Variabel Penelitian .1 Variabel Penelitian Definisi Operasional

c. Orangtua yang memiliki anak dengan gigi permanen usia dibawah usia 7-9 d. Orangtua yang sehat jasmani Kriteria Eksklusi: a. Orangtua yang tidak melengkapi angket atau kuesioner b. Angket atau kuesioner yang tidak dikembalikan 3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Penelitian a. Variabel terikat dependen : Pengetahuan dan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen. b. Variabel faktor risiko : Pendidikan dan sosioekonomi keluarga Untuk analisis hubungan pengetahuan dan sikap orangtua: variabel terikat dependen : sikap orangtua dan variabel faktor risiko : pengetahuan orangtua

3.5 Definisi Operasional

Tabel 2. Defenisi Operasional Faktor Risiko Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur Jenis Kelamin Pembagian jenis seksual yang ditentukan secara biologis dan anatomis Jenis kelamin laki-laki Jenis kelamin perempuan Nominal Umur Usia responden dari mulai lahir sampai ulang tahunnya yang terakhir. 1. 25-34 tahun 2. 35-44 tahun 3. 45-54 tahun 4. 55-64 tahun Nominal Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 2. Defenisi Operasional Faktor Risiko Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur Pendidikan Orangtua Pendidikan formal tertinggi terakhir yang ditamatkan orangtuaresponden Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 1. Pendidikan rendah tidak sekolah, SD, SMP 2. Pendidikan sedang SMA 3. Pendidikan tinggi tamat diploma, tamat sarjana perguruan tinggi Nominal Sosio Ekonomi Karakeristik atau ciri individu yang menunjukkan kondisi penduduk yang diukur dari: a. Pekerjaan: Jenis kegiatan yang ditekuni responden dan merupakan sumber penghasilan bagi responden yaitu; - PNS - Pegawai Swasta - Petani - Buruh - Wiraswasta Pedagang - Tidak bekerja Menurut BPS 2014 Kota Medan Skor Pekerjaan: 1. Tidak bekerja= 1 2. Bekerja= 2 Skor penghasilan: 1. Perekonomian rendah= 1 2. Perekonomian tidak rendah = 2 Kategori sosioekonomi pekerjaan + penghasilan keluarga : 1. Baik = 4 2. Sedang = 3 3. Kurang = 2 Nominal b. Pendapatan: Perbandingan total pendapatan orangtua perbulan dalam satuan rupiah dibagi jumlah anggota . keluarga dengan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan yaitu : 1. Perekonomian rendah Rp 1.500.000 perkapita 2. Perekonomian tidak rendah ≥ Rp.1.500.000 perkapita Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Defenisi Operasional Pengetahuan Orangtua No Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur 1. Pengalaman memperoleh informasi cedera gigi dan mulut Pernah memperoleh informasi mengenai cedera gigi dan mulut 1. Ya

2. Tidak Ordinal

2. Sumber informasi cedera gigi Sumber memperoleh informasi mengenai cedera gigi 1. Media elektronik tv, radio, internet 2. Media cetak majalah, koran 3. Perawat Bidan 4. Dokter umum 5. Dokter gigi Ordinal 3. Tindakan pertama saat cedera gigi dan mulut terjadi. Tindakan yang akan dilakukan orangtua pertama sekali saat anak mengalami cedera gigi dan mulut 1. Menolong anak, bersihkan luka di bibir, suruh anak kumur-kumur dan berikan obat anti sakit. 0 2. Menenangkan anak, hentikan perdarahan dengan menggigit kain selama beberapa jam hingga perdarahan berhenti dan anak disuruh beristirahat.0 3. Menenangkan anak hentikan perdarahan dengan menggigit kain sambil membawa ke pelayanan medis. 1 4. Menenangkan anak, bersihkan luka, dan kumur-kumur dengan obat anti sakit. 0 5. Tidak Tahu. 0 Ordinal Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3. Defenisi Operasional Pengetahuan Orangtua No Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur 4. Jenis gigi avulsi Jenis gigi anterior kanan atas pada anak usia 9 tahun pada ilustrasi kasus 1. Gigi tetap permanen 1 2. Gigi susu 0 3. Tidak tahu 0 Ordinal 5. Tindakan pertama terhadap gigi avulsi Tindakan yang dilakukan orangtua pertama sekali saat menemukan gigi anak terlepas dari posisiya. 1. Gigi tidak dicari dan langsung pergi mencari perawatan medis.0 2. Gigi dicari dan langung mengembalikan gigi tersebut ke posisi gigi semula. 0 3. Gigi dicari dan gigi diletakkan ke dalam tissue serta mencari perawatan medis. 4. Gigi dicari, pegang pada bagian mahkota gigi bagian yang paling putih kemudian dibersihkan dan diletakkan di dalam rongga mulut di antara gigi dan pipi anak.1 5. Tidak tahu. 0 Ordinal Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3. Defenisi Operasional Pengetahuan Orangtua No Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur 6. Waktu terbaik perawatan gigi dan mulut. Waktu yang paling tepat bagi anak untuk menerima perawatan gigi dan dan mulut setelah gigi terlepas dari posisinya. 1. Kurang dari 60 menit setelah cedera.1 2. 1-2 jam setelah cedera. 0 3. Pada hari berikutnya setelah anak lebih tenang. 4. Bila ada keluhan lanjutan. 0 5. Tidak tahu. 0 Ordinal 7. Perlakuan sebelum replantasi gigi avulsi Tindakan yang dilakukan orangtua terhadap gigi anak yang terlepas dari posisinya dan terjatuh ditempat kotor sebelum dikembalikan 1. Membersihkan gigi dengan air mengalir selama 10 detik. 1 2. Membersihkan gigi dengan sikat sampai bersih. 0 3. Membersihkan gigi dengan menggunakan tangan atau tissue. 4. Membersihkan gigi dengan menggunakan sabun atau alkohol. 5. Tidak tahu. 0 Ordinal Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3. Defenisi Operasional Pengetahuan Orangtua No Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur 8. Cara membawa gigi avulsi ke klinik dokter gigi Cara yang dilakukan orangtua dalam membawa gigi yang terlepas akibat trauma ke dokter gigi jika tidak langsung dikembalikan ke posisinya semula. 1. Membalut gigi dengan tissue. 0 2. Memasukkan ke dalam kantong berisi es. 0 3. Membungkus gigi kedalam plastik kering. 0 4. Memasukkan gigi ke dalam kantong berisi susu. 1 5. Tidak tahu. 0 Ordinal 9. Media penyimpanan gigi avulsi Media yang digunakan untuk membawa gigi yang terlepas dari posisinya 1. Susu 1 2. Air Bersih 0 3. Alkohol 0 4. Air Garam 0 5. Tidak Tahu 0 Ordinal 10. Waktu ekstra alveolar Kemampuan gigi yang terlepas dari posisinya untuk dapat tetap sehat selama diluar mulut sebelum dikemablikan ke posisi semula. 1. 30 menit. 1 2. 60 menit. 0 3. Lebih dari 1 jam.0 4. Tidak tergantung pada waktu. 0 5. Tidak tahu. 0 Ordinal 11. Tempat perawatan lanjutan Tempat mendapatkan perawatan lebih lanjut setelah mendapatkan penanganan darurat pada gigi yang lepas dari posisinya 1. Klinik dokter gigi 1 2. Klinik dokter umum 0 3. Bidan 0 4. Rumah Sakit 0 5. Tidak tahu 0 Ordinal Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Defenisi Operasional Sikap Orangtua No Variabel Defenisi operasional Hasil ukur Skala Ukur 1. Perlunya mengetahui informasi penangan darurat cedera gigi dan mulut. Respon orangtua terhadap keharusan untuk mengetahui penanganan darurat cedera gigi dan mulut 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Ordinal 2. Sikap orangtua untuk mencari gigi yang avulsi Respon orangtua terhadap pentingnya mencari gigi yang hilang setelah terjadi cedera gigi 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Ordinal 3. Sikap orangtua untuk mereplantasikan kembali gigi segera setelah cedera gigi dan mulut terjadi. Respon orangtua untuk mengembalikan gigi yang terlepas ke posisinya semula segera setelah cedera gigi dan mulut terjadi. 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Ordinal 4. Sikap orangtua membersihkan gigi avulsi yang kotor dengan sikat Respon orangtua untuk membersihkan gigi dengan disikat sampai bersih ketika gigi yang terlepas jatuh di tanah yang kotor. 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Ordinal 5. Membawa anak dan gigi avulsi ke dokter gigi segera setelah cedera terjadi. Respon orangtua untuk membawa anak dan gigi yang terlepas ke dokter gigi segera setelah cedera terjadi. 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Ordinal Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4. Defenisi Operasional Sikap Orangtua No Variabel Defenisi operasional Hasil ukur Skala Ukur 6. Membawa gigi avulsi ke dokter gigi dengan menggunakan tissue. Respon orangtua untuk membawa gigi yang terlepas ke dokter gigi dengan menggunakan tissue. 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Ordinal 7. Membawa gigi dengan media susu sebelum membawa gigi ke dokter gigi. Respon orangtua untuk membawa gigi di dalam media berisi susu sebelum membawa gigi ke dokter gigi. 1.Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Ordinal 8. Kesediaan menerima penyuluhan cedera gigi dan mulut Respon orangtua untuk mau mengikuti penyuluhan tentang cedera gigi dan mulut 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Ordinal Setiap soal yang kemudian dihitung rata-rata pengetahuan jawaban yang benar dibagi dengan jumlah soal. Jawaban benar diberikan bobot 1 dan jawaban yang salah diberikan bobot 0. Rata-rata pengetahuan orangtua terhadap pengelolaan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen terhadap anak dan ditabelkan secara setiap soal yang dijawab oleh 258 sampel. Kriteria penilaian pengukuran : Untuk mengukur tingkat pengetahuan, setiap pertanyaan diberikan bobot nilai 1 jika benar dan 0 jika jawaban salah. Pertanyaan tentang pengetahuan terdiri dari 2 pertanyaan pembuka dan 9 pertanyaan untuk mengukur tingkat pengetahuan orangtua dengan nilai maksimal = 9 dan nilai minimal = 0. Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh responden maka dapat dikategorikan tingkat pengetahuan responden sebagai berikut: Arikunto 2006 Universitas Sumatera Utara a. Baik; apabila responden mampu menjawab dengan benar 75 dari seluruh pertanyaan skor 7-9. b. Cukup; apabila nilai yang diperoleh responden berkisar 56-75 dari seluruh pertanyaan skor 5-6. c. Kurang; apabila nilai yang diperoleh responden 56 dari seluruh pertanyaan skor 0-4. Pengubahan kategori pengetahuan kemudian dilakukan karena tidak sesuai untuk pengolahan statistik sebagai berikut: a. Baik; apabila responden mampu menjawab dengan benar ≥56 dari seluruh pertanyaan skor 5-9 b. Kurang; apabila nilai yang diperoleh responden 56 dari seluruh pertanyaan skor 0-4. Kriteria penilaian pengukuran sikap Pengukuran sikap menggunakan Skala Likert untuk pernyataan benar dan pernyataan salah. Pernyataan benar atau positif dengan jawaban sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, ragu-ragu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1 dan untuk pernyataan salah atau negatif dengan jawaban sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2, ragu-ragu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 4, dan sangat tidak setuju diberi skor 5. Nilai maksimal = 40 dan minimal = 8. Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh responden maka dapat dikategorikan tingkat sikap responden sebagai berikut: Setiawan 2010 a. Sangat baik; apabila nilai yang diperoleh responden 76-100 dari seluruh pertanyaan skor 31-40. b. Baik; apabila nilai yang diperoleh responden berkisar 51-75 dari seluruh pertanyaan skor 21-30. c. Tidak baik; apabila nilai yang diperoleh responden 26-50 dari seluruh pertanyaan skor 11-20. d. Sangat tidak baik; apabila nilai yang diperoleh responden 26 dari seluruh pertanyaan skor 8-10. Universitas Sumatera Utara Pengubahan kategori sikap kemudian dilakukan karena tidak sesuai untuk pengolahan statistik sebagai berikut: a. Sangat baik; apabila nilai yang diperoleh responden 76-100 dari seluruh pertanyaan skor 31-40. b. Baik; apabila nilai yang diperoleh responden berkisar 51-75 dari seluruh pertanyaan skor 21-30. c. Tidak baik; apabila nilai yang diperoleh responden ≤50 dari seluruh pertanyaan skor 8-20.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 41 104

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Amplas dan Medan Baru

4 44 69

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Petisah dan Kecamatan Medan Perjuangan.

1 33 117

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 14 104

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 3

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 44

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 13

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 2

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 5

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 13