Misalnya, seorang mujtahid ingin mengetahui hukum meminum bir atau wisky. Dari hasil pembahasan dan penelitiannya secara cermat, kedua
minuman tersebut mengandung zat yang memabukkan, seperti yang ada pada zat yang ada pada khomer mengandung zat yang memabukkan. Zat yang
memabukkan inilah yang menjadi illatnya, sebab illatnya bir dan wisky sama seperti ‘illatnya khomer. Dengan demikian mujtahid tersebut telah
menemukan bahwa hukum bir dan wisky sama dengan hukum khomer yaitu haram.
31
Para ulama berbeda pendapat tentang apakah qiyas dapat dijadikan dasar hukum. Tetapi jumhur ulama ushul fiqh berpendirian bahwa qiyas dapat
dijadikan sebagai metode atau sarana untuk mengistinbatkan hukum syara’.
3. Sifat Fatwa
Dalam perkembangan ekonomi syariah, fatwa mempunyai peranan penting dan menjadi aspek organik dalam bangunannya, fatwa juga menjadi alat ukur bagi
kemajuan ekonomi syariah di Indonesia. Secara teknis fatwa ekonomi syariah tampil menyuguhkan pembaharuan dalam fiqh muamalah maaliyah fiqh
ekonomi.
32
Dari beberapa pengertian fatwa di atas, fatwa memiliki sifat-sifat yang harus diketahui. Ada dua hal penting yang harus dicatat adalah sebagai berikut :
31
Ma’ruf Amin. Fatwa Dalam Sistem Hukum Islam. Jakarta : eLSAS Jakarta, Juli 2008. h.106.
32
Syakir Sula dan Aris Mufti. Amanah Bagi Bangsa Konsep Sistem Ekonomi Syariah. Jakarta : MES dan MUI, BI, Dept. Keuangan RI. h.221.
a. Fatwa bersifat responsive. Fatwa merupakan jawaban suatu hukum legal
opinion yang dikeluarkan setelah adanya suatu pertanyaan atau
permintaan fatwa based on demand. Pada umumnya fatwa dikeluarkan sebagai jawaban atas pertanyaan yang merupakan peristiwa atau kasus
yang telah terjadi atau nyata. Seorang pemberi fatwa mufti boleh untuk menolak memberikan fatwa atas pertanyaan tentang peristiwa yang belum
terjadi, berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibnu Umar.
ىور ﺪ ْ أ
ْ ْا
ﺮ ﺎ
اﻮ ﺄْ ﺎ
ْ ْ ﻜ
نﺈﻓ ﺮ
ﻰﻬ ْ
ﻚ ذ و
ﺎﻀْأ ْ
ْا سﺎ
لﺎ ْ
ﺔ ﺎ ا
ﺎ اﻮ ﺎآ
نﻮ ﺄْ ﺎ إ
ﺎ ْ ﻬ ْ
ْ او ﻓﺎﺸ ا
ﻰ ﺔهاﺮآ
لاﺆ ا ْ
ءْ ﺸ ا ْ
و ﻮ
ْﻮﻘ ﻰ ﺎ
: }
ﺎ اﻮ ﺄْ
ْ ءﺎ ْ أ
ْنإ ﺪْ
ْ ﻜ ْ آْﺆ
{ نﺎآو
ﻰ ا
ْ و
ﻰﻬْ ْ
لﺎ و ﺔ ﺎ إو
لﺎ ْا ةﺮْآو
لاﺆ ا ﻓو
ﻆْ }
نإ ا
ﺮآ ْ ﻜ
ﻚ ذ {
ﺎ ﻬْ
33
Artinya yang digaris bawahi: “Jangan kalian menanyakan tentang peristiwa yang belum terjadi karena
Umar RA. pernah melarang hal tersebut”. Walaupun begitu, seorang mufti tetap disunahkan untuk menjawab
pertanyaan seperti itu, sebagai langkah hati-hati agar tidak termasuk orang yang menyembunyikan ilmu.
b. Dari segi kekuatan hukum, fatwa sebagai jawaban hukum legal opinion
tidaklah bersifat mengikat. Dengan kata lain, orang yang meminta fatwa mustafti, baik perorangan, lembaga, maupun masyarakat luas tidak harus
mengikuti isi atau hukum yang diberikan kepadanya. Hal ini disebabkan
33
Kitab Syarih Muntaha al-Iradad. Dalam Maktabah Syamilah. Juz:12, h.58.
bahwa fatwa tidaklah mengikat sebagaimana putusan pengadilan qadha’. Bisa saja fatwa seorang mufti di suatu tempat berbeda dengan fatwa mufti
lain di tempat yang sama. Namun demikian, apabila fatwa ini kemudian diadopsi menjadi keputusan pengadilan dan hal ini lazim terjadi, maka
barulah ia memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Terlebih lagi jika ia diadopsi menjadi hukum positif atau regulasi suatu wilayah.
34
Dalam kajian Ushul Fiqh, fatwa memiliki sifat mengikat bagi pihak-pihak yang meminta dan memberi fatwa. Namun teori lama ini dapat diperbaharui seiring
dengan perkembangan dan proses terbentuknya fatwa. Teori fatwa yang mengikat bagi pihak yang meminta fatwa dan memberi fatwa ini sudah tidak relevan untuk
fatwa Dewan Syariah Nasional DSN. Maka dalam fatwa ekonomi syariah Dewan Syariah Nasional DSN tidak hanya mengikat bagi pihak yang meminta atau bagi
praktisi lembaga ekonomi syariah, tapi juga bagi masyarakat Indonesia khususnya yang bertransaksi dengan lembaga terkait. Karena fatwa-fatwa ini telah
dipositivisasi oleh Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia PBI, bahkan DPR RI mensyahkan Perbankan Syariah melalui undang-undang No. 21 Tahun
2008.
4. Metode Fatwa