Media Dakwah LANDASAN TEORI :

sekaligus narasinya suaranya. Dakwah melalui televisi dapat dilakukan dengan cara baik, dalam bentuk ceramah, sandiwara, pragmen ataupun drama. Dengan melalui televisi seorang pirsawan dapat mengikuti dakwah, seakan ia berhadapan dan berkomunikasi langsung di hadapan da’i. Sangat menarik dakwah mela lui televisi, dan apalagi jika da’i benar-benar mampu menyajikan dakwahnya dalam suatu program yang mudah dan disengani berbagai kalangan masyarakat. 21 Sebagai media dakwah, televisi mempunyai beberapa kelebihan dan juga beberapa kekurangan, diantaranya : a. Kelebihan dakwah melalui televisi. Kelebihan televisi sebagai media dakwah jika dibandingkan dengan media yang lainya adalah; 1 Media televisi memiliki jangkauan yang sangat luas sehingga ekspansi dakwah dapat menjangkau tempat yang lebih jauh. Bahkan pesan-p esan dakwah bisa disampaikan pada mad’u yang berada di tempat-tempat yang tidak sulit dijangkau. 2 Media televisi mampu menyentuh mad’u yang heterogen dan dalam jumlah yang besar. Hal ini sesuai dengan salah satu kharakter komunikasi massa yaitu komunikan yang heterogen dan tersebar. Kelebihan ini jika dimanfaatkan dengan baik tentu akan berpengaruh positif dalam aktifitas dakwah. Seorang da’i yang bekerja dalam ruang yang sempit dan terbatas bisa menjangkau mad’u yang jumlahnya bisa jadi puluhan juta dalam satu sesi acara. 21 Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah, Surabaya: al-ikhlas, 1994, cet. 1 hal. 87-89 3 Media televisi mampu menampung berbagai varian metode dakwah sehingga membuka peluang bagi para da’i memacu kreatifitas dalam mengembangkan metode dakwah yang paling efektif. 4 Media televisi bersifat audio visual. Hal ini memungkinkan dakwah dilakukan dengan menampilkan pembicaraan sekaligus visualisai berupa gambar. b. Kelemahan dakwah melalui televisi. Selain memiliki beberapa kelebihan sebagaimana disebutkan diatas, dakwah menggunakan media televisi juga mempunyai berbagai kelemahan. Dalam kasus Indonesia hal ini tidak bisa dilepaskan dari kondisi pertelevisian yang ada. Dalam bidang sinetron misalnya, “sinetron Islami” yang sering kita lihat selama ini sebagian besar belum mencerminkan ajaran Islam yang sesungguhnya. Bahkan terkadang ada suguhan adegan-adegan yang tidak layak ditampilkan dan menyalahi norma ke-Islaman. Disamping itu masih ada beberapa kondisi memprihatinkan lainya dari pertelevisian Indonesia. Secara umum kelemahan-kelemahan itu antara lain : 1 Cost yang terlalu tinggi untuk membuat sebuah acara Islami di televisi. 2 Terkadang tejadi percampuran antara yang haq dan yang bathil dalam acara-acara televisi. 3 Dunia pertelevisian yang cenderung kapitalistik dan profit oriented. 4 Adanya tuduhan menjual ayat-ayat Qur’an ketika berdakwah di televisi 5 Keikhlasan seorang da’i yang terkadang masih diragukan. 6 Terjadinya mad’u yang mengambang. 7 Kurangnya keteladanan yang di perankan oleh para artis karena perbedaan kharakter ketika berada didalam dan di luar panggung. 22 Keberadaan media dakwah sebagai sarana penunjang keberhasilan dakwah menjadi sebuah keharusan. Oleh karena itu sudah selayaknya bagi para da’i untuk membekali diri dengan berbagai kemampuan guna pemanfaatan media yang ada sehingga dakwah dapat dijalankan secara lebih efektif dan efisien. Salah satu media dakwah yang cukup efektif dan harus betul-betul dimanfaatkan dengan baik saat ini adalah televisi. Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada di dalamnya televisi memiliki potensi yang luar biasa dalam dakwah terutama dari faktor jan gkauan transmisinya yang begitu luas, mad’u yang heterogen serta kekuatannya untuk menampung berbagai varian metode dakwah.

E. Efek Dakwah

Efek dalam ilmu komunikasi bisa disebut dengan feed back umpan balik adalah umpan balik dari reaksi proses dakwah. Dalam bahasa sederhananya adalah reaksi dakwah yang ditimbulkan oleh aksi dakwah. Menurut Jalaluddin Rahmat efek dapat terjadi pada tataran yaitu 22 Hasbullah Ahmad, Dakwah Melalui Media Televisi, diakses pada 22 Desember 2013 dari http:usthasbullahahmadma.blogspot.com201312dakwah-melalui-media-televisi.html 1. Efek kognitif, yaitu terjadi jika ada perubahan pada apa yang diketahu, dipahami, dan dipersepsi oleh khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepeceryaan atau informasi. 2. Efek afektif, yaitu timbuk jika ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak, yang meliputi segala yang berkaitan dengan emosi, sikap, serta nilai. 3. Efek behavioral, yaitu merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamamti, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan tindakan berperilaku 23 . 23 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, h. 21

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Riwayat Hidup Mario Teguh

Mario Teguh lahir dari seorang ibu berdarah Bugis, Sulawesi Selatan dan Arab dengan latar belakang Muhammadiyah serta ayah berdarah Tionghoa berlatar belakang Nahdlatul Ulama. Meski ada darah Arab namun darah Tionghoa lebih dominan meninggalkan ciri pada raut wajah Mario. Akibatnya Mario Teguh selalu disangka sebagai seorang nonmuslim, namun yang pada kenyataannya Mario Teguh adalah seorang muslim sejak lahir. 1 Mario Teguh adalah salah satu motivator terkenal di Indonesia. Bila semula tidak banyak yang mengenal sosok Mario Teguh karena sekitar 10 tahun yang lalu kata-kata bijaknya hanya disiarkan melalui radio saja, maka setelah salah satu stasiun swasta menayangkan acara Golden Ways dengan pembicara Mario Teguh, sejak saat itulah karirnya mulai meningkat tajam dan mulai dikenal banyak orang. Apalagi Mario Teguh dan tim manajemennya juga memanfaatkan situs jejaring sosial untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Bisa dilihat di akun faceboknya yang memiliki ribuan teman dan berapa jumlah komentar serta status like pada setiap status yang dibuat oleh Mario Teguh. Tidak bisa dipungkiri bahwa selain memiliki banyak penggemar, juga tidak sedikit kelompok orang yang tidak suka dengan Mario Teguh. Namun walaupun demikian, pada tahun 2010 lalu MURI Museum Rekor Indonesia memberikan penghargaan kepada Mario Teguh sebagai Motivator yang memiliki banyak penggemar. Ini membuktikan bahwa eksistensi seorang Mario Teguh tetap diakui 1 TV one, Satu Jam Lebih Dekat, Jakarta, Penerbit Hikmah, 2010, h. 120