Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
3. Para karyawan dan pimpinan mempunyai komitmen yang kuat untuk
mendukung perbaikan dari tiap-tiap penyebab kecelakaan kerja. 4.
Produksi berjalan dalam keadaan normal. 5.
Karyawan telah mengetahui segala peraturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang telah diberlakukan oleh pihak perusahaan.
6. Tidak ada perubahan kondisi kerja selama dua tahun terakhir.
7. Bertambahnya nilai uang berdasarkan suku bunga tidak diperhitungkan dan
jumlah investasi yang digunakan untuk perbaikan dinyatakan dalam bentuk nilai rupiah sedangkan ekspektasi penghematan kerugian dinyatakan dalam
bentuk jam kerja yang hilang akibat kecelakaan.
1.6. Sistematika Penulisan Karya Akhir
Agar lebih mudah ditelusuri dan dipahami, maka sistematika penulisan Karya Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang
permasalahan, rumusan masalah, pentingnya pemecahan masalah, batasan dan asumsi yang digunakan, metode pendekatan
pemecahan masalah dan sistematika penulisan tugas sarjana. 2.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memuat secara ringkas dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek studi : struktur organisasi dan
manajemen perusahaan, jenis produk dan uraian mengenai bahan
Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
baku dan bahan penolong, proses produksi serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang proses produksi.
3. BAB III : LANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan mengenai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi tentang teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang
digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan permasalahan. Landasan teori yang digunakan adalah bertujuan
untuk menguatkan metode yang dipakai untuk memecahkan permasalahan di perusahaan.
4. BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap
tahapan secara ringkas disertai diagram alirnya. 5.
BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data sekunder, yang perlu dikumpulkan, lokasi data dan
metode pengumpulan data. Data primer pada umumnya dikumpulkan melalui observasi, wawancara, ataupun dengan
metode sampling. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang ada. Juga dikemukan pengolahan data yang
telah dkumpulkan dalam pemecahan masalah.
Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
6. BAB VI : ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Bab ini menjelaskan analisa terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah yang digunakan dalam metode
pendekatan serta teori-teori yang dijadikan landasan dalam pemecahan masalah.
7. BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini kesimpulam berisikan butir-butir penting dari masing- masing bab, mulai dari rumusan masalah hingga hasil-hasil
analisa dan diskusi secara ringkas dan padat. Bagian saran berisikan tentang usulan mengenai berbagai hak tentang
kemungkinan aplikasi hasil studi ini dalam dunia nyata.
Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada Tahun 1970 usaha peternakan ayam rasionalisasi mulai berkembang pesat di Indonesia dan walaupun demikian produksi daging dan telur ayam
kampung belum dapat memenuhi konsumsi masyarakat. Ditinjau dari segi peternakan ayam ras yang semakin berkembang, usaha ini berkaitan erat dengan
perkembangan teknologi. Hal ini dibuktikan dengan penemuan alat yang mampu menetaskan telur ayam dalam waktu yang relatif singkat. Penerapan teknologi ini
didukung oleh program pemerintah untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat dalam hal kebutuhan protein hewani.
Melihat Indonesia cukup potensial bagi industri makanan ternak, maka salah satu perusahaan asing yaitu PT. Charoen Pokphand yang berpusat di
Thailand mewujudkan minatnya untuk menanamkan modalnya dalam jumlah yang besar secara patungan dengan pengusaha Indonesia. Berdasarkan persetujuan
Presiden No. B-32Pres1971, didirikan perusahaan patungan tersebut dengan nama PT. Charoen Pokphand Indonesia yang berkedudukan di Jakarta.
PT. Charoen Pokphand Indonesia yang didirikan tahun 1971 ini merupakan anak perusahaan dari CHAROEN POKPHAND OVERSEAS INVESTMENT CO.
LTD. HONGKONG.