11
Humphrey 1995: 3 sistem pembayaran adalah suatu hal yang penting karena membentuk spesialisasi yang terjadi dalam produksi dan membantu menciptakan
transaksi yang efisien.
2.2.1. Defenisi Sistem Pembayaran
Pembayaran dapat diartikan sebagai perpindahan nilai antara dua belah pihak secara sederhana dipakai istilah pembeli dan penjual, dimana secara
bersamaan terjadi perpindahan barang dan jasa. pada intinya dalam setiap kegiatan ekonomi terjadi proses pembayaran ini.
Sumber: Humpery 1995: 3
Gambar 2.1. Ilustrasi Sederhana Proses Sistem Pembayaran
Menurut Humpery 1995: 3, sistem pembayaran pada dasarnya adalah semata-mata hanya sebuah persetujuan mengenai cara mentransfer sejumlah nilai
uang antara pembeli buyers dan penjual sellers dalam sebuah transaksi. Seperti yang diilustrasikan dalam gambar 2.1, sistem pembayaran memfasilitasi
pertukaran barang dan jasa dalam sebuah perekonomian. Menurut Guitian 1998 dalam Bank Indonesia, sebuah sitem pembayaran
meliputi seperangkat instrumen dan alat-alat yang secara umum diterima untuk melakukan pembayaran; kerangka institusional dan organisasi yang menjalankan
pembayaran termasuk regulasi kehati-hatian; dan prosedur operasi dan jaringan komunikasi yang digunakan untuk memulai dan mengirimkan informasi
Transfer of value through a payment system Value flow
Goods Flow
Transfer of goods or services Buyer
Payor Seller
Payee
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
12
pembayaran dari pembeli payer kepada penjual payee dan untuk menyelesaikan pembayaran.
Menurut Bank for International Settlement BIS–2003 dalam Bank Indonesia, sistem pembayaran adalah seperangkat instrument, prosedur dan sistem
transfer dana intrabank Interbank Funds Transfer – IFT yang menjadi komponen untuk melancarkan perputaran uang. Menurut Bank Indonessia UU No.231999
tentang Bank Indonesia, sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Sumber: Bank Indonesia
Gambar 2.2. Ilustrasi Komponen Pembentuk Sistem Pembayaran
2.2.2. Evolusi Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran telah berubah sepanjang waktu, demikian pula dengan bentuk uang. Pada suatu waktu, logam berharga seperti emas digunakan sebagai
alat pembayaran utama dan dari emas tersebut berubah menjadi bentuk utama dari uang. Selanjutnya asset kertas seperti cek dan uang kertas mulai digunakan untuk
Credit Transfer
Debit Transfer
• Paper based
• Card based
• Electronic based
• Clearing Houses
• Banks • others
• Bank Teller
• ATM • EDC
• Computer • Mobile
Phone • Others
Payment Instrument
Interbank Funds Transfer
Systems Payment
Systems Operator
Delivery Channels
• Paper based
• Card based
• Electronic based
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
13
sistem pembayaran dan dianggap sebagai uang. Dimana sistem pembayaran memiliki makna terhadap bagaimana uang akan didefenisikan di masa mendatang
Mishkin, 2006: 72-73.
Akar dari evolusi sistem pembayaran dimulai dari sistem perekonomian yang paling sederhana yang dikenal dengan cara barter. Dimana seseorang yang
membutuhkan barang tertentu dapat memperolehnya dengan menukarkanya dengan barang yeng berbeda. Karena barter menemui banyak permasalahan, maka
digantikan oleh commodity currency berupa emas perak atau koin.
Sistem barter dan commodity currency ini tidak efisien, maka tahap evolusi berlanjut pada penggunaan uang fiat uang kepercayaan. Uang fiat adalah uang
kertas yang diumumkan oleh pemerintah sebagai alat transaksi. Uang fiat hanya bisa digunakan sebagai alat transaksi sapenjang adanya kepercayaan kepada
lembaga yang berwenang mengeluarkannya dan dalam pencetakannya sudah
dalam tahap sukar untuk dipalsukan Mishkin, 2006: 73.
Kehadiran uang fiat uang kertas dan commodity currency koin telah memberikan kepraktisan dalam melakukan transaksi dalam perekonomian. Kedua
tipe uang ini dapat dikelompokkan menjadi sistem pembayaran tunai. Dan paling umum digunakan untuk transaksi perekonomian terutama pada negara-negara
sedang berkembang. Namun uang tunai hanya dirasa cukup paraktis untuk melakukan transaksi yang bernilai kecil, tidak demikian dengan transaksi yang
bernilai besar, karena akan diperlukan jumlah fisik uang yang banyak, serta tidak aman untuk membawa uang dalam jumlah banyak.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
14
Berbagai macam kendala dalam penggunaan uang tunai kertas dan logam dalam transaksi pembayaran mendorong munculnya inovasi baru. Perkembangan
sistem pembayaran berlanjut kepada penggunaan cek. Cek hadir untuk mengatsi masalah dalam hal transaksi tunai uang kertas dan logam dalam jumlah besar.
Cek mampu mempermudah transaksi dalam jumlah yang besar karena nilainya tergantung dari yang tertulis diatasnya. Selain itu, keuntungan dari cek adalah
mengurangi biaya transportasi dan mengefisienkan pembayaran.
Sama halnya seperti uang fiat ternyata penggunaan cek juga membutuhkan biaya dalam proses pencairannya. Beberapa jenis cek hanya dapat dicarikan dalam
jangka waktu tertentu. Pengunaan cek juga membutuhkan satu atau lebih bank, yaitu transfer dana deposito dari rekening bank pihak pembayar ke rekening bank
penerima pembayaran. Oleh Karena hambatan tersebut, maka evolusi pembayaran berlanjut dengan dikembangkannya pembayaran elektronik. Pada dekade 1970-an
dan 1980-an elektonifikasi dalam system pembayaran mulai berkembang. Alat pembayaran mengunakan kartu memudahkan masayrakat untuk bertransaksi
langsung di tempat penjualan Point Of Sales – POS. Pembayaran elektronik mampu mengatasi masalah uang fiat serta cek
berbasis kertas. Masalah tersebut meliputi ketidakpraktisan dan ketidaknyamanan untuk dipegang serta adanya biaya transportasi untuk melangsungkan prose
transaksi. Di Indoensia, e-money mulai dikenalkan sejak tahun 2007, yang
ditujukan untuk jenis pembayaran mikro sebagai pengganti uang. Seiring dengan perkembangan teknologi perpindahan dana secara elektronis yang cepat antar
kota bahkan antar negara telah memungkinkan untuk dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
15
Inovasi terbaru dalam sistem pembayaran sekarang ini adalah dengan ditemukannya bitcoin pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Bitcoin adalah
uang elektronik yang menggunakan jaringan teknologi peer-to-peer untuk beoperasi tanpa melalui otoritas sentral atau bank, transaksi dan penerbitan bitcoin
dilakukan secara kolektif melalui sebuah jaringan https:bitcoin.orgen
, 2014. Bitcoin menggunakan public-key cryptography, jaringan peer-to-peer, dan proof-
of-work untuk memproses dan memverifikasi transaksi pembayarannya. Bitcoin menyediakan jaringan pembayaran yang cepat dan sangat handal
https:en.bitcoin.itwiki , 2014. Bitcoin dikirim dengan mudah secara langsung
melalui jaringan internet dari pihak yang satu ke pihak lain yang tanpa perlu
mempercayai otorisasi pihak ketiga ataupun lembaga keuangan Nakamoto: 1. 2.2.3. Pembayaran Tunai
Ditengah pesatnya perkembangan pembayaran non tunai, pembayaran tunai juga masih memegang peranan penting dalam sistem pembayaran di Indonesia.
Masyarakat Indonesia masih menggunakan pembayaran tunai yang terdiri dari uang kertas maupun uang logam. Pembayaran tunai masih tidak dapat tergantikan
oleh instrument pembayaran non tunai, terutama untuk transaksi retail Titiheruw, 2009 : 8
2.2.4. Sistem Pembayaran Non tunai