menghindari kerusakan lebih lanjut pada membran periodontal dan untuk mendapatkan prognosis yang baik.
12,13
Menurut penelitian di Brazil prosedur pembersihan yang benar hanya dinyatakan oleh 19 dari orangtua atau pengasuh. Empat persen itu tidak tahu
tindakan yang harus dilakukan, atau bahkan menyatakan bahwa mereka akan menggosok gigi dengan sabun atau spons, sedangkan sebagian besar 64 akan
menggunakan air keran.
5
Penanganan darurat trauma avulsi adalah mencari dahulu gigi avulsi. Gigi harus dipegang dari mahkota bagian paling putih bukan pada akar gigi. Apabila gigi
tersebut itu kotor, harus dibersihkan di bawah air dingin yang mengalir selama 10 detik tanpa sikat atau membersihkan gigi dengan kain kasa serta tidak menggunakan
desinfektan.
14
2.4 Media Penyimpanan
Menurut Gomes et.al dari Brazil telah melakukan penelitian tentang media penyimpanan bagi gigi avulsi. Tujuan dari penelitian Gomes et.al adalah untuk
melakukan pemantauan tentang kemungkinan cara menyimpan gigi avulsi dan efektivitas dalam pemeliharaan vitalitas seluler. Terdapat banyak jenis media
penyimpanan atau transportasi untuk gigi avulsi antaranya adalah:
15
2.4.1 Air
Air telah menunjukkan untuk menjadi satu dengan sedikit hasil yang diinginkan, meskipun melindungi gigi dari dehidrasi karena media hipotonik dan hal
itu menyebabkan kerusakan ligamen periodontal, mirip dengan penyimpanan kering.
15
2.4.2 Saliva
Saliva dapat digunakan sebagai media penyimpanan untuk waktu singkat, namun dapat merusak sel-sel ligamen periodontal jika digunakan selama lebih dari
Universitas Sumatera Utara
satu jam. Osmolaritas saliva yang jauh lebih rendah daripada fisiologis 60-70 mOsm kg, akan meningkatkan efek merugikan karena kontaminasi bakteri.
15
2.4.3 Larutan Saline
Larutan saline mempunyai osmolaritas 280 mOsmkg dan meskipun kompatibel ke sel-sel ligamen periodontal, tetapi tidak memiliki nutrisi penting
seperti magnesium, kalsium dan glukosa yang diperlukan untuk kebutuhan metabolisme normal dari sel-sel ligamen periodontal. Larutan saline berbahaya bagi
sel-sel ligamen periodontal pada gigi avulsi jika digunakan selama lebih dari dua jam.
15
2.4.4 Air Kelapa
Air kelapa dikenal juga sebagai Cocos nucifera pada umumnya dikenal sebagai Tree of Life, adalah minuman alami yang dihasilkan secara biologis.
Komposisi elektrolit dari air kelapa menyerupai cairan intraseluler yang lebih erat dari plasma ekstraseluler. Zat utama yang terkandung dalam air kelapa antara lain
kalium, kalsium, dan magnesium, sedangkan natrium, klorida, dan fosfat, ditemukan dalam jumlah konsentrasi yang lebih rendah. Air kelapa merupakan cairan hipotonik
dibandingkan plasma, dan memiliki gravitasi spesifik, sebanding dengan plasma darah. Air kelapa memiliki osmolaritas tinggi karena adanya kandungan gula
didalamnya, terutama glukosa dan fruktosa, juga kaya akan banyak asam amino esensial antara lain lisin, sistin, fenilalanin, histidin, dan tryptophan. Air kelapa
mudah diterima oleh tubuh manusia dan merupakan sarana yang aman untuk rehidrasi terutama pada pasien yang menderita defisiensi kalium. Air kelapa juga unggul dalam
melakukan pemeliharaan untuk kelangsungan hidup sel-sel ligamen periodontal karena adanya berbagai nutrisi di dalamnya seperti protein, asam amino, vitamin, dan
mineral.
16
Universitas Sumatera Utara
2.4.5 Putih Telur