Studio Tari. Ada beberapa hal penting yang mempengaruhi perancangan studio Ruang Ganti. Pada ruang ganti terdapat ruang ganti bagi peserta dan juga

[ REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA ] Tugas Akhir TKA-490 38

a. Studio Tari. Ada beberapa hal penting yang mempengaruhi perancangan studio

tari, antara lain :  Proporsi ruang. Sebaiknya studio tari dirancang proporsional dengan pertimbangan area untuk menari, yaitu berbentuk persegi dan bebas kolom, sehingga memungkinkan pergerakan ke segala arah di dalam ruangan. Tabel 2.6 Besaran ruang studio berdasarkan studi Sumber : Olah Data Pribadi Kecil m2 Sedang m2 Besar m2 Yorkshire Dance 90 160 200 Scotiabank Dance Centre 80 160 280 509 Dance 80 130 160 Dengan studi banding di atas, maka diasumsikan besaran studio tari adalah : Studio kecil = 80 m 2 ; Studio sedang = 160 m 2 ; Studio besar = 280 m 2 .  Permukaan lantai. Permukaan lantai untuk sanggar tari haruslah menunjang untuk kegiatan tersebut.  Ruang penyimpanan  Kualitas estetika ruang  Ruang yang terang  Sistem akustik yang baik dan kedap suara  Ventilasi  Pencahayaan yang fleksibel, mudah dikontrol, dan bebas silau

b. Ruang Ganti. Pada ruang ganti terdapat ruang ganti bagi peserta dan juga

ruang ganti khusus bagi bintang tamu yang melakukan pertunjukan pada event- event tertentu. Persyaratan yang dibutuhkan adalah meja rias, cermin, dan lampu harus tersedia seefektif mungkin, serta ruang locker dengan pengamanan yang baik. c. Ruang Istirahat. Ruang istirahat dilengkapi dengan area duduk atau area istirahat yang ditempatkan di luar jalur sirkulasi, yang memungkinkan para partisipan untuk beristirahat atau memulihkan tenaga setelah menari. d. Ruang Latihan Bersama, berfungsi sebagai studio latihan tari bersama untuk kapasitas yang lebih besar daripada ruangan studio tari biasa, gunanya adalah sebelum pertunjukan yang besar diadakan, ruang latihan ini dapat digunakan sebagai tempat gladi resik. Universitas Sumatera Utara [ REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA ] Tugas Akhir TKA-490 39

C. Seni Teater

Ruang yang dibutuhkan adalah ruang latihan teater dengan persyaratan ruangan dilengkapi dengan kamera, agar para pemain dapat menyaksikan aktingnya sendiri guna mengetahui kekurangannya dalam latihan, ruangan dilengkapi sistem akustik yang baik, serta pada bagian dinding dipasangi cermin-cermin yang berfungsi untuk mengoreksi gerakan sendiri.

D. Seni Rupa

Ruang yang dibutuhkan adalah ruang latihan seni rupa dengan persyaratan yaitu, ruangan dilengkapi peralatan untuk mendukung kegiatan seni rupa.

2.5.4.3 Fasilitas Pertunjukan

Pada fasilitas pertunjukan, ada beberapa ruang yang sangat dibutuhkan yaitu : a. Gedung pertunjukan. Menurut buku Data Arsitek, jenis-jenis gedung pertunjukan dikelompokkan berdasarkan jumlah penduduknya. Kota Medan dengan jumlah penduduk 2.117.224 termasuk dalam kategori gedung pertunjukan berskala besar dengan kapasitas sebesar 800-1000 kursi. Pada gedung pertunjukan terdapat toilet pengunjung dan penampil, ruang ganti, ruang rias, lobby, ruang kontrol, dan gudang. Pada gedung pertunjukan terdapat beberapa komponen utama yaitu : auditoriumstage, ruang publik, dan backstage. Gedung pertunjukan harus dapat disesuaikan dengan lebar panggung untuk berbagai pertunjukan seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.7 Lebar panggung berdasarkan studi Sumber : Olah Data Pribadi Kecil Sedang Besar Drama 8 10 10 Opera 12 15 20 Tari 10 12 15 Musik 10 12 15 Lain-lain 12 15 20 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam auditorium stage adalah:  Garis Pandangan. Garis pandangan ini untuk mendapatkan pemandangan penonoton yang jelas, bebas dari halangan dan terbuka seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara [ REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA ] Tugas Akhir TKA-490 40 Gambar 2.11 Garis Pandangan Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II Keterangan : P : titik pandang terendah dan berdekatan pada panggung yang dapat dilihat jelas oleh penonton. Jika panggung dapat dinaikan 600-1100 mm dari lantai terendah auditorium maka P adalah setting line dari pertunjukan. Setting line pertunjukan tidak boleh lebih dari 600 mm dari lantai panggung. Jika terdapat orchestra pit maka P adalah kepala konduktor orkestra. HD : jarak horizontal antar mata penonton tepat di belakangnya, di mana berhubung dengan ruang antar baris kursi 760-1150. EH : tinggi mata normal 1120 mm di atas lantai di bawahnya, titik mata ini akan tergantung pada dimensi kursi. E : jarak antara pertengahan mata dengan kepala bagian atas, diambil 100 m. Untuk kepastian pemandangan yang jelas terbuka min 125 mm. D : jarak antara penonton di baris depan dengan P. Lebih dekatnya baris pertama dengan stage mengakibatkan rendahnya posisi lantai penonton.  Pengaturan Kursi Auditorium. Untuk standar kursi pada gedung pertunjukan dapat ditentukan melalui keterangan di bawah ini.  Dimensi Kursi o Lebar kursi dengan sandaran lengan minimal 525 mm o Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm o Tinggi dan kemiringan kursi: 430-450 mm dan sudut horizontal 7º-9º o Tinggi sandaran punggung dan kemiringan 800-850 mm dari lantai dapat ditinggikan untuk alasan akustik dan sudut belakang 15º-20º o Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk kedalaman kursi dan sandaran punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman : 425-500 mm o Sandaran lengan : lebar min.50 mm, tinggi 600 mm diatas lantai. Universitas Sumatera Utara [ REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA ] Tugas Akhir TKA-490 41 Gambar 2.12 Dimensi Kursi Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II  Jumlah kursi dalam satu baris.  Ruang antar baris kursi. Persyaratannya adalah ruang lewat clearway minimal 300-500 mm, dimensi jarak antar baris minimal 850 mm.  Gangways. Persyaratannya adalah lebar min 1100 mm, kemiringan 1:10 dan 1:12 jika digunakan oleh pemakai kursi roda, landasan yang lebih miring harus memilki anak tangga biasa.  Akustik. Hasil akustik suatu pertunjukan meliputi kualitas suara, baik berupa musik maupun dialog, yang didengarkan oleh penonton dan juga para pelaku pentas diatas panggung. Akustik tidak terlepas dari penggunaan bahan dan konstruksi penyerap bunyi yang dipakai sebagai pengendali bunyi dalam ruang, diantaranya bahan berpori, penyerap panelselaput, karpet dan kain. Selain itu dapat dibantu dengan penggunaan komputer atau alat seperti sound reflecting disk yang dapat mengatur waktu untuk merefleksikan suara berdasarkan jenis pertunjukan yang sedang berlangsung.

b. Ampitheatre, merupakan fasilitas untuk melakukan pertunjukan outdoor dan