Trauma Avulsi, Prevalensi dan Etiologinya

e. Adopsi Adoption: seseorang telah berperilaku sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari atau bulan yang lalu. Pengukuran dapat juga dilakukan secara langsung, yakni dengan mengamati tindakan atau kegiatan responden. 7

2.2 Trauma Avulsi, Prevalensi dan Etiologinya

Avulsi merupakan kondisi lepasnya gigi dari soket alveolar akibat adanya cedera gigi. Secara klinis dan foto ronsen, gigi tidak ada di dalam soket. Tulang alveolar, sementum, ligament periodontal, gingiva, dan pulpa, akan mengalami kerusakan pada saat gigi secara total keluar dari soketnya. Trauma gigi tersebut memberikan dampak negatif signifikan bagi pasien yang dapat menyebabkan gangguan fungsional dan estetika, fisik, serta psikologis. 2,4 Keberhasilan pengelolaan avulsi dipengaruhi oleh perawatan darurat yang benar diikuti dengan perawatan lanjutan sehingga dapat menghasilkan prognosis baik avulsi. Prevalensi avulsi adalah 0,5-16 dari kasus trauma injuri terutama pada anak usia 7-9 tahun, karena daya tahan tulang alveolar masih kurang. Lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita, dan sering terjadi pada gigi insisif sentral gigi permanen. Pada kasus gigi permanen terjadi 0,5-16 sedangkan pada gigi sulung terjadi 7-13. 4,8 Avulsi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dan harus memerlukan perhatian dan penanganan yang khusus serta cepat dari orangtua. Namun, pengelolaan darurat kasus trauma avulsi rendah di kalangan masyarakat. Etiologi avulsi gigi sering terjadi pada saat anak berjalan dan berlari dimana koordinasi otot dan yang belum berkembang secara baik. Anak usia sekolah 5 – 12 tahun, seringkali terjadi trauma gigi akibat jatuh ketika bermain, berlari, berkelahi dengan teman, atau belajar bersepeda. Trauma gigi yang terjadi sering melibatkan kerusakan pada gigi yang disertai dengan luka pada dagu maupun bibir. Trauma gigi anak seringkali terjadi pada gigi yang masih belum mengalami maturasi secara Universitas Sumatera Utara sempurna, sehingga kerusakan struktur gigi yang terjadi dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan gigi selanjutnya. Anak yang berusia 12-18 tahun, terjadinya trauma biasanya diakibatkan karena aktivitas olahraga sedangkan pada orang dewasa trauma gigi biasanya terjadi akibat faktor kecelakaan. Jatuh merupakan penyebab utama terjadinya fraktur pada anak, berdasarkan penelitiannya pada tahun 2008 ditegaskan bahwa insidensi trauma pada anak 89,4 disebabkan oleh karena terjatuh. Cedera gigi trauma TDIs biasanya mempengaruhi satu gigi, namun tidak tertutup kemungkinan jadi pada beberapa gigi yang dapat meningkatkan meningkatkan risiko trauma gigi saat bermain olahraga. Tindakan pencegahan trauma gigi adalah dengan pemakaian mouthguard atau pelindung muka dengan benar. Ketika mouthguard tidak dipakai selama pertandingan sepak bola, kemungkinan mengalami trauma gigi setidaknya dua kali lebih banyak daripada yang menggunakan mouthguard semasa olahraga. 9,10 Gambar 1. Etiologi trauma gigi avulsi 11

2.3 Replantasi Gigi

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 41 104

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Amplas dan Medan Baru

4 44 69

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Petisah dan Kecamatan Medan Perjuangan.

1 33 117

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 14 104

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 3

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 44

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 13

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 2

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 5

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 13