34
b. Memberikan keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan kepada pimpinan adalah benar;
c. Meningkatkan efisiensi usaha; d. Memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pimpinan telah dijalankan dengan baik. Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris yang ditujukan untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan pengendalian operasional yang
efektif dan efisien, keandalan laporan keuangan, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
4. Internal Audit
a. Definisi Internal Audit
Definisis internal audit menurut Sawyer 2005:10 adalah sebuah penilaian yang sistematis dan obyektif yang dilakukan auditor internal
terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah i informasi keuangan dan operasi telah
akurat dan dapat diandalkan; 2 risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi san diminimalisasi; 3 peraturan eksternal serta
kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; 4 kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; 5 sumber daya
telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan 6 tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan
35
untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota
organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
Audit internal merupakan bagian dari kegiatan suatu perusahaan yang integral dan berfungsi berdasarkan kebijakan yang telah
ditetapkan. Peran yang sangat besar dalam perusahaan akan memberi kontribusi bagi pihak manajemen dan auditor ekstern. Kegiatan audit
internal meliputi pengujian dan penilaian efektivitas dan kecukupan sistem pengendalian internal yang ada dalam perusahaan. Tanpa
fungsi audit internal, dewan direksi, manajemen puncak lainnya, dan auditor ekstern tidak memilki sumber informasi internal yang dapat
diandalkan mengenai kinerja perusahaan.
b. Peran Audit Internal
Menurut Tugiman 2006:17, berikut ini adalah aktivitas pemeriksaan internal dan beberapa peran dari audit internal dalam
perusahaan diantaranya: 1 Compliance
Aktivitas ini untuk menilai sejauh mana tingkat kepatuhan para pegawai terhadap kebijaksanaan, prosedur, peraturan-peraturan,
praktek usaha yang lazim, serta undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempunyai aturan.
2 Verifikasi Aktivitas ini difokuskan kepada penelitian, keandalan berbagai
data manajemen dan evaluasi apakah data tersebut relevan serta
36
memenuhi kebutuhan manajemen yang meliputi laporan keuangan dan kekayaan fisik serta hasil operasi perusahaan.
3 Evaluasi Aktivitas ini menilai bentuk pengendalian internal yang
ditetapkan perusahaan
dan meliputi
penilaian terhadap
pengendalian akuntansi dan operasi, juga menilai hasil-hasil pelaksanaan dan petugas pelaksananya.
4 Merekomendasi Aktivitas merupakan suatu rangkaian tindakan kepada pihak
manajemen.
c. Tugas dan Fungsi Internal Audit
Fungsi internal audit merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara
memeriksa akuntansi, keuangan, dan kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka
Mulyadi, 2002:211. Fathurrachman 2008:3, tujuan perusahaan dapat tercapai dengan
melakukan kegiatan pelaksanaan internal audit yang meliputi: 1 Perencanaan pemeriksaan program audit, internal audit harus
membuat perencanaan untuk setiap penugasan pemeriksaan yang dilakukannya.
2 Pengujian dan pengevaluasian informasi pelaksanaan audit, internal
audit harus
mengumpulkan, menganalisis,
37
menginterprestasikan, dan membuktikan kebenaran informasi yang mendukung hasil pemeriksaan.
3 Penyampaian hasil pemeriksaan laporan audit, internal audit harus membuat laporan atas hasil pemeriksaan yang disampaikan
pada pejabat yang tepat. 4 Kegiatan tindak lanjut, internal audit harus memonitor apakah atas
temuan dan rekomendasi yang diperoleh telah dilakukan tindak lanjut yang tepat.
Manajemen harus merancang sistem pengendalian intern yang efektif, ini dimaksudkan agar manajemen dapat mengurangi biaya
audit, jika auditor menilai sistem pengendalian baik atau sempurna dan penetapan risiko pengendalian rendah. Karena dengan keadaan
tersebut para auditor akan mempersempit scope pemeriksaannya pada waktu melakukan substantive test.
Ruang lingkup internal audit menilai keefektifan sistem internal control serta pengevaluasian terhadap kelengkapan dan keefektifan
sistem internal control yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan Asikin, 2006:795.
5.
Fee Audit
Iskak 1999
dalam Suharli
dan Nurlaelah
2008:137 mendefinisikan audit fee adalah honorarium yang dibebankan oleh
akuntan publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan
38
akuntan publik terhadap laporan keuangan. Penetapan biaya audit yang dilakukan oleh KAP berdasarkan perhitungan dari biaya pokok
pemeriksaan yang terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari biaya tenaga yaitu manager, supervisor, auditor
junior dan auditor senior. Sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya percetakan, biaya penyusunan komputer, gedung dan asuransi. Setelah
dilakukan perhitungan biaya pokok pemeriksaan maka akan dilakukan tawar menawar antar klien yang bersangkutan dengan kantor akuntan
publik. Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI menerbitkan Surat
Keputusan No. KEP.024IAPIVII2008 pada tanggal 2 Juli 2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit. Dalam bagian Lampiran 1 dijelaskan
bahwa pandauan ini dikeluarkan sebagai panduan bagi seluruh Anggota Institut Akuntan Publik Indonesia yang menjalankan praktik sebagai
akuntan publik dalam menetapkan besaran imbalan yang wajar atas jasa profesional yang diberikannya.
Dijelaskan dalam Surat Keputusan mengenai penetapan fee audit, yang harus dipertimbangkan oleh akuntan publik adalah:
a. Kebutuhan klien; b. Tugas dan tanggungjawab menurut hukum.
c. Independensi. d. Tingkat keahlian dan tanggungjawab yang melekat pad apekerjaan
yang dilakukan, serta tingkat kompleksitas pekerjaan.
39
e. Banyaknya waktu yang diperlukan dan secara efektif digunakan oleh akuntan publik dan sifatnya menyelesaikan pekerjaan.
f. Basis penetapan fee yang disepakati.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya audit fee yaitu:
a. Besar kecilnya auditee Masalah besar kecilnya audit fee menjadi krusial jika ketika kita
banyak melihat yayasan ataupun organisasi nirlaba yang memerlukan jasa audit namun kondisi keuangannya minim.
b. Lokasi Kantor Akuntan Publik KAP Biaya overhead Kantor Akuntan Publik di daerah secara umum lebih
kecil dibandingkan dengan biaya overhead di ibukota. c. Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP
Ketika dikaitkan dengan besar kecilnya kantor, kantor yang berdomisili di kota besar akan memiliki standar gaji yang jauh
berbeda jika dibandingkan dengan KAP yang terletak di kota pinggiran.
Faktor-faktor diatas sangat berpengaruh terhadap penentuan audit fee yang dibebankan KAP kepada kliennya. Faktor lain seperti berapa target
profit yang akan didapatkan pemilik jelas sangat besar pengaruhnya juga. Professional fee terbagi atas dua yaitu: 1 besaran fee dan 2 fee
kontinjen Halim, 2008:36. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
40
a. Besaran fee Audit fee adalah biaya yang harus ditanggung klien karena telah
mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP. Audit fee merupakan hal yang tidak kalah pentingnya di dalam penerimaan penugasan.
Besarnya fee dapat bervariasi tergantung antara lain risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang
diperlukan, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan
profesional lainnya.
Anggota KAP
tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee
yang dapat merusak citra profesi. b.
Fee kontijen Fee kontijen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan
suatu jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung
pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau
dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur. Anggota KAP
tidak diperkenankan untuk menetapkan fee kontijen apabila penetapan tersebut dapat mengurangi independensi.
41
6. Auditor Eksternal