Maulina Tanjung : Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist Detector OMD Di PLTD Lueng Bata Banda Aceh, 2010.
bahan bakar yang dipergunakan, siklus kerja, kecepatan operasi, sistem pembakaran, dan aksi kerja tunggal atau ganda.
Beberapa jenis bahan bakar untuk mesin pembakaran dalam adalah bensin, bahan bakar gas, dan minyak diesel. Motor-motor dengan kecepatan rendah
mempunyai kecepatan di bawah 400 rpm, kecepatan menengah antar 400 rpm sampai dengan 1.000 rpm, dan kecepatan tinggi di atas 1.000 rpm. Mesin
pembakaran dalam kebanyakan bekerja dengan siklus 4 langkah, tetapi dengan siklus 2 langkah juga masih banyak digunakan.
Menurut sistem penyalaan, mesin pembakaran dalam dibedakan menjadi mesin pembakaran cetus api Spark Ignition dan mesin pembakaran kompresi
Compression Ignition. Biasanya motor bakar adalah single acting, tetapi untuk motor propulsi kapal laut yang besar sering digunakan motor double acting, di mana
besar daya indikatif yang dihasilkan pada bagian atas torak sedikit lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh bagian bawah torak akibat adanya
pengurangan oleh luas penampang torak.
2.1.1 Prinsip kerja mesin diesel 4 langkah 4 tak
Pada mesin diesel jenis 4 langkah dihasilkan suatu langkah kerja untuk setiap 4 langkah atau 2 kali putaran poros engkol. Langkah-langkah dari mesin diesel 4
langkah adalah langkah hisap, langkah kompresi, langkah kerja dan langkah buang. Selama langkah hisap, katup masuk terbuka, katup buang tetap tertutup dan torak
bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah, baik secara mendatar maupun secara tegak lurus ke bawah pada mesin-mesin yang vertikal.
Fluida kerja akan dihisap ke dalam silinder. Selama langkah kompresi, katup masuk tertutup dan katup buang tetap tertutup, dan bergerak menuju ke titik mati
atas, sehingga fluida kerja baik campuran udara dengan bahan bakar untuk mesin Otto maupun hanya udara untuk mesin diesel dikompresikan sampai mencapai
Maulina Tanjung : Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist Detector OMD Di PLTD Lueng Bata Banda Aceh, 2010.
tekanan yang lebih tinggi. Pada mesin diesel, bahan bakar disemprotkan pada saat- saat akhir langkah kompresi, sehingga terbentuk campuran udara dengan bahan
bakar. Fluida kerja kemudian dinyalakan akibat kalor kompresi pada mesin diesel dan dengan busi pada mesin Otto.
Selama langkah kerja, baik katup masuk maupun katup buang tetap dalam posisi tertutup, sehingga gas hasil pembakaran akan berekspansi dan mendorong
torak bergerak menuju titik mati bawah. Gerakan linear ini diubah menjadi gerak putar oleh mekanisme poros engkol, sehingga daya luaran dapat dihasilkan. Selama
langkah buang, katup buang terbuka, sedangkan katup masuk tetap tertutup, dan torak bergerak ke titik mati atas mendorong gas hasil pembakaran keluar melalui
katup buang.
2.1.2 Mesin Sulzer 12 ZV 4048
Mesin Sulzer 12 ZV 4048 merupakan sebuah mesin diesel 4 tak 4 langkah yang mempunyai dimensi panjang 9,38 meter dan tinggi 5,27 meter serta mempunyai
bobot 132 ton. Mesin ini bekerja pada putaran 600 rpm dan mampu untuk menggerakkan beban generator sebesar 1.200 kWatt.
Seperti mesin diesel lainnya, mesin diesel Sulzer 12 ZV 4048 juga memiliki bagian-bagian yang sama seperti Piston, Bearing dan Main Bearing. Bagian utama
dari mesin ini adalah pada Main Bearing. Main Bearing adalah batangan baja berbentuk silinder yang terletak memanjang di tengah-tengah badan mesin. Ujung
dari Main Bearing ini nantinya dihubungkan dengan generator. Dengan berputarnya Main Bearing, maka generator juga akan berputar dan menghasilkan medan listrik.
Agar main bearing bisa berputar, main bearing di hubungkan dengan piston. Piston adalah sebuah silinder yang bergerak naik-turun pada tabungnya Cilinder
Liner. Piston akan terhubung dengan bearing yang terpasang di sekitar badan main
Maulina Tanjung : Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist Detector OMD Di PLTD Lueng Bata Banda Aceh, 2010.
bearing. Sehingga dengan bergerak naik-turunnya piston, maka bearing akan bergerak dan otomatis main bearing juga akan berputar.
Walaupun mempunyai bagian yang sama dengan mesin diesel yang lain, tetapi konstruksi mesin ini berbeda dengan mesin diesel pada umumnya yang
memiliki satu buah piston pada masing-masing chamber kamar. Mesin ini memiliki dua buah piston untuk menggerakkan bearing pada satu buah chamber.
Keseluruhan mesin ini mempunyai 12 piston yang saling bersisian. Enam di sisi kiri dan sisanya di sisi sebelah kanan.
Piston-piston ini nantinya akan terhubung dengan con rod cincin pengait yang melingkar pada bearing dan kemudian seiring dengan bergerak naik-turunnya
piston, con rod ini akan memutar bearing yang pada ujungnya dihubungkan dengan generator. Sehingga dengan berputarnya bearing maka generator juga akan berputar
dan menghasilkan medan listrik.
2.1.3 Bagian Mesin Diesel yang Rawan Terjadi Gesekan