Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah

22 c. Pendekatan pendapatan, yaitu jumlah semua balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Komponen balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah: upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan. Semoa komponen tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Namun pada pendekatan pendapatan ada satu komponen balas jasa yang bertentangan dengan kaidah Islam, yaitu adanya balas jasa dari modal yang dipinjamkan berupa bunga. jika landasannya investasi hendaknya balas jasa berupa bagi hasil bukan bunga karena dalam investasi belum diketahui keuntungan maupun kerugian di masa mendatang.

5. Analisis Shift-Share

Analisis Shift Share merupakan teknik yang sangat berguna dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibandingnkan dengan perekonomian nasional. Tujuan analisis ini sendiri adalah untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkanya dengan daerah yang lebih besar regionnasional. Analisis ini memberikan data tentang kinerja perekonomian dalam 3 bidang yang berhubungan satu sama lain yaitu Arsyad, 2002:139-140: a. Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan cara menganalisis perubahan agregat secara sektoral dibandingkan dengan perubahan pada sektor yang sama di perekonomian yang dijadikan acuan. 23 b. Pereseran proporsional proportional shift mengukur perubahan relatif pertumbuhan atau penurunan pada daerah dibandingkan dengan perekonomian yang yang lebih besar untuk dijadikan acuan. Dengan demikian dapat diketahui apakah perekonomian daerah terkonsentrasi pada industri-industri yang tumbuh lebih cepat daripada perekonomian yang dijadikan acuan. c. Peregeseran diferensial differential shift digunakan untuk menentukan seberapa besar daya saing industri daerah dengan perekonomian yang dijadikan acuan.

6. Tipologi Ekonomi Regional

Menurut Leo Klassen 1965 analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Tipologi daerah pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan eonomi daerah dan pendapatan perkapita daerah Emilia, 2006:55. Kemudian daerah yang diamati dibagi menjadi empat klasifikasi yaitu: a. Daerah cepat maju dan cepat tumbuh b. Daerah maju tapi tertekan c. Daerah berkembang cepat d. Daerah relatif tertinggal Untuk jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut: 24 Tabel.2.1. Tipologi Daerah PDRB perkapita y Laju Pertumbuhan r yi y yi y ri r Daerah maju dan Tumbuh Cepat Daerah berkembang cepat ri r Daerah maju tapi tertekan Daerah relatif tertinggal Sumber: Mudrajat Kuncoro dalam Nudiatulhuda 2007 Keterangan: r = Rata-rata pertumbuhan kabupatenkota y = Rata-rata PDRB per kapita kabupatenkota ri = Pertumbuhan ekonomi kabupatenkota yang diamati yi = PDRB per kapita kabupatenkota yang diamati

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai sektor basis telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Analisis yang digunakan sebagian besar adalah analisis shift-share dan LQ. Selain menggunakan analisis tersebut, ada pula yang menggunakan analisis klassen tipologi atau analisis LQ digabungkan dengan klassen tipologi dan Logistic Regression. Wali I Mondal 2009 hasil analisis mengenai potensi pembangunan industrial di Malaysia. Hasil dari penelitian ini dengan menggunakan pendekatan shift-share menunjukan bahwa malaysia mempunyai sektor basis di wilayah Klantan, Terengannu, Pahong dan Johar Utara dimana ke empat wilayah tersebut mempunyai mix industri yang unik dibandingkan wilayah lainya di Malaysia, hal tersebut didukung dengan sumberdaya alam yang berlimpah. Pada Semenanjung Malaysia kaya akan sektor pertanian dan sektor 25 perikanan, selain itu konstribusi sektor pariwisata memiliki peranan penting dalam perekonomian Malaysia. AguS Tri Basuki 2009 hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Yapen, Provinsi Papua Tahun 2004-2008. Kabupaten kepulauan Yapen adalah sebuah kabupaten yang baru sebagai hasil pemisahan regional dan terletak di daerah yang sangat dekat ke leher kepala butung Provinsi Papua. Penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Yapen memiliki Keuntungan ekonomi di sebagian besar sektor kecuali sektor pertambangan dan industri manufaktur. Sektor yang paling menguntungkan adalah keuangan,, persewaan, dan jasa perusahaan jasa, serta sektor konstruksi. Sektor lain yang menguntungkan adalah industri wisata, seperti perdagangan, hotel dan restoran. Secara lengkap penelitian terdahulu dapat dilihat dalam tabel 2.3 berikut: