Untuk itu maka akan dianalisis satu persatu beban operasionalnya.
1. Beban ATK
Pada pos beban ATK, menganggarkan Rp 250.000,- dan realisasi beban sebesar Rp 151.490,- dan sisa anggaran sebesar Rp 38.510,- hal ini membuat perusahaan dapat
menyimpan kembali dana yang tersisa.
2. Beban Langganan Koran, postage, dll.
Pada pos beban langganan koran, perusahaan menganggarkan 100.000 dan realisasi sebesar Rp 58.500,- sehingga perusahaan dapat menyimpan kembali dana yang
tersisa sebesar Rp 41.500,-.
3. Beban Langganan Internet
Pada pos beban langganan internet, perusahaan menganggarkan Rp 400.000,- dan realisasi sebesar Rp 385.000,- maka dana yang tersisa sebesar Rp 15.000 dan
perusahaan dapat menyimpan kembali dana tersebut.
4. Beban Fotocopy dan Percetakan Lainnya
Pada pos beban fotocopy dan percetakan ini, perusahaan menganggarkan Rp 540.000,- dan realisasi sebesar Rp 456.500,- sehingga perusahaan dapat menyimpan
kembali dana yang tersisa sebesar Rp 83.500,-.
5. Beban Peralatan dan Barang Habis Pakai Kantor
Pada pos beban peralatan dan barang habis pakai kantor, perusahaan menganggarkan Rp 950.000,- dan realisasi sebesar Rp 963.370,- ini berarti dana
yang terpakai melewati anggaran yang telah direncanakan sehingga perusahaan harus mengeluarkan tambahan dana untuk beban tersebut sebesar Rp 13.370,- . Hal
ini dapat mengurangi modal perusahaan.
Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009
6. Beban Appricial Gudang
Pada pos beban appricial gudang, perusahaan menganggarkan Rp 15.870.000,- dan dalam realisasi sebesar Rp 16.500.000,- ini berarti dana yang terpakai melewati
anggaran yang telah direncanakan sehingga perusahaan harus mengeluarkan tambahan dana untuk beban tersebut sebesar Rp 630.000,-.
7. Beban BBM ADM dan Umum
Pada pos beban ini, perusahaan menganggarkan Rp 1.000.000,-dan realisasi sebesar Rp 555.000,- maka dana yang masih tersisa sebesar Rp 445.000,- dan ini dapat
disimpan kembali oleh perusahaan.
8. Beban Premi dan Jamsostek