Gatot Efdi Saputra : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Usaha Air Minum Depot Amd Isi Ulang Ditinjau Dari Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 2007.
USU Repository © 2009
BAB III USAHA AIR MINUM DEPOT AMD ISI ULANG
SEBAGAI SALAH SATU INDUSTRI AIR MINUM
A. Umum
Kebutuhan masyarakat akan air yang layak dan aman untuk diminum terus meningkat dari tahun ke tahun karena berlangsungnya pencemaran
lingkungan yang menurunkan mutu air tanah dan air permukaan. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan air minum, industri air minum dalam kemasan
AMDK terus berkembang disertai dengan berkembangnya pengusaha air minum lainnya yang tidak termasuk kategori AMDK. Salah satu kategori perusahaan air
minum yang sedang marak bermunculan di masyarakat adalah air minum depot AMD isi ulang. Bila dilihat dari satu sisi, maraknya usaha AMD isi ulang
berdampak positif karena menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air minumnya. Namun disisi lain, perkembangan yang
terlalu cepat dan mungkin lepas kendali dapat berdampak negatif karena berisiko menurunnya kelayakan dan keamanan air minum yang dibutuhkan masyarakat.
Air merupakan senyawa kimia H2O yang selalu harus ada dan sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di dunia ini untuk melangsungkan
kehidupannya. Kalimat yang mengatakan “tidak ada kehidupan di dunia tanpa ada air” adalah sangat tepat karena air merupakan sumber kehidupan, baik bagi
manusia maupun makhluk hidup lainnya. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi manusia, terutama
untuk memasak dan untuk minum. Pada umumnya manusia memahami bahwa air
minum itu penting, tetapi bagaimana air minum berperan bagi kehidupan manusia? Tanpa air manusia tidak akan dapat bertahan hidup.
Sebagaimana halnya pangan, pada umumnya air dapat menjadi tidak aman untuk diminum jika tercemar oleh cemaran biologis berupa mikroba
pathogen E. Coli , cemaran kimia berupa senyawa yang membahayakan tubuh, misalnya air raksa dan cemaran fisik berupa benda-benda asing yang dapat
menimbulkan kecelakaan, misalnya residu pestisida yang mencemari air dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Bahaya atau risiko kesehatan yang berhubungan dengan pencemaran air secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 dua , yaitu pencemaran air yang
dapat mengakibatkan bahaya langsung dan bahaya tidak langsung.
43
Bahaya langsung terhadap kesehatan manusia atau masyarakat dapat terjadi akibat
mengkonsumsi air yang telah tercemar atau air dengan kualitas buruk, baik yang secara langsung diminum atau melalui makanan dan akibat penggunaan air yang
tercemar untuk berbagai kegiatan sehari-hari, seperti untuk mencuci peralatan makan dan lain sebagainya. Sedangkan bahaya tidak langsung dapat terjadi
misalnya akibat mengkonsumsi hasil perikanan yang telah terakumulasi dengan zat-zat polutan berbahaya.
44
43
Addy Susilobudi, “Ketersediaan Air Bersih dan Sehat Bagi Masyarakat, ” Link 15 September 2000 hal. 13.
44
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, cet . 9, Jakarta : Balai
Pustaka, 1997, hal . 781.
B. Pengertian