2 Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat.
3 Uang muka ringan, minimum 20 dari manfaat jasa yang diinginkan.
4 Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis, dan
dapat dilakukan di seluruh kantor cabang BNI. 5
Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 tahun. 6
Maksimum pembiayaan sampai Rp 500 juta. 7
Tarif bersaing.
Persyaratan Umum :
1 Pemohon minimal berusia 21 tahun, pada saat pembiayaan lunas
berusia maksimum 55 tahun untuk pegawai atau 60 tahun untuk pengusaha.
2 Karyawanwiraswastaprofesional dengan masa kerja minimal 2 tahun
3 Mempunyai penghasilan tetap dan mampu mengangsur
4 Memenuhi persyaratan dan kelayakan berdasarkan penilaian Bank.
C. Struktur Organisasi Bank BNI Syariah
BNI Syariah secara struktur tidak terpisah dengan unit-unit oraganisasi Bank BNI lainnya. Adapun strukutr tersebut adalah sebagai pimpinan tertinggi yaitu :
Rapat Umum Pemegang Saham, kemudian Dewan Pengawas Syariah DPS terdiri atas KH. Ma’ruf Amin dan Drs. Hasanuddin, M.Ag yang bertugas untuk
68
memastikan dan menjamin opersional bisnis BNI sesuai dengan prinsip-prinsip system ekonomi Islam. Fungsi pokok Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah
adalah : 1.
Memberikan advisi kepada manajemen perihal pengolahan dan pengembangan bisnis BNI sayriah dari sisi asspek syariah.
2. Bertindak sebagai perantara BNI Syariah dengan Dewan Syariah Nasional
DSN untuk kajian dan fatwa yang berkaitan dengan pengelolaan atau penerapan fatwa dan pengembangan bisnis syariah BNI produk, jasa,
system penunjang dan sebagainya. 3.
Melaporkan kegiatan usaha dan pengembangan bisnis perbankan syariah bank BNI kepada DSN dan atau lembaga-lembaga eksternal lainnya yang
terkait. Sementara itu, Dewan Komisaris membewahi Direktur Utama. Sedangkan
Divisi Usaha Syariah merupakan bagian dari Strategi Bisnis Unit SBU Ritel, yang berada dibawah penyajianlangsung Direktur Ritel Bank BNI. Adapun fungsi
pokok Divisi Usaha Syariah Bank BNI adalah : 1.
Melakukan aktivitas-aktivitas antara divisi. 2.
Menunjang penyediaan logistic dan materi Cabang Syariah bekerja sama dengan unit atau Divisi terkait.
3. Mengelola kebijakan manajemen sumber daya manusia cabang syariah
bekerja sama dengan unit atau divisi terkait.
69
4. Mengkoordinsi penegeloalaan anggaran syariah.
5. Menyusun laporan keuangan usaha syariah dan mengkoordinasi dengan
pengendalian PKU. 6.
Menunjang pengelolaan system teknologi usaga syariah bekerja sama dengan teknologi. Sedangkan fungsi Divisi Syariah sebagai kantor
cabang-cabang syariah.
1
Di bawah Divisi Syariah terdapat kelompok perbankan syariah yang langsung membawahi pengelolaan pengembangan bisnis syariah. Pengelolaan treasury
2
, investment,
3
dan pengelolaan penunjang bisnis syariah. Sedangkan disi\visi syariah juga langsung membawahi pengelolaan penyediaan bisnis syariah dan
bisnis umum cabang syariah berada di bawah pengelolaan penyediaan bisnis syariah. Cabang syariah membawahi bisnis operasional dan bertanggung jawab
terhadap control intern dan unit pemasaran bisnis. Bisnis operasional bertanggung jawab terhadap unit operasional dan unit umum dan akuntansi. Adapaun fungsi
pokok unit-unit tersebut adalah sebagai berikut :
1
Fungsi Divisi Syariah diantaranya kantor cabang-cabang syariah : a.
Sebagai kantor pusat cabang-cabang syariah. b.
Melaksanakan fungsi treasury likuiditas,placement, pricing usaha syariah. c.
Menyediakan organisasi bisnis cabang syariah bekerja sama dengan Satuan Pengawas Intern SPI.
d. Memantau kualitas bisnis usaha cabang syariah sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran
RKA e.
Mengelola system akuntansi dan pembukuan keuangan syariah. f.
Mengembangkan system akuntansi atau jasa syariah sesuai tuntutan pasar.
2
Treasury adalah departemen yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan perusahaan, menyusun rencana pengeluaran untuk departemen-departemen lainnya. Chistoper dan
Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi. Jakarta : Erlangga, 1994. H.663.
3
Investment adalah investasi yaitu dalam bidang yang berhubungan dengan keputusan pendanaan perusahaan tetapi dilihat dari sudut pandang yang lain.
70
71 1.
Pengelolaan treasury dana internasional a
Melaksanakan fungsi treasury dalam rangka penempatan dan usaha syariah.
b Mengelola bisnis internasional usaha syariah.
2. Penegelolaan pengendalian keuangan dan teknologi.
a Mengkoordinasi pengelolaan anggaran usaha syariah.
b Mengelola system akuntansi pembukuan keuangan syariah.
c Menyusun laporan keuangan usaha syariah dan mengkoordinasikan
dengan KPU. 3.
Pengelolaan penunjang operasional a
Menunjang penyediaan logistik dan material cabang syariah dan bekerja sama dengan unit-unit terkait.
b Mengelola sumber daya manusia cabang syariah.
c Menunjang pengembangan system manajemen cabang syariah.
4. Pengelolaan penyedia bisnis usaha syariah
a Memantau kualitas operasional sesuai dengan prinsip syariah bekerja
sama dengan bisnis usaha syariah. b
Memantau system operasional sesuai dengan prinsip syariah bekerja sama dengan Dewan Pengawas Syariah.
c Menyediakan operasional bisnis cabang syariah bekerja sama dengan
Satuan Pengawas Intern SPI.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Kedudukan Fatwa Tentang Konversi Akad Murabahah Pada Bank BNI
Syariah.
1.
Kedudukan Fatwa
Fatwa merupakan salah satu pendirian dalam hukum Islam untuk memberikan jawaban dan solusi terhadap problem yang dihadapi umat. Bahkan umat Islam
pada umumnya menjadikan fatwa sebagai rujukan di dalam bersikap dan bertingkah laku. Sebab posisi fatwa di kalangan masyarakat umum, laksana dalil
di kalangan para mujtahid Al-Fatwa fi Haqqil ’Ami kal Adillah fi Haqqil Mujtahid
. Artinya, Kedudukan fatwa bagi orang kebanyakan, seperti dalil bagi mujtahid.
Kehadiran fatwa-fatwa ini menjadi aspek organik dari bangunan ekonomi islami yang tengah ditatadikembangkan, sekaligus merupakan alat ukur bagi kemajuan
ekonomi syari’ah di Indonesia.
1
Fatwa ekonomi syari’ah yang telah hadir itu secara teknis menyuguhkan model pengembangan bahkan pembaharuan fiqh muamalah maliyah. fiqh
ekonomi Secara fungsional, fatwa memiliki fungsi tabyin dan tawjih. Tabyin artinya menjelaskan hukum yang merupakan regulasi praktis bagi lembaga
1
Agustianto. Fatwa Ekonomi Syari’ah Di Indonesia. Diakses pada tanggal 13 - 02- 2010 dari http:www.pesantrenvirtual.comindex.
72