Metode Mekanik TINJAUAN PUSTAKA

d. Metode Mekanik

Metode mekanik telah berkembang selama bertahun-tahun dalam melakukan pematangan serviks sebelum dilakukan induksi persalinan. Hampir semua cara mekanik dalam pematangan serviks mempunyai cara kerja yang sama yaitu menstimulasi pelepasan prostaglandin. Banyak faktor resiko yang dihubungkan dengan metode ini, termasuk infeksi, perdarahan, ruptura membran, dan plasenta disruption. Yang termasuk dalam metode mekanik yaitu :

1. Laminaria

Merupakan higroskopik dilator, yang berfungsi untuk mengabsorbsi cairan pada endoserviks dan jaringan sekitarnya. Alat ini dapat menyebabkan dilatasi pada endoserviks. Produk ini dapat berupa dilator yang alami dari batang laminaria japonicum ataupun yang sintetik. 1,30,32

2. Balon kateter

Ahli obstetri telah menggunakan balon kateter selama lebih dari 100 tahun untuk induksi persalinan. Barnes , pada pertengahan abad ke-19, merupakan orang yang pertamakali menggambarkan penggunaan balon kateter untuk pematangan serviks. Semenjak itu, beberapa variasi dari penggunaan balon kateter tersebut telah dikembangkan. Akhir – akhir ini pemasangan foley kateter pada intraservikal merupakan cara yang efektif untuk proses pematangan serviks. 1 Pada saat ini yang paling banyak digunakan adalah kateter foley dengan ukuran balon 25-50 ml. Dari berbagai penelitian, ukuran kateter foley yang paling banyak disarankan adalah kateter foley no.18 dan pada balon diisi cairan sebanyak 30 ml yang Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008 kemudian dimasukkan kedalam serviks sampai balon dari kateter melewati ostium uteri internum dari serviks selama waktu 8-12 jam. 32,33,34,35 Gambar 3. Cara pemasangan kateter foley dikutip dari 35 Pematangan serviks dengan cara ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adanya tekanan mekanis balon kateter tersebut sehingga selaput ketuban dari segmen bawah rahim SBR terlepas, akibatnya lisosom dalam sel-sel desidua akan terlepas, sehingga enzim litik akan dibebaskan diantaranya fosfolipase A yang berpengaruh dalam pembentukan asam arakidonat dari fosfolipid, sehingga terjadi peningkatan pembentukan prostaglandin. Bahan yang terbentuk ini akan menyebabkan perubahan fisik dan biokimiawi pada serviks dan disertai adanya tekanan mekanis akan membuat serviks menjadi semakin matang. 4,5,11,3,37 Beberapa peneliti telah menyarankan untuk memasang traksi di ujung kateter. 5 Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008 Teknik untuk pemasangan kateter foley dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL 4 dikutip dari 1 Technique for Placement of Balloon Dilators The catheter is introduced into the endocervix by direct visualization or blindly by locating the cervix with the examining fingers and guiding the catheter over the hand and fingers through the endocervix and into the potential space between the amniotic membrane and the lower uterine segment. The balloon reservoir is inflated with 30 to 50 mL of normal saline. The balloon is retracted so that it rests on the internal os. Additional steps that may be taken: • Apply pressure by adding weights to the catheter end. Constant pressure: attach 1 L of intravenous fluids to the catheter end and suspend it from the end of the bed. Intermittent pressure: gently tug on the catheter end two to four times per hour. • Saline infusion 12 : Inflate catheter with 40 mL of sterile water or saline. Infuse sterile saline at a rate of 40 mL per hour using an infusion pump. Remove six hours later or at the time of spontaneous expulsion or rupture of membranes whichever occurs first. • Prostaglandin E 2 infusion 14 Pemasangan balon kateter merupakan kontraindikasi terhadap plasenta previa ataupun perdarahan antepartum. Kontraindikasi relatif lainnya termasuk servisitis dan ketuban pecah dini. 3,36 Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008 Menurut beberapa ahli, kateter foley disebutkan memiliki keuntungan yang lebih signifikan bila dibandingkan dengan preparat prostaglandin. 1 Kenyataan inilah yang menyebabkan pemakaian foley kateter dalam proses pematangan serviks menjadi meningkat. Penggunaan kateter balon dan obat farmakologi secara bersamaan telah menunjukkan keefektifan dalam pematangan serviks. 36 Beberapa penelitian melaporkan efek samping dari pematangan serviks dengan menggunakan kateter foley, yang paling sering dijumpai adalah demam intrapartum atau postpartum dan perdarahan pervaginam setelah pemasangan kateter foley. Efek samping yang paling jarang ditemukan adalah ketuban pecah dini ataupun prolapsus tali pusat. 36 Akhir-akhir ini, extra-amniotic saline infusion EASI merupakan modifikasi yang sukses dari kateter balon dalam pematangan serviks. Dari 13 penelitian dimana kateter balon digunakan untuk pematangan serviks dengan atau tanpa EASI melaporkan bahwa metode ini dapat menambah skor Bishop dan mengurangi jarak dari induksi sampai persalinan. 13,36

e. Metode Surgikal 1. Striping of the membran