31
2 Mencari informasi yang relevan dari setiap karyawan. 3 Mengusahakan saran hukum dan saran profesional lainnya
yang independen apabila dipandang perlu. 4 Mengundang kehadiran pihak luar dengan pengalaman
yang sesuai apabila dianggap perlu. Dewan komisaris dan komite audit, sebagai struktur corporate
governance, mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam hal memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan
keuangan seperti halnya menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya good corporate
governance. Berjalannya fungsi dewan komisaris dan komite audit secara efektif, maka kontrol terhadap perusahaan akan lebih baik
sehingga konflik keagenan yang terjadi antara pemegang saham mayoritas dan management dengan pemegang saham minoritas dapat
diminimalisasi Wawo, 2010:3.
3. Internal Control
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam Standar Profesional Akuntan Publik 2001:319, pengendalian internal adalah suatu proses
yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai. Pengertian
struktur pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan
suatu usaha yang spesifik akan dicapai.
32
Pengendalian internal menurut The Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission COSO mendefinisikan
pengendalian internal sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel satuan usaha lainnya yang dirancang
untuk mendapatkan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut ini:
a. Keandalan pelaporan keuangan b. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
c. Efektivitas dan efisiensi operasi
Berkenaan dengan komponen atau unsur pokok pengendalian internal, laporan COSO mengidentifikasikan bahwa internal control
mempunyai 5 lima komponen yaitu :
a. Lingkungan pengendalian Komponen ini meliputi sikap manajemen di semua tingkatan
terhadap operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Hal ini mencakup: etika, kompetensi, serta integritas dan
kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi. Juga tercakup struktur organisasi serta kebijakan dan filosofi manajemen.
b. Penafsiran resiko Komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas audit internal yang
terus berkembang. Penentuan risiko mencakup penentuan risiko di semua aspek organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui
evaluasi risiko. COSO juga menambahkan pertimbangan tujuan di
33
semua bidang operasi untuk memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja secara harmonis
c. Sistem informasi dan komunikasi akuntansi Komponen ini merupakan bagian penting dari proses manajemen.
Manajemen tidak dapat berfungsi tanpa informasi. Komunikasi informasi tentang operasi kontrol internal memberikan substansi
yang dapat digunakan manajemen untuk mengevaluasi efektivitas kontrol dan untuk mengelola operasinya.
d. Aktivitas pengendalian Komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya dikaitkan
dengan konsep kontrol internal. Aktivitas-aktivitas ini meliputi persetujuan, tanggung jawab dan kewenangan, pemisahan tugas,
pendokumentasian, rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur, pemeriksaan internal dan audit internal. Aktivitas-aktivitas ini harus
dievaluasi risikonya untuk organisasi secara keseluruhan. e. Pemantauan
Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atas informasi yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan
manajemen kontrol. Pengendalian internal yang terdapat dalam perusahaan tidak hanya
mencakup kegiatan akuntansi dan keuangan saja tetapi meliputi segala aspek kegiatan perusahaan. Pengendalian internal dapat digunakan untuk:
a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan;
34
b. Memberikan keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan kepada pimpinan adalah benar;
c. Meningkatkan efisiensi usaha; d. Memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pimpinan telah dijalankan dengan baik. Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris yang ditujukan untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan pengendalian operasional yang
efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
4. Internal Audit