UJi Akar Unit UJi Kointegrasi Johansen Cointegration Test

37 NTRTGS = nilai transaksi BI-RTGS ∝ = konstanta ∝ 1 …. ∝ 10 = koefisien jangka pendek ∝ 11 = koefisien koreksi ketidak seimbangan EC = Error Correction Term yang merupakan ukuran bagi ketidakseimbangan disequilibrium error �� � _1 = �1 �−1 − � − � 1 ����� �−1 − � 2 ���� �−1 − � 3 ∆��� �−1 − � 4 ��������� �−1 − � 5 ∆������ �−1 − � 6 ����� �−1 − � 7 ���� �−1 − � 8 ��� �−1 − � 9 ��������� �−1 − � 10 ������ �−1 �� � _2 = �2 �−1 − � − � 1 ����� �−1 − � 2 ���� �−1 − � 3 ��� �−1 − � 4 ��������� �−1 − � 5 ������ �−1 − � 6 ����� �−1 − � 7 ���� �−1 − � 8 ��� �−1 − � 9 ��������� �−1 − � 10 ������ �−1 Untuk mengetahui apakah model spesifikasi ECM yang digunakan dalam penelitian adalah valid, maka dilakukan pegujian terhadap EC t . Jika hasil pengujian koefisien EC t signifikan, maka spesifikasi model ECM yang digunakan adalah valid. Seluruh data yang digunakan dalam proses pengujian telah diubah dalam bentuk logaritmanya. Sementara itu, pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software Eviews 6.

3.6.1. UJi Akar Unit

Sebelum melakukan analisis data, perlu diketahui apakah datanya bersifat stasioner atau tidak. Untuk melihat apakah data time series yang dianalisis Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 38 berbentuk stasioner atau tidak dilakukan dengan pengujian akar unit. Data yang tidak stasioner bila diregresi akan mudah menghasilkan spurious regression regresi lancung. Spurious regression adalah regresi yang menggambarkan hubungan dua variabel atau lebih yang kelihatannya signifikan secara statistik dan nilai koefisien determinasi yang tinggi namun hubungan antar variabel dalam model tidak saling berhubungan. Dalam penelitian ini untuk menguji apakah data mengalami masalah stasioneritas dengan menggunakan metode Augmented Dickey Fuller ADF test. Adapun formulasi uji ADF adalah sebagai berikut Widarjono, 2013: 309: ∆� � = �� �−1 + ∑ � � ∆� �−1+1 + � � � �=2 3.3 ∆� � = � + �� �−1 + ∑ � � ∆� �−1+1 + � � � �=2 3.4 ∆� � = � + � 1 � + �� �−1 + ∑ � � ∆� �−1+1 + � � � �=2 3.5 dimana: Y = variabel yang diamati ∆� � = � � − � �−1 T = trend waktu � � = error term Hipotesis yang diuji adalah Gujarati, 2012 :447: H : � = 0 data tidak stasioner H 1 : � 0 data stasioner Prosedur untuk menentukan stasioneritas data adalah dengan cara membandingkan antara nilai statistik ADF dengan nilai kritisnya yang disebut Mackinnon. Nilai statistik ADF ditunjukkan oleh nilai t statistik koefisien �� �−1 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 39 pada persamaan 3.3 sampai 3.5. Jika nilai absolut statistik ADF lebih besar dari nilai kritisnya maka data yang diamati menunjukkan stasioner dan jika sebaliknya nilai absolut statistik ADF lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner. Dalam ADF akan tetap diuji apkah � = 0 dan

3.6.2. UJi Kointegrasi Johansen Cointegration Test

Data yang tidak stasioner seringkali menunjukkan hubungan keseimbangan jangka pendek, tetapi ada kecenderungan terjadinya hubungan keseimbangan jangka panjang. Untuk itu analisis selanjutnya berkaitan dengan uji kointegrasi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan jangka panjang dalam variabel yang diteliti. Suatu sistem variabel disebut terkointegrasi jika beberapa variabel tersebut minimal satu variabel terintegrasi pada ordo yang sama dan berlaku kombinasi linier dari sistem variabel tersebut yang terintegrasi pada ordo nol I0, yaitu disequillibrium error atau residual u t bersifat stasioner . Variabel yang saling berkointegrasi menggambarkan keadaan keseimbangan jangka panjang long run equilibrium. Metode uji kointegrasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan multivariate yaitu, Johansen Cointegration Test. Uji kointegrasi ini dikembangkan oleh Johansen dapat digunakan untuk menentukan kointegrasi sejumlah variabel vector. Dalam uji Johansen penentuan kointegrasi didilihat dari nilai trace statictic dan maximum eigenvalue statistic. Jika nilai trace statictic dan maximum eigenvalue statistic lebih besar dari nilai kritisnya maka, terdapat kointegrasi sejumlah variabel dan sebaliknya jika nilai trace statictic dan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 40 maximum eigenvalue statistic lebih kecil dari nilai kritisnya maka tidak ada kointegrasi.

3.6.3. Error Correction Model ECM