Hasil Pengujian Asumsi Klasik

76 menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. Pada variabel kontrol lnassets menunjukkan nilai minimum sebesar 24,968 dan nilai maksimum 32,664. Sementara nilai rata-rata mean sebesar 28,027 dan standar deviasi standard deviation sebesar 1,659. Nilai rata-rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel dependen lnfees menunjukkan nilai minimal sebesar 17,990 dan nilai maksimal 27,894. Sementara nilai rata-rata mean sebesar 21,606 dan standar deviasi standard deviation sebesar 2,074. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari penelitian ini cukup baik, karena nilai rata-rata mean lebih besar dari nilai standar deviasi yang mengidentifikasikan bahwa standar erorr dari setiap variabel kecil.

2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolonieritas dilakukan dengan menggunakan uji nilai tolerance value atau Varlance Inflation Factor VIF. Batas dari nilai batas tolerance value adalah 0,01 dan VIF adalah 10. Apakah tolreancevalue dibawah 0,01 atau nilai Varlance 77 Infation Factor VIF di atas 10 maka terjadi multikolonieritas Ghozali, 2011:105. Berikut tabel 4.4 yang menjelaskan hasil uji multikolonieritas yaitu sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant -5,484 2,399 Boardind 1,544 ,654 ,117 ,787 1,271 Boardsize ,175 ,069 ,182 ,372 2,688 Acind -,798 1,057 -,036 ,868 1,151 Acsize ,206 ,266 ,043 ,625 1,599 Acmeet ,018 ,012 ,083 ,636 1,574 Ia -,885 ,373 -,113 ,850 1,176 Lnassets ,934 ,089 ,747 ,386 2,591 a. Dependent Variable: lnfees Sumber data : Hasil output SPSS diolah, 2011 Dari Tabel 4.4 coefficients, hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10. Hasil Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Pada variabel boardind memiliki nilai tolerance sebesar 0,787 0,10 dan VIF sebesar 1,271 10. Variabel boardsize memiliki nilai tolerance sebesar 0,372 0,10 dan VIF sebesar 2,688 10. Variabel acind memiliki nilai tolerance sebesar 0,868 0,10 dan VIF sebesar 78 1,151 10. Variabel acsize memiliki nilai tolerance sebesar 0,625 0,10 dan VIF sebesar 1,599 10. Variabel acmeet memiliki nilai tolerance sebesar 0,636 0,10 dan VIF sebesar 1,574 10. Variabel ia memiliki nilai tolerance sebesar 0,850 0,10 dan VIF sebesar 1,176 10. Variabel lnasset memiliki nilai tolerance sebesar 0,386 0,10 dan VIF sebesar 2,591 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

b. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Uji autokorelasi dilakukan dengan Runs Test untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi Ghozali, 2011:110. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -,00824 Cases Test Value 46 Cases = Test Value 47 Total Cases 93 Number of Runs 42 Z -1,146 Asymp. Sig. 2-tailed ,252 a. Median Sumber data : Hasil output diolah, 2011 79 Berdasarkan Uji Autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.5 menunjukkan hasil bahwa nilai tes -0,00824 dengan probablitias 0,252. Karena nilai probabilitas lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan sebesar 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.

c. Hasi Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:138. Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Sumber data : Hasil ouput SPSS diolah, 2011 80 Pada Gambar 4.1 dapat dilihat hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Hal ini dapat terlihat dimana titik-titik tersebar tanpa membentuk suatu pola tertentu dan tersebar baik dibawah atau diatas angka 0 pada sumbu Y.

d. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual distribusi normal. Normalitas umunya diditeksi dengan melihat tabel histogram. Namun demikian umumnya dideteksi dengan melihat tabel histogram bisa menyesatkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Garfik P-Plot Sumber data : Hasil output SPSS diolah, 2011 81 Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa grafik normal probability plot of regression standardized menunjukkan pola grafik yang normal. Hal ini terlihat dari titik-titik yang menyear di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Untuk memperkuat pengujian dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan uji One-Sample Klomograv Smirnov. Tabel 4.6 One-Sample Kolmograv Smirvon test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 93 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,84142450 Most Extreme Differences Absolute ,074 Positive ,044 Negative -,074 Kolmogorov-Smirnov Z ,718 Asymp. Sig. 2-tailed ,681 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber data : Hasil output SPSS diolah, 2011 Dari Tabel 4.6 menunjukkan bahwa besarnya nilai Kolmograv- Smirnov Z adalah 0,718 dan variabel memiliki nilai probabilitas 0,681. Dasar pengambilan keputusan untuk pengujian One-Sample Kolmograv-Smirnov adalah apabila nilai probabilitas untuk nilai residual lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 82 variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara normal, mendukung pengujian dengan menggunakan grafik plot.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, manajemen laba, tipe auditor dan internal audit terhadap audit fees: studi empiris pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2010-2013

0 6 145

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

1 5 103

PENGARUH INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN INTERNAL AUDIT TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terd

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014).

0 3 11

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 1 11

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 2

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 2 10

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 28

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 1 2

Pengaruh Struktur Governance dan Internal Audit Terhadap Fee Eksternal Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

0 0 5