dengan obat lain yang sering digunakan dalam pematangan serviks, termasuk oksitosin dan prostaglandin.
4
Fletcher dkk 1993 melaporkan bahwa misoprostol merupakan metode yang
efektif dan murah dalam melakukan pematangan serviks.
6
Begitu juga Ekele dkk
2007 dalam penelitiannya terhadap 151 pasien di Usmanu Danfodiyo University
Teaching Hospital Nigeria menemukan bahwa misoprostol aman dan efektif
digunakan dalam pematangan serviks dan induksi persalinan dengan angka terjadinya persalinan normal sebesar 96.
7
Di negara berkembang, tindakan pematangan serviks yang sering dilakukan adalah dengan pemakaian kateter foley intraservikal. Metode ini mudah dilakukan
dan murah biayanya. Teknik ini telah terbukti aman, efektif dan tidak mahal serta kemungkinan terjadinya infeksi tidak lebih besar dari angka kejadian infeksi di
rumah sakit jika tindakan aseptik dilakukan.
8
Cromi A dkk 2007 melakukan penelitian terhadap 602 wanita yang
menggunakan katetey foley dalam pematangan serviks mendapatkan bahwa kateter foley aman digunakan untuk pematangan serviks tanpa peningkatan resiko
infeksi pada ibu dan bayi .
9
1.2. PERUMUSAN MASALAH
Induksi persalinan tanpa serviks yang matang akan meningkatkan angka kegagalan induksi persalinan dan angka kejadian seksio sesarea. Berbagai
metode dapat dilakukan dalam pematangan serviks antara lain dengan
Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008
penggunaan misoprostol intravaginal ataupun dengan penggunaan kateter foley intraservikal. Bagaimanapun juga, tidak ada suatu metode pematangan serviks
yang secara meyakinkan memudahkan proses persalinan atau memperbaiki luaran perinatal. Dalam penelitian ini ingin dibuktikan apakah penggunaan
misoprostol intravaginal untuk pematangan serviks yang dikuti dengan induksi persalinan dengan mengunakan oksitosin lebih efektif dalam persalinan dan
mengurangi angka seksio sesarea dibandingkan dengan penggunaan kateter foley intraservikal.
Jindal dkk
2007 dalam penelitiannya yang membandingkan antara misoprostol intravaginal dan kateter foley yang dilanjutkan dengan pemberian oksitosin
melaporkan bahwa misoprostol intravaginal merupakan bahan yang tidak mahal, memiliki efektivitas yang tinggi dan mudah diberikan dalam pematangan serviks
dan induksi persalinan.
10
1.3. HIPOTESA
Penggunaan misoprostol intravaginal untuk pematangan serviks sebelum induksi persalinan lebih efektif dan mengurangi angka seksio sesarea dibandingkan
dengan penggunaan kateter foley intraservikal.
1.4. TUJUAN PENELITIAN 1.4.1. Tujuan umum
Untuk membandingkan efektifitas misoprostol intravaginal dengan kateter foley untuk pematangan serviks sebelum induksi persalinan sehingga dapat
mengurangi angka seksio sesarea.
Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008
1.4.2. Tujuan khusus
1. Untuk membandingkan angka keberhasilan terjadinya partus spontan antara penggunaan misoprostol intravaginal dan kateter foley.
2. Untuk menilai efektivitas antara misoprostol intravaginal dan kateter foley dalam pematangan serviks .
3. Untuk membandingkan interval antara waktu dimulainya induksi persalinan sampai terjadinya proses persalinan antara penggunaan misoprostol
intravaginal dengan kateter foley intraservikal. 4. Untuk menilai luaran ibu dan bayi antara pengunaan misoprostol
intravaginal dan kateter foley.
1.5. MANFAAT PENELITIAN
1. Penelitian ini dapat memperjelas peranan misoprostol sebagai salah satu metode pematangan serviks sebelum induksi persalinan dan dapat menjadi
salah satu landasan atau pedoman untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 2. Jika efektifitas penggunaan misoprostol terbukti sebagai salah satu obat yang
dapat digunakan dalam pematangan serviks, diharapkan dapat diusulkan penggunaannya di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera UtaraRSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan untuk kasus-kasus yang memenuhi kriteria yang sesuai
dengan penelitian ini hingga nantinya dapat menjadi salah satu alternatif obat dalam pematangan serviks.
Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PEMATANGAN SERVIKS 2.1.1. DEFINISI
Pematangan serviks adalah merupakan suatu metode yang digunakan baik dengan metode farmakologi maupun metode yang lainya untuk melunakkan,
mendatarkan, dan atau mendilatasi dari serviks. Pematangan serviks bukanlah bertujuan untuk meng-inisiasi persalinan tetapi untuk meningkatkan kesuksesan
dari induksi persalinan.
11
Pematangan serviks merupakan suatu kondisi prapersalinan yang memperlihatkan perubahan gambaran konfigurasi serviks baik secara biokimia,
fisik dan histologi sehingga serviks mengalami perubahan bentuk dan konsistensi.
2.1 .2.PENILAIAN SERVIKS
Penilaian serviks merupakan hal yang paling berpengaruh dalam keberhasilan induksi persalinan. Sebelum dimulainya induksi persalinan, ada prosedur standar
yang harus dilakukan untuk menilai serviks, yaitu periksa dalam. Setelah kita lakukan periksa dalam, serviks akan digolongkan ke dalam dua golongan yaitu,
matang dan belum matang.
Lebih dari 12 macam skor pelvik maupun skor serviks yang telah dikemukakan pada 70 tahun terakhir ini, yang pada akhirnya
Bishop pada tahun 1964
mengemukakan metode skor pelvik untuk menilai pematangan serviks yang
Eka Purnama Dewi R : Perbandingan Efektivitas Antara Misoprostol Dengan Kateter Foley Untuk Pematangan Serviks..., 2008 USU e-Repository © 2008