Maulina Tanjung : Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist Detector OMD Di PLTD Lueng Bata Banda Aceh, 2010.
PLTD Lueng Bata merupakan suatu pembangkit listrik yang menyalurkan daya kepada konsumen yang mempunyai banyak mesin pembangkit. PLTD Lueng
Bata kini mempunyai 16 mesin yang terdiri dari berbagai jenis dan merek serta kapasitas untuk memenuhi kebutuhan energi listrik kota Banda Aceh dan sekitarnya.
Salah satu jenis mesin diesel yang hingga saat ini masih beroperasi di PLTD Lueng Bata adalah mesin diesel merek Sulzer 12 ZV 4048.
Sebagaimana mesin diesel pada umumnya, maka mesin-mesin diesel yang berada pada PLTD Lueng Bata juga berdasarkan siklus 4 langkah, dimana untuk
melakukan sekali kerja mekanik proses pembakaran yang dibutuhkan empat kali piston turun-naik dengan kali melakukan putaran poros engkol penggerak mula.
Mesin-mesin pembangkit yang akan dioperasikan perlu terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan seperti pemeriksaan terhadap mesin pembangkit
mana yang akan dioperasikan, dan persiapan-persiapan terhadap alat-alat dari sistem pendukung, pemeriksaan terhadap generator dan exciter dari setiap mesin
pembangkit yang akan dioperasikan. Sedangkan dalam memulai start mesin pembangkit dilakukan dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan.
2.3 Sejarah Oil Mist Detector OMD
Sejarah Oil Mist Detector OMD sudah bermula sejak ditemukannya mesin diesel pertama kali oleh Rudolf Diesel. Rudolf Diesel telah mengetahui adanya bahaya
yang bisa menyebabkan terjadinya ledakan pada crankcase cangkang mesin akibat terjadinya gesekan pada bagian-bagian mesin diesel tersebut.
Kecelakaan pertama muncul pada tahun 1947 pada sebuah perusahaan bernama MV “REINA DEL PACIFICO” di Belfast. Kecelakaan ini menimbulkan
Maulina Tanjung : Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist Detector OMD Di PLTD Lueng Bata Banda Aceh, 2010.
korban jiwa sebanyak 28 orang meninggal. Pemerintah Inggris waktu itu segera memerintahkan untuk segera menemukan cara untuk menangkal bahaya ini terulang
kembali.
Hasil penelitian tentang kecelakaan tersebut mengarah pada pengembangan tindakan awal pengamanan dan memperbaiki bentuk desain crankcase. Langkah-
langkah ini sudah bisa mengurangi bahaya ledakan, tetapi itu semua belum cukup aman. Perlu dilakukan tindakan lebih untuk meminimalisasi kerusakan pada mesin
dan kecelakaan pada manusia.
Karena penyebab terjadinya ledakan adalah akibat terjadinya gesekan pada bagian-bagian tertentu mesin diesel yang indikasi awalnya adalah berupa timbulnya
asap, maka pada tahun 1960-an ditemukanlah sebuah alat yang berguna untuk mendeteksi asap pada crankcase begitu terjadi adanya gesekan. Alat ini disebut Oil
Mist Detector OMD. Bila telah terjadi gesekan maka tindakan terbaik yang bisa dilakukan adalah mencegah mesin dari kerusakan yang lebih parah dan
menghindarkan manusia operator dari bahaya yang mengancam jiwa.
Oil Mist Detector OMD ini terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Sampai sekarang banyak perusahaan menawarkan keunggulan pruduknya
masing-masing yang memiliki kelebihan dibanding yang lain. Salah satunya adalah pabrikan Visatron yang meluncurkan produk mulai dari VN 11579, VN 11587, VN
11687, VN VN 21587, VN 11593, VN 11693 dan VN 21593.
2.4 Bagian-bagian Utama Oil Mist Detector OMD
Oil Mist Detector OMD merupakan sebuah sistem yang terdiri dari beberapa bagian yang saling terhubung dan terkait satu sama lain. Tetapi untuk lebih
sederhananya alat ini bisa dibagi menjadi tiga bagian utama. Yakni detektor, monitor dan Scavenging Air Set Block. Ketiga bagian ini mempunyai fungsi masing-
masing seperti dijelaskan di bawah ini.
Maulina Tanjung : Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist Detector OMD Di PLTD Lueng Bata Banda Aceh, 2010.
2.4.1 Detektor
Detektor itu sendiri terdiri dari Measuring Head Unit, yang merupakan bagian paling vital yang berfungsi mengendalikan seluruh fungsi kerja OMD. Beberapa
bagian dari Measuring Head Unit yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut:
1. Electronic Module Card EMC
EMC merupakan unit rangkaian elektronik yang tergolong sensitif, karena di situ antara lain terdapat rangkaian sistem sensor infra merah.
2. Penutup Measuring Head
Meski hanya berfungsi sebagai penutup, keberadaan dan kondisinya tidak bisa diabaikan. Alasannya, jika pernutup tersebut sudah tidak bisa terkait
rapat sempurna dengan measuring box, maka hal itu akan menyebabkan masuknya udara dari luar mesin ke dalam OMD. Sehingga udara dari ruang
mesin akan bercampur dengan udara tadi dan mengakibatkan kinerja OMD menjadi tidak optimal.
3. Fresh Air Filter
Jika penutup Measuring Head dibuka, maka akan tampak dua buah filter bulat berbentuk koin dan berwarna kuning emas. Filter tersebut berfungsi
sebagai penyaring udara yang masuk ke dalam OMD. 4.
Measuring Box Selain filter, juga akan tampak rongga-rongga di dalam Measuring Head,
jika penutupnya dibuka. Rongga tersebut adalah bagian dari saluran yang berada di dalam unit OMD dan dilalui oleh udara yang dideteksi, dimana di
situ juga terdapat filter infra merah.
2.4.2 Monitor
Bagian-bagian ini berfungsi untuk mengamati segala aktifitas dari OMD dan menampilkan hasil pendeteksiannya pada layar. Pada monitor terdiri dari Level
Indicator, Alarm Light Emitting Diode LED, Test LED dan Ready LED.
Maulina Tanjung : Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist Detector OMD Di PLTD Lueng Bata Banda Aceh, 2010.
1. Level Indicator
Level Indicator merupakan LED yang menginformasikan tingkat ketebalan asap di dalam crankcase.
2. Alarm LED
Saat alarm LED menyala, berarti ada kerusakan pada Oil Mist Detector OMD yang memerlukan tindakan darurat atau terjadi explose ledakan
yang menimbulkan kabut asap pada crankcase sehingga mesin akan mati dengan sendirinya.
3. Test LED
Test LED menyala saat dilakukan pengetesan pada OMD. Lampu ini menandakan bahwa kondisi alat pada saat itu adalah dalam keadaan uji coba.
4. Ready LED
Saat LED ini menyala, berarti alat sedang bekerja dan dalam keadaan baik yang tidak memerlukan penanganan khusus.
2.4.3 Scavenging Air Set Block
Scavenging Air Set Block adalah tempat dimana asap yang diambil yang kemudian dideteksi oleh sensor infra merah dan merupakan sistem aliran udara di dalam OMD
yang berfungsi untuk menyerap sampel udara asap di dalam mesin kemudian mengeluarkan dari OMD.
Pada bagian ini juga dapat mengurangi resiko kesalahan alarm yang diakibatkan oleh polusi udara di dalam mesin yang bertumpuk di bagian detektor,
namun tekanan udara di dalamnya harus stabil dan konstan.
2.5 Prinsip Kerja OMD
Maulina Tanjung : Analisis Sistem Sensor Infra Merah Pada Oil Mist Detector OMD Di PLTD Lueng Bata Banda Aceh, 2010.
OMD bekerja berdasarkan kabut asap dari dalam mesin yang terus bergerak, dimana asap ini timbul dari gesekanpanas dari bagian mesin yang bergerak terus menerus
yang kemudian dilalui pelumas. Asap akan diserap masuk ke dalam Scavenging Air Set Block melalui pipa kemudian sensor infra merah akan mendeteksi ketebalan asap
tersebut. Apabila asap tersebut telah mencapai ketebalan asap berdasarkan ketentuan dari OMD maka sensor infra merah akan memberikan sinyal kepada monitor dan
dengan segera memberi peringatan melalui alarmemergency stop yang kemudian menutup pipa bahan bakar dan pelumas melalui relay yang terhubung dengan OMD
yang berfungsi menutup bahan bakar dan pelumas untuk mematikan mesin.
2.6 Jenis-jenis Model OMD