Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
semua ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dapat diikuti oleh semu tenaga kerja.
11. Asuransi, yaitu upaya pemberian insentif dalam bentuk reduksi terhadap premi
asuransi kepada perusahaan yang melakukan usaha-usaha keselamatan dan kesehatan kerja yang berhasil menurunkan tingkat kecelakaan.
12. Penerapan butir 1 sd 11 di tempat kerja, artinya efektivitas usaha keselamatan
dan kesehatan kerja sangat tergantung dengan penerapannya di tempat kerja secara konsekwen.
3.1.4. Perhitungan Angka-Angka Kecelakaan
Dalam rangka pencegahan kecelakaan kerja, statistik harus memberikan kerterangan lengkap tentang sebab , frekuensi risiko kecelakaan. Sebaliknya,
dalam hubungan kompensasi, statistik digunakan terutama untuk keperluan administrasi dan mesti menunjukkan banyaknya kecelakaan menurut tingkat
beratnya, lamanya cacat dan besarnya uang dibayar untuk kompensasi. Kegagalan untuk memperbedakan kedua maksud pengumpulan statistik tersebut terbukti
menghambat usaha pencegahan kecelakaan. Statistikuntuk pencegahan kecelakaan tidak boleh ibuat perencanaannya untuk memenuhi persyaratan statistik bagi
keperluan kompensasi kecelakaan. Pokok-pokok pikiran dibawah ini sangat perlu untuk memenuhi sifat
perbandingan yang diharapkan bagi statistik yang maksudnya adalah pencegahan kecelakaan :
Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
1. Statistik kecelakaan harus disusun atas dasar definisi yang seragam
mengenai kecelakaan-kecelakaan dalam industri, dalam kerangka tujuan pencegahan pada umumnya dan sebagai ukuran risiko-risiko kecelakaan
pada khususnya. Semua kecelakaan yang didefinisikan demikian harus dilaporkan dan ditabulasikan secara seragam.
2. Angka-angka frekwensi dan beratnya kecelakaan harus dikumpulkan atas
dasar cara-cara yang seragam. Harus ada pembatasan-pembatasan seragam tentang kecelakaan, cara-cara yang seragam untuk mengukur waktu
menghadapi risiko, dan cara-cara seragam untuk menyatakan besarnya risiko.
3. Klasifikasi industri dan pekerjaan untuk keperluan statistik kecelakaan
harus selalu seragam. 4.
Klasifikasi kecelakaan menurut keadaan-keadaaan yang terjadinya dan menurut sifatnya dan letak luka atau kelainan harus seragam, dan dasar-
dasar yang dipakai untuk menetapkan kriteria pemikiran harus selalu sama.
Pengumpulan statistik atas dasar klasifikasi Organisasi Perburuhan Internasionan ini sangan berguna bagi usaha pencegahan kecelakaan. Selain itu,
masih dapat ditambahkan janis industri, lamanya cacat dan ketidak mampuan bekerja, serta cara-cara lain seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, ketermpilan,
pengalaman, hari-hari dalam sebulan dan bulan dalam setahun, saat kecelakaan menurut waktu kerja, basarnya perusahaan, dan lain-lain.
Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung angka frekwensi kecelakaan =F, yaitu banyaknya kecelakaan untuk jam kerja manusia.
Rumusnya adalah sebagai berikut : Frequency rate =
manusia kerja
Jam kecelakaan
banyaknya
Sebegitu jauh, engan angka frekwensi kecelakaan barulah jumlah kecelakaan yang mendapat perhatian, dan hal ini bukanlah suatu ukuran yang
tepat bagi pengaruh kecelakaan. Untuk mengukur pengaruh kecelakaan, juga harus dihitung angkaberatnya kecelakaan. Angka beratnya kecelakaan =S adalah
jumlah total hilangnya hari kerja dibagi frekwensi terjadinya kecelakaan. Severity rate =
kecelakaan terjadinya
Frekwensi hilang
yang kerja
Hari
3.1.5. Statistik Kecelakaan Akibat Kerja