44
tersebut bertentangan dengan penelitian Abbot et al., 2003 dan Dillan 2007, penelitian ini menguji hubungan antara karakteristik komite
audit dengan fee audit. Hasil penelitian mereka menemukan adanya pengaruh positif signifikan antara independensi komite audit komite
audit yang berasal dari luar perusahaan terhadap fee audit eksternal.
Selama meninjau program audit dan hasilnya, independen komite audit dapat menuntut memperluas ruang lingkup audit dalam rangka
menghindari salah saji keuangan dan mempertahankan reputasi modal. Komite audit juga dapat menuntut tambahan prosedur audit di luar
rencana audit awal untuk daerah yang mengungkapkan lebih besar jumlah pertentangan, ketidakpastian dan risiko. Hal ini menunjukkan
bahwa independensi komite audit menuntut tingkat yang lebih besar dari kepastian audit dan berpotensi memberikan dukungan kuat bagi auditor
selama lingkup negosiasi dengan manajemen. Hal ini pada akhirnya dapat mengakibatkan fee audit yang lebih tinggi Abbot et. al., 2003.
H
3
: Independensi komite audit berpengaruh positif terhadap fee audit eksternal.
4. Pengaruh ukuran komite audit terhadap fee audit eksternal.
Braoitta 2000 dalam Yatim et, al., 2006 menyatakan bahwa rekomendasi jumlah komite audit konsisten dengan keinginan untuk
meningkatkan status organisasi komite audit. Sesuai dengan rekomendasi dari The Blue Ribbon Company 1999, bahwa komite
audit yang lebih independen, memiliki anggota lebih banyak, dan sering
45
mengadakan rapat diharapkan akan meningkatkan pengawasan komite audit terhadap proses pelaporan keuangan. Berdasarkan rekomendasi
dari The Blue Ribbon Company tersebut penelitian ini berpendapat bahwa ukuran komite audit yang lebih besar akan meningkatkan
kualitas laporan keuangan yang berakibat pada rendahnya fee audit eksternal. Hal ini dikarenakan jumlah komite audit konsisten dengan
keinginan untuk meningkatkan status organisasi komite audit. H
4
: Ukuran komite audit berpengaruh negatif terhadap fee audit eksternal.
5. Pengaruh intensitas pertemuan komite audit terhadap fee audit
eksternal.
Penelitian Yatim et. al., 2006 menemukan bahwa frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh positif signfikan terhadap fee audit
eksternal. Hasil ini konsisten dengan pendekatan permintaan jasa audit dalam keahlian dan komite audit yang rajin mungkin untuk mencari
kualitas audit yang tinggi dari auditor eksternal, sehingga tingginya fee audit.
Sedangkan menurut Abbot et, al., 2003 menemukan bahwa perusahaan dengan komite audit yang memenuhi setidaknya empat kali
setiap tahunnya cenderung sudah menyajikan kembali laporan keuangan yang telah diaudit oleh mereka. Konsisten dengan pendekatan berbasis
risiko atas jasa audit bahwa komite audit yang lebih sering bertemu
46
diharapkan akan mengurangi masalah pelaporan keuangan yang mengarah kepada fee audit eksternal yang lebih rendah.
Secara keseluruhan, struktur komite audit yang sesuai dengan rekomendasi The Blue Ribbon Committee 1999 akan memperkuat
efektivitas komite audit dalam fungsi pengawasan. Hal ini akan mengurangi pengujian substantif yang mengarah kepada fee audit
eksternal yang lebih rendah. H
5
: Intensitas pertemuan komite audit berpengaruh negatif terhadap fee audit eksternal.
6. Pengaruh keberadaan fungsi audit internal terhadap fee audit