[ REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA
]
Tugas Akhir TKA-490
49
BAB III ELABORASI TEMA
3.1 Pengertian Tema
Regionalisme dalam arsitektur merupakan suatu gerakan dalam arsitektur yang menganjurkan penampilan bangunan yang merupakan hasil senyawa dari
internasionalisme dengan pola kultural dan teknologi modern dengan akar, tata nilai dan nuansa tradisi yang masih di anut oleh masyarakat setempat.
Saat kita mencari arti kata Regionalisme kita akan membuat asumsi dengan menyebut Region dan Isme, Region adalah Daerah dan Isme adalah paham.
memang tidak salah, namun kurang tepat. Regionalisme bukan suatu wujud dari sikap kedaerahan namun muncul sebagai akibat dari koreksi terhadap maraknya
penyeragaman wujud bangunan di seluruh dunia sehingga kita tidak lagi mengenal lagi mana budaya kita, dan mana budaya tetangga kita. artinya kita tidak mengenal
lagi mana budaya asli daerah negara kita dengan daerah negara lain. Akibatnya banyak sekali salah kaprah dalam menentukan memutuskan segala sesuatu
dalam membangun. seperti desain bangunan, bahan bangunan, pola – pola ruang,
dsb. Mereka tinggal dalam kotak-kotak dari beton dengan atas nama modern, efisiensi,dll, dan akhirnya kembali mencoba mendefinisikan kembali arti makna ide
ruang, bentuk, dsb yang kemudian mencoba melahirkan satu misi baru dalam berarsitektur, yakni yang disebut dengan arsitektur Regionalis regionalisme dalam
arsitektur.
1
Adapun ciri – ciri daripada arsitektur regionalis adalah sebagai berikut :
Menggunakan bahan bangunan lokal dengan teknologi modern, Tanggap dalam mengatasi pada kondisi iklim setempat,
Mengacu pada tradisi, warisan sejarah serta makna ruang dan tempat, Mencari makna dan substansi kultural, bukan gaya style sebagai produk
akhir. Kemunculannya juga bukan merupakan ledakan daripada sikap emosional
sebagai respon dari ketidak berhasilan dari arsitektur modern dalam memenuhi keinginan masing-masing individu di dunia, akan tetapi lebih pada proses
1
http:prestylarasati.wordpress.com20090202regionalisme-dalam-arsitektur
Universitas Sumatera Utara
[ REDEVELOPMENT TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA
]
Tugas Akhir TKA-490
50 pencerahan dan evaluasi terhadap kesalahan-kesalahan pada masa arsitektur
modern. Maksud dan tujuan daripada regionalisme dalam arsitektur ini adalah untuk
menciptakan arsitektur yang kontekstual yang tanggap terhadap kondisi lokal. Setiap tempat dan ruang tertentu memiliki potensi fisik, sosial, dan ekonomi dan
secara kultur memiliki batas-batas arsitektural maupun sejarah. Dengan demikian arsitektur regionalis seperti halnya arsitektur tropis, senantiasa mengacu pada
tradisi, warisan sejarah serta makna ruang dan tempat. Regionalisme dalam ini mempunyai suatu misi yakni mengembalikan
benang merah, suatu kesinambungan masa dahulu dengan masa sekarang dan masa sekarang dengan masa yang akan datang melalui kekhasan budaya yang
dimiliki serta untuk mengimbangi dari kerusakan budaya akibat dari berbagai macam kekuatan sistem produksi baik rasionalisme, birokrasi, pengembangan skala
besar maupun internasional style Andy Siswanto, Ir., Msc. M. Arch dan Eko Budiharja, Prof. Ir., Msc., 1997, 130
3.2 Latar Belakang Arsitektur Regionalisme