Penelitian Sebelumnya Tipologi Ekonomi Regional

28 Hasil Tipologi Klassen menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata per kapita di Karanganyar di atas pendapatan per kapita rata-trata di Jawa Tengah. Sedangkan Boyolali dan Sragen berada di bawah rata-rata pendapatan per kapita Jawa Tengah. 5 Ahmad Mar’ruf 2009 - LQ DLQ - Shift-Share - ICOR Judul: Anatomi Makro Ekonomi Regional: Studi Kasu Provinsi DIY. Hasil Penelitian: Tujuan dari penelitianj ini adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, deskripsi struktur ekonomi daerah dan menganalisis sektor perekonomian ynag potensial serta mengetahui tingkat investasi dan stabilitas perekonomian di DIY. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dinamika pertumbuhan ekonomi DIY sejalan dengan pertumbuhan nasional. Kemudian sektor yang memiliki kontribusi terbesar adalah perdagangan, hotel dan restoran. Tipologi Klassen menunjukkan bahwa sektor-sektor yang potensial untuk dikembangkan adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa. 6 Janaranjana Heralth, Tesfa G. Gebremedhin dan Blessing M. Maumble 2010 - Shift-Share Dinamis Judul: A Dynamic Shift Share Analysis of economic Growth in West Virginia. Hasil Penelitian: pertanian, pertambangan dan manufaktur tidak lagi menjadi tulang punggung perekonomian Virginia Barat. Tiga sektor menunjukkan kinerja yang menurun dalam periode 38-tahun. Layanan ,keuangan asuransi dan real estat adalah sektor yang paling kuat berkontribusi 91 persen dari pertumbuhan pekerjaan sejak 1970 hingga 2007. Terlepas dari dua sektor, sektor grosir dan ritel dan konstruksi menunjukkan positif pertumbuhan ekonomi. Identifikasi investasi prioritas dalam sektor ini potensi dan pelaksanaan rencana kebijakan pembangunan daerah komprehensif pasti akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di WVirginia Barat 29

C. Kerangka Berpikir

Suatu daerah memiliki potensi ekonomi masing-masing. Namun tidak semua potensi ekonomi yang ada yang teridentifikasi dengan benar. Provinsi DIY yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota memiliki potensi ekonomi terhadap sektor-sektornya. Namun belum teridintifikasi dengan benar. Seperti sektor basis dengan keungguylan kompetitif, komparatif dan spesialisasi belum diketahui. Ini menjadi masalah dalam pengembangan pembangunan di daerah tersebut. Begitu juga dengan daerah acuan sebagai pengembangan pembangunan yang belum terlihat. Merujuk kepada Teori yang ada seperti teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi wilayah, maka untuk mengidentifikasi daerah yang bisa dijadikan acuan pembangunan bisa digunakan alat analisis Tipologi Klassen. Sedangkan untuk mengetahui sektor potensial dalam pengembangan wlayah dapat digunakan alat analisis LQ. Lalu Pengembangan potensi ekonomi daerah dapat menggunakan Alat analisis MRP dan Overlay. Setelah semua alat analisis digunakan, maka akan didapatkan suatu hasil. Hasil tersebut dijadikan kesimpulan dan pengambilan kebijakan. Dengan kebijakan tersebut akan ada implikasinya berupa prioritas pembangunan daerah. Dengan demikian terlihat dari penelitian ini akan memiliki peran dalam penentuan prioritas pembangunan daerah khususnya di Provinsi DIY. Dari uraian diatas maka dapatlah disusun suatu skema sebagai berikut: 30 Gambar.2.1. Bagan Kerangka Pemikiran Potensi Ekonomi KabupatenKota di Provinsi DIY Belum teridentifikasi daerah yang menjadi acuan pembangunan dan prioritas sektor basis Belum Teridentifikasinya Sektor-Sektor Basis yang Potensial Baik Kompetitif, Komparatif maupun Spesialisasi Pengembangan potensi Ekonomi Daerah Sektor Potensial Dalam Pengembangan Wilayah Teori Pembangunan Pertumbuhan EkonomiWilayah Tipologi Klassen Analisis LQ Analisis MRP Overlay Analisis Shift- Share Kesimpulan dan Pengambilan Kebijakan Implikasi Kebijakan Berupa Prioritas Pembangunan Daerah 31 BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah daerah di provinsi DIY yaitu seluruh kabupaten dan kota. Periode waktu yang digunakan pada penelitian ini meliputi tahun 2005-2010 dengan menggunakan data series time series. Sedangkan jenis data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yakni data yang diperoleh dari hasil pengolahan pihak kedua data eksternal dan data yang digunakan merupakan data tahunan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah expost facto, dimana menggunakan data masa lampau yang sudah ada tanpa memberi perlakuan maupun treatment khusus pada variabel yang diteliti. Di dalam bukunya Sugiyono 2005:7, mengemukakan expost facto adalah: “Suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut”. Penelitian ini hanya mengungkapkan gejala-gejala seperti apa adanya tanpa intervensi langsung dari peneliti, sehingga dalam penelitian ini tidak perlu memberikan treatment atau perlakuan apapun terhadap variabel dalam penelitian. 32

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian Kuncoro, dikutip dalam Kuncoro, 2003. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Provinsi di Ind onesia. Sedangkan menurut Sugiyono 2005:56 “sampel adalah sebagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan- pertimbangan tertentu dari peneliti. Sugiyono 2005:78 mengungkapkan: “Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Sampel dalam penelitian ini adalah Provinsi DIY. C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data sangat penting untuk mempertanggungjawabkan kebenaran ilmiah suatu penelitian, selain itu metode penelitian juga diperlukan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dikehendaki. Metode yang peneliti gunakan yaitu: 1. Field Research Penulis melakukan penelitian ke tempat-tempat yang menyediakan data-data sekunder yang diperlukan sebagai bahan referensi seperti Badan Pusat Statistik. 33 2. Library research Landasan dan teori yang kuat dibutuhkan dalam pemecahan masalah, sehingga penulis melakukan penelitian keputusan dengan mengumpulkan buku-buku, jurnal-jurnal, artikel-artikel ilmiah, data-data dari internet, dant lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Dengan metode field research dan library research didapatkan berbagai informasi data sekunder untuk digunakan dalam penelitian ini yang dipublikasikan oleh berbagai instansi atau lembaga terkait antara lain: 1. Badan Pusat Statistik BPS DIY Dalam Angka 2005-2009. 2. Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Dalam Angka Se-DIY. 3. Buku Statitik Tahunan Indonesia serta berbagai jurnal ilmiah lainnya.

D. Metode Analisis

1. Analisis Location Quotient LQ

Analisis LQ berguna untuk mengidentifikasi basis ekonomi sektor basis suatu wilayah. Dengan analisis ini dapat diketahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor basis atau unggulan leading sector di suatu wilayah. Data yang digunakan adalah kesempatan kerja tenaga kerja dan PDRB. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah PDRB.Emilia, 2006:24. Analisis LQ mengukur konsentrasi dari suatu kegiatan ekonomi dalam suatu daerah dengan cara membandingkan peranannya dalam perekonomian daerah tersebut dengan peranan kegiatan ekonomi sejenis pada lingkup yang