Penentuan Tipologi Daerah Potensi Ekonomi

48

3. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan yang dimaksud adalah pertumbuhan PDRB rata-rata sejak tahun 2005-2010 yang dihitung dengan menggunakan rumus: a. Untuk pertumbuhan menurut lapangan usaha digunakan E ij - E ij E ij b. Untuk pertumbuhan PDRB digunakan  E j - E j E j . Di mana : E = Output I = Lapangan usaha sektor J = KabupatenKota adalah tahun terakhir

4. Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara makro. Semakin tinggi PDRB yang diterima penduduk di suatu wilayah maka tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut dapat dikatakan baik. Dengan pendapatan perkapita tersebut dapat dilihat gambaran pendapatan yang diterima oleh masing-masing perkepala penduduk. Pendapatan perkapita tersebut dihasilkan dengan membagi pendapatan regional dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

5. Sektor-Sektor Ekonomi

Merujuk kepada data yang dikeluarkan oleh BPS KabupatenKota di Provinsi DIY terdapat 9 sembilan sektor ekonomi yang diteliti, maka yang dimaksud dengan sektor ekonomi yaitu: 49 a. Pertanian b. Peertambangan dan Penggalian c. Industri Pengolahan d. Listrik, Gas, dan Air e. Bangunan f. Perdagangan, Hotel dan Restoran g. Pengangkutan dan Komunikasi h. Keuangna, Sewa dan Jasa Perusahaan i. Jasa-Jasa

6. Kegiatan Ekonomi

Dalam kajian ekonomi regional ada istilah yang disebut dengan kegiatan ekonomi. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi yaitu kegiatan ekonomi basis dan kegiatan ekonomi non basis. 50 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Pembentukan Provinsi DIY

Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta DIY secara legal formal berdasarkan UU No. 3 Tahun 1950, mengatur wilayah dan ibu kota, jumlah anggota DPRD serta macam kewenangan. Kemudian direvisi dengan UU No. 19 Tahun 1950 yang berisi penambahan wewenang. Status DIY menjadi provinsi di Indonesia baru pada tahun 1965. Dasar filosofi pembangunan DIY adalah Hamemayu Hayuning Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.

2. Letak Geografis

Propinsi DIY dengan luas wilayah 3185,80 km 2 , terletak diantara 7 33’ Lintang Utara dan 8 12’ Lintang Selatan serta 110 00’ dan 110 50’ Bujur Timur dengan batas-batas wilayahnya: Sebelah Barat Laut : Kabupaten Magelang Sebelah Tenggara : Kabupaten Wonogiri Sebelah Selatan : Samudra Indonesia Sebelah Barat : Kabupaten Purworejo Secara administratif terbagi dalam 4 kabupaten dan 1 kota dengan 78 kecamatan serta 438 DesaKelurahan definitif BPS, DIY 2010. Luas wilayah sampai tahun 2011 adalah 3185,80 km 2 atau sekitar 0,17 dari luas