dari korpus luteum, desidua dan korion manusia. Polipeptida ini telah diteliti pada manusia, dengan menggunakan relaksin porcine yang telah dijernihkan 1-4 mg pada gel pervaginal atau endoserviks. Belum ada penelitian dalam menentukan nilai pematangan untuk serviks yang belum matang dan untuk induksi persalinan tanpa stimulasi aktivitas uterus. Dari penelitian terhadap penggunaan relaksin ini, menunjukkan bahwa dosis 1-4 mg tidak menyebabkan toksisitas maternal ataupun fetal. Penggunaan relaksin sampai saat ini masih dalam percobaan klinis, sehingga untuk sementara penggunaannya masih belum dianjurkan. 1,31,32

c. Metode Non Farmakologi