Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung angka frekwensi kecelakaan =F, yaitu banyaknya kecelakaan untuk jam kerja manusia.
Rumusnya adalah sebagai berikut : Frequency rate =
manusia kerja
Jam kecelakaan
banyaknya
Sebegitu jauh, engan angka frekwensi kecelakaan barulah jumlah kecelakaan yang mendapat perhatian, dan hal ini bukanlah suatu ukuran yang
tepat bagi pengaruh kecelakaan. Untuk mengukur pengaruh kecelakaan, juga harus dihitung angkaberatnya kecelakaan. Angka beratnya kecelakaan =S adalah
jumlah total hilangnya hari kerja dibagi frekwensi terjadinya kecelakaan. Severity rate =
kecelakaan terjadinya
Frekwensi hilang
yang kerja
Hari
3.1.5. Statistik Kecelakaan Akibat Kerja
Statistik akibat kecelakaan kerja meliputi kecelakaan yang dikarenakan oleh atau diderita pada waktu menjalankan pekerjaan, yang berakibat kematian atau
kelainan, dan meliputi penyakit akibat kerja. Selain itu, statistik kecelakaan industri dapat pula mencakup kecelakaan yang dialami tenaga kerja selama dalam
perjalanan ke atau dari perusahaan. Satuan perhitungan kecelakaan untuk statistik adalah peristiwa kecelakaan, sehingga untuk seorang tenaga kerja yang menderita
dua atau lebih kecelakaan dihitung banyaknya peristiwa kecelakaan tersebut.
4
4
Djarwanto. 1996. Statistik Induktif. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. Hal. 8.
4
David B. Brown.1976. System Analysis Design For Safety. Englewood Cliffs : Prentice-Hall. Hal. 116.
Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT.
Charoen Pokphand Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
Statistik mengenai hal yang sama untuk tahun-tahun yang berlainan sangat berguna untuk menilai apakah kecelakaan-kecelakaan tersebut bertambah atau
berkurang dan betapa efektif tidaknya usaha pencegahan. Statistik mengenai berbagai perusahaan dengan kondisi-kondisi yang kira-kira serupa dimaksudkan
untuk menilai yang lebih baik dan keadaan-keadaaan positif yang dapat diterapkan bersama untuk pencegahan yang lebih baik.
Contoh penggunaan konsep trial adalah sebagai berikut : misalnya jenis kecelakaan tertentu terjadi 10 kali dalam 100 juta jam kerja jjk. Ditentukan 1 jjk
sebagai suatu trial. Probabilitas kejadian dalam setiap trial = 10100 = 0,1 kali per jjk. Bila dipilih 5 jjk sebagai suatu trial maka kemungkinannya menjadi 1020 =
0,5. Jika suatu trial diambil 10 jjk atau lebih maka hal itu tidak diperbolehkan karena akan diperoleh kemungkinan sama dengan satu atau lebih besar. Untuk
maksud inilah digunakan aturan skala unit waktu. Tiga aksioma yang harus dipenuhi secara umum dalam perhitungan teori
probabilitas adalah sebagai berikut : Aksioma pertama :
1 PA
≤ ≤
, untuk setiap event A dalam S Aksioma kedua
: PS = 1 Aksioma ketiga
: jika A dan B kejadian event mutually exclusive dalam S maka PA+B = PA + PB
Beberapa teori dasar lain yaitu : Jika A setiap event dalam S maka probabilitas bukan A = 1- probabilitas A
Jika A dan B setiap event dalam S, maka PA+B = PA + PB – PAB Jika A dan B mutually exclusive dalam S maka PAB = 0
Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan Kerja Dan Cost Benefit Ratio Sebagai Pemilihan Alternatif Optimal Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada PT.