Maulina Tanjung : Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist Detector OMD Di PLTD Lueng Bata Banda Aceh, 2010.
dengan tegangan Direct Current DC untuk transmisi atau sensor jarak dekat, dan dengan tegangan Alternating Current AC 30-40 kHz untuk transmisi atau sensor
jarak jauh.
2.9.5 Infra Red Receiver
Infra red receiver merupakan suatu modul penerima data melalui gelombang infra merah dengan frekuensi carrier sebesar 38 kHz. Modul ini dapat difungsikan
sebagai input dalam aplikasi transmisi data nirkabel seperti robotik, sistem pengaman, dan sebagainya.
Receiver penerima yang digunakan oleh sensor infra merah adalah jenis fototransistor, yaitu jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak junction
base-collector untuk menerima atau mendeteksi cahaya dengan gain internal yang dapat menghasilkan sinyal analog maupun digital. Fototransistor merupakan salah
satu komponen yang berfungsi sebagai detektor cahaya yang dapat mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik. Karena itu fototransistor termasuk dalam detektor
optik.
Gambar 2.3 Fototransistor
Fototransistor dapat diterapkan sebagai sensor yang baik, karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan komponen lain yaitu mampu untuk mendeteksi
sekaligus menguatkannya dengan satu komponen tunggal. Bahan utama dari fototransistor adalah silikon atau germanium sama seperti pada transistor jenis
Maulina Tanjung : Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist Detector OMD Di PLTD Lueng Bata Banda Aceh, 2010.
lainnya. Fototransistor juga memiliki dua tipe seperti transistor yaitu tipe NPN dan tipe PNP.
Fototransistor sebenarnya tidak berbeda dengan transistor biasa, hanya saja fototransistor ditempatkan di dalam suatu material yang transparan sehingga
memungkinkan cahaya cahaya infra merah mengenainya daerah basis, sedangkan transistor biasa ditempatkan pada bahan logam dan tertutup.
Fototransistor memiliki beberapa karakteristik yang sering digunakan dalam perancangan, yaitu:
1. Dalam rangkaian jika menerima cahaya akan berfunsi sebagai resistan.
2. Dapat menerima penerimaan cahaya yang redup kecil.
3. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, maka semakin besar pula
resistan yang dihasilkan. 4.
Memerlukan sumber tegangan yang kecil. 5.
Menghantarkan arus saat ada cahaya yang mengenainya. 6.
Penerimaan cahaya dilakukan pada bagian basis. 7.
Apabila tidak menerima cahaya maka tidak akan menghantarkan arus.
Berdasarkan tanggapan spektral, sifat-sifat dan cara kerja dari fototransistor tersebut, maka perubahan cahaya yang kecil dapat dideteksi. Oleh karena itu
fototransistor digunakan sebagai detektor cahaya yang peka, terutama pada cahaya infra merah.
2.9.6 Relay