Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran

bagian tergantung pada keberhasilan pekerjaan bagian lain dan adanya komunikasi yang baik sehingga kesalahpahaman dapat dihindari.

5. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran

Anggaran dapat berfungsi dengan baik apabila taksiran-taksiran forecast yang termuat di dalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan sebagai data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyususn anggaran. Adapun faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : a. Faktor-faktor intern yaitu, data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Penjualan tahun lalu. 2. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya. 3. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. 4. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya kuantitatif atau keterampilan maupun keahliannya kualitatif. 5. Modal kerja yang dimiliki perusahaan. 6. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan. 7. Kebijakan-kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi- fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, di bidang produksi, di bidang pembelanjaan, di bidang administrasi maupun di bidang personalia. Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Sampai batas tertentu, perusahan masih dapat mengatur dan menyesuaikan faktor- faktor intern ini dengan apa yang di inginkan untuk masa yang akan datang. Oleh sebab itu faktor-faktor intern ini sering disebut sebagai faktor yang controllable yaitu faktor- faktor dalam batas tertentu masih dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan untuk periode budget yang akan datang. b. Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Keadaan persaingan. 2. Tingkat pertumbuhan penduduk. 3. Tingkat penghasilan masyarakat. 4. Tingkat pendidikan. 5. Tingkat penyebaran penduduk. 6. Agama, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat. 7. Bebagai kebijakan pemerintah baik di bidang politik, ekonomi, social budaya maupun keamanan. Terhadap faktor ini perusahaan tidak mampu mengaturnya sesuai dengan apa yang diinginkan dalam periode budget yang akan datang. Oleh karena itu, faktor ekstern ini sering disebut dengan faktor Uncontrollable tidak dapat diatur, yaitu faktor-faktor yang tidak dapat disesuaikan dengan keinginan perusahaan. Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Contoh - contoh Anggaran Contoh-contoh anggaran terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran beban bahan baku, anggaran beban tenaga kerja langsung, anggaran laporan laba rugi, anggaran beban overhead pabrik, dan anggaran beban usaha. Berikut ini adalah contoh penyusunan anggaran-anggaran dari sebuah perusahaan yang memproduksi kecap, yang terdapat pada Tabel 1 berikut : Tabel 2.1 Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Penjualan Tahun Berakhir 31 Desember 2005,2006,2007,2008,2009 Banjarmasin Martapura Total Tahun Keterangan Sedang Manis Asin Sedang Manis Asin Sedang Manis Asin Jumlah 2005 Penjualan botol 500 500 35000 - - - 500 500 35000 36000 Harga jual per botol 500 600 500 - - - 500 600 500 - Penjualan Rp 250000 300000 17.500.000 - - - 250000 300000 17.500.000 18.050.000 2006 Penjualan botol 8 16000 12000 4000 8000 6000 12000 24000 18000 54000 Harga jual per botol 500 600 500 600 750 600 - - - - Penjualan Rp 4.000.000 9.600.000 6.000.000 2.400.000 6.000.000 3.600.000 6.400.000 15.600.000 9.600.000 31.600.000 2007 Penjualan botol 8000 19000 12700 2300 5000 3000 10300 24000 15700 50000 Harga jual per botol 500 600 500 600 750 600 - - - - Penjualan Rp 4.000.000 11.400.000 6.350.000 1.380.000 3.750.000 1.800.000 5.380.000 15.150.000 8.150.000 28.680.000 2008 Penjualan botol 6600 14200 10000 2300 6000 3000 8900 20200 13000 42100 Harga jual per botol 500 600 500 600 750 600 - - - - Penjualan Rp 3.300.000 8.520.000 5.000.000 1.380.000 4.500.000 1.800.000 4.680.000 13.020.000 6.800.000 24.500.000 2009 Penjualan botol 4400 11000 6000 1000 4000 1000 5400 15000 7000 27400 Harga jual per botol 500 600 500 600 750 600 - - - - Penjualan Rp 2.200.000 6.600.000 3.000.000 600000 3.000.000 600000 2.800.000 9.600.000 3.600.000 16.000.000 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Untuk menyusun anggaran produksi terdapat pada Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2.2 Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Produksi Tahun Berakhir 31 Desember 2005,2006,2007,2008,2009 Dalam Botol Tahun Jenis Kecap Penjualan Persediaan Barang Jadi Akhir Produk Siap Dijual 2 + 3 Persediaan Barang Jadi Awal Produksi 4 + 5 1 2 3 4 5 6 500 500 35.000 100 125 100 600 625 35.100 600 625 35.100 2005 Sedang Manis Asin Total 36.000 325 36.325 0 36.325 12.000 24.000 18.000 120 110 110 12.120 24.110 18.110 100 125 100 12.020 23.985 18.010 2006 Sedang Manis Asin Total 54.000 340 54.340 325 54.015 10.300 24.000 15.700 100 130 110 10.400 24.130 15.810 120 110 110 10.280 24.020 15.700 2007 Sedang Manis Asin Total 50.000 340 50.340 340 50.000 8.900 20.200 13.000 90 110 100 8.990 20.310 13.100 100 130 110 8.890 20.180 12.990 2008 Sedang Manis Asin Total 42.100 300 42.400 340 42.060 5.400 15.000 7.000 80 100 90 5.480 15.100 7.090 90 110 100 5.390 14.990 6.990 2009 Sedang Manis Asin Total 27.400 270 27.670 300 27.370 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Setelah menyusun anggaran produksi seperti Tabel 2 diatas, kemudian langkah selanjutnya menyusun amggaran beban pabrik, berupa anggaran beban bahan baku pada dan anggaran beban tenaga kerja langsung pada, dan anggaran biaya overhead pabrik. Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Anggaran beban bahan baku pada Tabel 3 berikut ini disusun berdasarkan anggaran produksi pada Tabel 2 dan dari data beban bahan baku perbotol kecap. Karena persediaan bahan baku awal sama dengan akhir, maka anggaran pembelian bahan baku sama dengan anggaran beban bahan baku seperti Tabel 3. Tabel 2.3 Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Beban Bahan Baku Tahun yang Berakhir 31 Desember 2005,2006,2007,2008,2009 Dalam Botol Keterangan Kecap Sedang Kecap Manis Kecap Asin Total 2005 Produksi botol Beban bahan baku per botol Beban bahan baku 600 320 192.000 625 380 237.500 35.100 260 9.126.000 36.325 9.555.500 2006 Produksi botol Beban bahan baku per botol Beban bahan baku 12.020 320 3.846.400 23985 380 9.114.300 18.010 260 4.682.600 54.015 17.643.300 2007 Produksi Beban bahan baku per botol Beban bahan baku 10.280 320 2.844.800 24.020 380 9.127.600 15.700 260 4.082.000 50.000 16.499.200 2008 Produksi Beban bahan baku per botol Beban bahan baku 8.890 320 2.844.800 20.160 380 7.668.400 12.990 260 3.377.400 42.060 13.890.600 2009 Produksi Beban bahan baku per botol Beban bahan baku 5.390 320 1.724.800 14.990 380 5.696.200 6.990 260 10817.400 27.370 9.238.400 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Setelah menyusun amggaran beban bahan baku, kemudian disusun anggaran beban tenaga kerja langsung seperti Tabel 4 . Penyusunan anggaran beban tenaga kerja langsung didasarkan pada anggaran produksi Tabel 2 dan data upah per botol. Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Tabel 2.4 Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun yang Berakhir 31 Desember 2005,2006,2007,2008,2009 Tahun Total Produksi Upah Per Botol Biaya Tenaga Kerja Langsung 2005 2006 2007 2008 2009 36.325 botol 54.015 botol 50.000 botol 42.060 botol 27.370 botol Rp 50 Rp 50 Rp 50 Rp 50 Rp 50 Rp 1.816.250 Rp 12.700750 Rp 2.500.000 Rp 2.103.000 Rp 1.368.500 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Unsur beban pabrik yang ketiga adalah beban overhead pabrik. Berdasarkan dari data-data yang ada disusn anggaran beban overhead pabrik seperti Tabel 5. Tabel 2.5 Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Beban Overhead Pabrik Tahun yang Berakhir 31 Desember 2005,2006,2007,2008,2009 Dalam Rupiah Unsur BOP 2005 2006 2007 2008 2009 Bahan Pembantu Tenaga kerja tak langsung Depresiasi Lainnya 304.640 230.000 2.208.000 105.000 360.000 248.000 2.208.000 132.000 350.000 230.000 2.208.000 212.800 340.000 230.000 2.208.000 155.400 250.000 230.000 2208.000 116.400 Jumlah 2.847.640 2948.000 3.000.800 2.933.400 2.804.400 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Setelah menyusun anggaran beban overhead pabrik, kemudian disusun anggaran beban usaha seperti tabel 6. Tabel 2.6 Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Beban Usaha Tahun yang Berakhir 31 Desember 2005,2006,2007,2008,2009 Dalam Rupiah Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 Beban Penjualan Kerugian piutang Depresiasi Lainnya 10.000 1.106.405 596.300 10.000 2.670.000 480.000 10.000 2230.289 320.000 10.000 2.507.422 160.000 10.000 1.645.973 Jumlah 1 1.116.405 3.276.300 20720.289 2.837.422 1.815.973 Beban Administrasi Depresiasi Lainnya 20.000 300.000 20.000 380.000 20.000 360.000 20.000 350.000 20.000 340.000 Jumlah 2 320.000 400.000 380.000 370.000 360.000 Beban usaha 1 + 2 1.436.405 3.676.300 3.100.289 3207.422 2175.973 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Untuk menghitung harga pokok persediaan barang jadi diperlukan perhitungan harga pokok barang jadi per unit botol seperti Tabel 7. Tabel 2.7 Tahun Beban Pabrik Anggaran Produksi Harga Pokok Per Botol 2005 2006 2007 2008 2009 Rp 14.219.390 : 36.325 botol = Rp 391,49 Rp 23.292.050 : 54.015 botol = Rp 431,00 Rp 22.000.000 : 50.000 botol = Rp 440,00 Rp 18.927.000 : 42.060 botol = Rp 450,00 Rp 13.411.300 : 27.370 botol = Rp 490,00 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Pada Tabel 7 perhitungan harga pokok barang jadi per unit botol menggunakan metode rata-rata, yaitu beban pabrik dibagi jumlah produksi dalam unit. Berdasarkan data kuantitas persediaan akhir di kali dengan harga pokok barang jadi per unit pada tabel 7 dibuat perhitungan persediaan barang jadi akhir seperti Tabel 8. Tabel 2.8 Tahun Kuantitas Persediaan Barang Jadi Akhir Harga Pokok Barang Jadi Per Unit Persediaan Barang Jadi Akhir 2005 2006 2007 2008 2009 325 botol x Rp 391,49 = Rp 127.721 340 botol x Rp 431,00 = Rp 146.540 340 botol x Rp 440,00 = Rp 149.600 300 botol x Rp 450,00 = Rp 135.000 270 botol x Rp 490,00 = Rp 132.300 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Dari beberapa macam unsur anggaran operasional yang telah kita susun terdahulu, kemudian disusun anggaran operasional yang terakhir, yaitu anggaran laporan laba rugi seperti Tabel 9. Tabel 2.9 Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Laporan Laba Rugi Tahun yang Berakhir 31 Desember 2005,2006,2007,2008,2009 Dalam Rp Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 Penjualan Beban bahan baku Beban tenaga kerja Beban overhead pabrik Beban pabrik 2+3+4 Barang jadi awal Barang siap dijual 18.050.000 9.555.500 1.816.250 2.847.640 14.219.390 14.219.390 31.600.000 17.643.300 2.700.750 2.948.000 23.292.050 127.221 23.419.271 28.680.000 16499.200 2.500.000 3.000.800 22.000.000 146.540 22.146.540 24.500.000 13.890.600 2.103.000 2.933.400 18.927.000 149.600 19.076.600 16.000.000 9.238.400 1.368.500 2.804.400 13.411.300 135.000 13.546.300 Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Barang jadi akhir Harga pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Beban bunga Laba kena pajak Pajak 10 Laba setelah pajak 127.221 14.092.169 3.957.831 1.436.405 2.521.426 1.320.000 1.201.426 120.143 1.081283 146.540 23.272.731 8.327.269 3.676.300 4.650.969 1.500.000 3.150.969 315.097 2.835.872 149.600 21.996.940 6.683.060 3.100.289 3.582.771 1.043.811 2.538.960 253.896 2.285.064 135.000 18.941.600 5.558.400 3.207.422 2.350.978 734.478 1.616.500 161.650 1.454.850 132.300 3.414.000 2.586.000 2.175.973 410.027 388.027 22.000 2.200 19.800 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Pada Tabel 9 tampak beban bunga tahun 2006 sebesar Rp 1500.000 terdiri atas bunga kredit investasi sebesar Rp 1.320.000 ditambah bunga kredit modal kerja sebesar Rp 180.000. Berdasarkan anggaran operasional yang telah disusun, kemudian disusun anggaran keuangan berupa anggaran laba ditahan, anggaran kas, dan anggaran neraca. Berdasarkan data pada Tabel 9 yaitu laba setelah pajak kemudian dapat dihitung anggaran laba ditahan seperti Tabel 10. Tabel 2.10 Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Laba Ditahan Tahun 2005,2006,2007,2008,2009 2005 = Rp 1.081.283 2006 = Rp 1.081.283 + Rp 2.835.872 = Rp 3.917.155 2007 = Rp 3.917.155 + Rp 2.835.064 = Rp 6.752.219 2008 = Rp 6.202.219 + Rp 1.454.850 = Rp 7.657.069 2009 = Rp 7.657.069 + Rp 19.800 = Rp 7.676.869 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Anggaran laba ditahan seperti pada Tabel 10 diperlukan untuk menyusun anggaran neraca. Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Setelah menyusun anggaran laba ditahan kemudian disusun anggaran kas seperti pada Tabel 11. Pada Tabel 11 tampak angsuran pokok utang 2006 sebesar Rp 4.301.579, terdiri atas utang investasi sebesar Rp 2.301.579 ditambah angsuran pokok utang jangka pendek sebesar Rp 2.000.000. Beban bunga tahun 2006 sebesar Rp 1.500.000 dihitung dengan rincian bunga utang jangka panjang sebesar Rp 1320.000 ditambah bunga utang jangka pendek sebesar Rp 180.000. Pinjaman tenaga kerja tahun 2005 sebesar Rp 169.062 dihitung sebagai berikut : 6,2598 x 2700.750 = Rp 769.062 Beban tenaga kerja langsung 2006 = 93,7402 x 2700750 = Rp 2.531.688 Jumlah = 100 Rp 2.700.750 Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Tabel 2.11 Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Kas Tahun 2005,2006,2007,2008,2009 Dalam Rp Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 18.050.000 11.000.000 22.000.000 29.050.000 33.000.000 9.755.500 1.816.250 169.062 639.640 1.406.405 1.320.000 120.143 25.065.000 2.000.000 27.065.000 16.054.900 2.531.688 740.000 3.050.000 1.500.000 315.097 4.304.579 22.748.867 6.535.000 29.283.867 15.013.802 1.588.400 2.500.000 792.800 2.590.289 1.043.811 253.896 2.557.768 19.433.307 5.931.133 25.364.440 12.640.050 1.485.398 2.103.000 725.400 2.857.422 734.478 161.650 2.887.101 12.691.19 5.066.693 17.757.832 8.406.681 1.250.550 1.368.500 596.400 1.985.973 388.027 2.200 3.233.552 48.277.000 28.493.264 26.360.766 23.594.499 17231.883 I. KAS MASUK Penjualan tunai Penjualan kredit Utang bank Modal saham Jumlah kas masuk II. PENGELUARAN Aktiva tetap Beli bahan baku tunai Beli bahan baku kredit Beban tenaga kerja Pinjaman tenaga kerja Beban overhead pabrik Beban usaha tunai Beban bunga Pajak Angsuran pokok utang Jumlah kas keluar III. SURPLUS IV. SALDO KAS AWAL V. SALDO KAS AKHIR 19.177.000 20.677.000 1.500.000 1.428.264 1.500.000 71.736 2.923.101 71.136 2.994.837 1.769.941 2.994.837 4.764.778 525.949 4.764.778 5.290.727 Sumber : M. Nafarin, Penganggaran Perusahaan tahun 2004 Pada Tabel 11 kas masuk yang berasal dari penjualan tunai dan kredit dihitung seperti Tabel 12. Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009 Tabel 2.12 Perusahaan Kecap Sehat Anggaran Neraca Tahun 2005,2006,2007,2008,2009 Dalam Rp Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 1.500.000 169.062 127.221 200.000 1.996.283 19.300.000 1.866.000 16.000 958.000 8.000 11.000.000 2.200.000 100.000 10.000 99.000 4.000 31.085.000 200.000 600.000 200.000 1.000.000 71.736 6.535.000 596.300 146.540 200.000 6.356.976 19.300.000 1.866.000 32.000 958.000 16.000 11.000.000 4.400.000 100.000 20.000 99.000 8.000 28.847.000 200.000 600.000 200.000 1.000.000 2.994.837 5.931.133 1.076.300 149.600 200.000 8.199.270 19.300.000 1.866.000 48.000 958.000 24.000 11.000.000 6.600.000 100.000 30.000 99.000 12.000 26.609.000 200.000 600.000 200.000 1.000.000 4.764.778 5.066.693 1.396.300 135.000 200.000 8.770.171 19.300.000 1.866.000 64.000 958.000 32.000 11.000.000 8.800.000 100.000 40.000 99.000 16.000 24.371.000 200.000 600.000 200.000 1.000.000 5.290.727 3.308.861 1.556.300 132.300 200.000 7.375.588 19.300.000 1.866.000 80.000 958.000 40.000 100.000 50.0000 99.000 20.000 22.133.000 200.000 600.000 200.000 1.000.000 34.081.283 36.203.976 35.808.270 34.141.171 30.508.588 11.000.000 11.000.000 22.000.000 1.081.283 23.081.283 1.588.400 8.698.421 10.286.821 22.000.000 3.917.155 25.917.155 1.485.398 6.120.653 7.606.051 22.000.000 6.202.219 28.202.219 1.250.550 3.233.552 4.484.102 22.000.000 7.657.069 29.657.069 831.719 831.719 22.000.00 7.676.869 29.676.869 Kas Piutang usaha Cadangan penghapusan Pinjaman tenaga kerja Persediaan barang jadi Persediaan bahan baku Aktiva lancar Tanah Bangunan kantor Cadangan depresiasi Bangunan pabrik Cadangan depresiasi Mesin dan alat pabrik Cadangan depresiasi Alat pemasaran Cadangan depresiasi Alat kantor Cadangan depresiasi Aktiva tetap Kas minimum Persediaan minimum Beban ditangguhkan Aktiva lainnya AKTIVA Utang usaha Utang investasi Utang Modal saham Laba ditahan Modal sendiri KEWAJIBAN DAN MODAL 34.081.283 36.203.976 35.808.270 34.141.171 30.508.588 Sumber : Buku penganggaran perusahaan, M. Nafarin tahun 2004 Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009

C. DEFINISI DAN KLASIFIKASI BEBAN 1. Definisi Beban

Didalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun pemerintah, yang mengejar laba atau tidak setiap harinya selalu berhadapan dengan istilah yang disebut beban yang dikeluarkan dalam operasional atau kegiatan. Menurut Ray H. Garison Nuri Hinduan, 2001 : 34 memberikan definisi beban sebagai berikut : “Beban adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan barang dan jasa, pengorbanan itu dapat diukur sebagai uang tunai yang dikeluarkan, harta yang dialihkan dan jasa yang diberikan“. Menurut Handsen and Mowen 2000 : 36 mendefinisikan : “Beban adalah nilai ekuivalen kas yang dikorbankan yang mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang datang bagi organisasi atau perusahaan”. Menurut Carter dan Usry Krista, 2004 : 29 mendefinisikan : “Beban cost sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat, sehingga dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau dimasa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain” Dengan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa beban operasional adalah suatu rencana beban yang akan terjadi untuk tahun yang akan datang yang meliputi beban pemasaran dan beban administrasi dan umum sebagai alat pembantu pelaksanaan tanggung jawab manajemen. Selain itu, pengertian beban secara luas mengandung lima unsur antara lain: Saharrah Ramadhani : Analisis Anggaran Beban Operasional Pada PT. Coffindo Medan, 2008 USU Repository © 2009