[ REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA
]
Tugas Akhir TKA-490
99
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar
Tema ‘regionalisme’ memiliki inti bagaimana mengaitkan Arsitektur Masa Lampau AML dengan Arsitektur Masa Kini AMK secara visual luluh menjadi satu
kesatuan. Untuk mendapatkan kesatuan dalam komposisi arsitektur, ada 3 syarat utama :
Dominasi : dapat dicapai dengan warna, material, maupun
objek-objek pembentuk komposisi itu sendiri. Pengulangan
: dapat dilakukan dengan mengulang bentuk, warna, tekstur, maupun proporsi.
Berkesinambungan : dapat dilakukan dengan menentukan penghubung yang menghubungkan peletakan objek pembentuk
komposisi. Sumatera Utara memiliki berbagai macam suku, adapaun suku aslinya yaitu
Suku Melayu, Suku Batak, dan Suku Nias. Masing-masing memiliki gaya arsitektur yang berbeda dan unik. Membuat kesimpulan dari kemiripan bentuk dari masing-
masing rumah adat menjadi konsep dasar dari bangunan ini.
Tabel 5.1 Ciri-ciri umum rumah adat
Sumber : Hasil Olah Data Primer Suku
Gambar Ciri-ciri umum
Melayu Mempunyai atap melengkung dan berundak-
undak Dominasi warna yang bervariasi : kuning
Nias Disebut Omo Sebua
Memiliki tiang-tiang besar dari kayu besi Atap yang tinggi
Berbentuk seperti perahu Jumlah anak tangga ganjil 5 – 7 buah
Ukiran halus pada balok kayu Dominan warna kayu
Toba Disebut Ruma Bolon
Atap yang lancip dengan ujung pada bagian belakang lebih tinggi karena adanya filosofi
agar keturunan dari yang memiliki rumah lebih sukses nantinya
Memiliki tiang-tiang dari kayu ungil Terdapat area bawah sebagai tempat
memelihara ternak
Universitas Sumatera Utara
[ REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA
]
Tugas Akhir TKA-490
100
Anak tangga berjumlah ganjil Ornamen berupa Gorga ukiran yang dipahat
Dominan warna : merah – hitam – putih tiga bolit
Mandailing Disebut Bagas Godang
Memiliki komplek luas Menggunakan tiang-tiang besar berjumlah ganjil
sebagaimana jumlah anak tangganya Memiliki atap lancip dengan ketinggian yang
sama Dominan warna : merah – hitam – putih
Karo Disebut Siwaluh Jabu
Bentuknya besar sehingga mampu ditempati 4 – 8 keluarga jumlah keluarga harus genap
Bentuk atapnya dibangun bertingkat-tingkat cukup tinggi
Ornamennya selalu terkait dengan alam Angkola
Disebut Bagas Godang Memiliki kemiripan dengan rumah adat
Mandailing
Pakpak Bagian atapnya melengkung dan mempunyai
satu bagian atap kecil di bagian paing atas
Simalungun Memiliki kemiripan dan kesamaan dengan
rumah adat Toba baik dari segi bentuk, arsitektur, nama, dan juga ornamen hiasannya
Pada bagian bawah terdapar susunan katu yang masih bulat-bulat gelondongan
Bentuk atap diberi limasan berbentuk kepala kerbau lengkap dengan tanduknya
Sehingga dapat disimpulkan ciri-ciri umum rumah adat di Sumatera Utara adalah : 1. Beratap tinggi dengan bentuk segitiga yang bervariasi, seperti melengkung,
berundak-undak, tinggi lancip yang berbeda, 2. Memiliki tiang-tiang yang besar,
3. Memiliki bentuk dan pembagian ruangan yang persegi, 4. Terdapat pembagian wilayah rumah yaitu bawah, tengah, dan atas,
5. Ornamen yang dipakai terkait dengan alam, 6. Dominan warna hitam, putih dan merah.
Universitas Sumatera Utara
[ REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA
]
Tugas Akhir TKA-490
101
5.2 Konsep Perancangan Tapak