2.6 Prognosis
Prognosis trauma gigi tergantung pada penanganan awal yang cepat dan tepat dan perawatan ligamen periodontal gigi avulsi selanjutnya sehingga dapat
mempertahankan vitalitasnya gigi. Penanganan awal darurat trauma avulsi gigi tergantung pada berbagai faktor seperti waktu ekstraalveolar, media penyimpanan,
kontaminasi dan perlindungan periodontal yang ligamen.
22,23
Pencegah dehidrasi pada permukaan akar selama transportasi, media penyimpanan harus mempunyai osmolalitas dan pH yang benar. Susu dan air kelapa
memenuhi persyaratan ini dan dianggap sebagai media yang sangat baik untuk prognosis yang baik bagi gigi avulsi. Trauma gigi sering terjadi di sekolah dan juga
terjadi di rumah. Oleh karena itu, prognosis dari gigi avulsi terjadi pada anak tergantung pada pengetahuan darurat orangtua dari prosedur ini.
24,25,28
2.7 Pencegahan
Kegiatan anak khususnya olahraga sering mengakibatkan trauma pada gigi. Kegiatan olahraga cenderung meningkatkan risiko trauma pada giginya, akan tetapi
pencegahan trauma gigi dapat dilakukan dengan menggunakan mouthguards pada saat olahraga. Mouthguards juga mengurangi prevalensi gegar otak dan patah tulang
rahang dengan bantalan kekuatan chin-hit. Penggunaan mouthguards dalam olahraga selain sepak bola adalah jarang dan menetapkan aturan yang mewajibkan alat
pelindung dalam olahraga lain serta menyerukan untuk lebih memberikan informasi kepada masyarakat mengenai keuntungan pemakaiannya.
9
Keuntungan menggunakan mouthguards adalah:
9
1 Mencegah fraktur atau dislokasi gigi anterior 2 Mengurangi risiko fraktur gigi, atau kerusakan struktur pendukung.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Kerangka Teori
Trauma Gigi
Klasifikasi
Avulsi Etiologi
Prevalensi
Penanganan darurat Waktu
Media Tempat
Pengetahuan dan Prilaku orang terdekat
Guru Orang tua
Dokter Gigi Perawatan lanjutan
Prognosis
Universitas Sumatera Utara
2.9 Kerangka Konsep
z zzzzzz
zzzz
Pendidikan dan Sosioekonomi Orangtua
Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang
Penanganan Avulsi
Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma
Avulsi Gigi Permanen Pengetahuan Orangtua tentang
Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian survei bersifat deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu untuk menganalisis
pengetahuan dan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma gigi avulsi permanen.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.2 Lokasi
Penelitian ini dilakukan dibeberapa Sekolah SD di Kecamatan Medan Kota dan Medan Sunggal, Kotamadya Medan.
3.2.2 Waktu penelitian
Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu Februari - Juni 2015. Pengumpulan data 2 minggu, pengolahan dan analisis data 1 bulan, penyusunan laporan 3 bulan.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh orangtua siswa-siswi yang mempunyai anak dengan gigi permanen usia 7-9 tahun di Kota Madya Medan.
Sampel di penelitian ini adalah orangtua siswa-siswi yang mempunyai anak dengan gigi permanen usia 7-9 tahun yang tinggal di Kecamatan Medan Sunggal dan
Medan Kota serta yang memenuhi kriteria inklusi.
Pengambilan sampel diambil dengan metode multistage cluster sampling. Administrasi kota Medan terdiri dari 21 kecamatan yang digolongkan lagi menjadi 2
golongan yaitu lingkar luar dan lingkar dalam. Lingkar dalam terdiri atas 10 kecamatan yaitu: Kecamatan Medan Baru, Petisah, Barat, Helvetia, Polonia, Medan
Area, Medan Kota, Maimun, Medan Timur dan Medan Denai. Lingkar luar terdiri
Universitas Sumatera Utara