Analisis Overlay Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten dan Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

41 Analisis ini membagi pertumbuhan sebagai perubahan D suatu variabel daerah selama waktu tertentu menjadi pengaruh-pengaruh pertumbuhan nasional N, bauran industru M dan keunggulan kompetitif C. Pengaruh pertumbuhan dari wilayah yang lebih besar disebut pangsa share, pengaruh bauran industri disebut proporsional shift dan pengaruh keunggulan kompetitif disebut differential shift atau regional share Soepono, 1993 dalam Agus, 2009. Menurut Prasetyo Soepomo yang dikutip dalam Akrom 2010 bentuk umum persamaan dari Analisis Shift-Share dan komponenya adalah sebagai berikut: D ij = N ij + M ij + C ij Keterangan: i = Sektor-sektor ekonomi yang diteliti 9 Sektor j = Variabel wilayah yang diteliti kabupatenkota n = Variabel wilayah provinsinasional Provinsi D ij = Perubahan sektor i di kabupatenkota N ij = Pertumbuhan nasional sektor i di kabupatenkota M ij = Bauran Industri sektor i di kabupatenkota C ij = Keunggulan kompetitif sektor i di kabupatenkota Dalam penelitian ini variabel daerah yang digunakan adalah PDRB yang dinotasikan sebagai E. Persamaan 1 di atas dapat dicari dengan formulasi berikut: 42 Keterangan: E ij = PDRB sektot i di kabupatenkota E ij = PDRB sektor i di kabupatenkota akhir tahun analisis r ij = Laju pertumbuhan sektor i di kabupatenkota r in = Laju pertumbuhan sektor i di provinsi r n = Rata-rata Laju pertumbuhan PDRB di provinsi Rata-rata Laju pertumbuhan PDRB di provinsi rn dapat didefinisikan sebagai berikut: Keterangan: E in = PDRB sektor i di Provinsi E in = PDRB sektor i di Provinsi akhir tahun analisis E n = Total PDRB semua sektor di Provinsi E n = Total PDRB semua sektor di Provinsi akhir tahun analisis Sehingga persamaan 1 tersebut bisa dijabarkan sebagai berikut: D ij = E ij r n + E ij r in – r n + E ij r ij – r in 43 Penelitian ini akan melihat keunggulan kompetitif dan spesialisasi suatu daerah, maka dari analisis shift share tersebut dimodifikasi dengan rumus Shift-Share Estaban Marquillas Sopono, 19933 dalam Nudiatulhuda, 2007. Komponen differentional shift yaitu berupa keunggulan kompetitif dapat disempurnakan dengan Shift-Share Estaban Marquillas sebagai berikut: C ij = E ij r ij – r n Disempurnakan menjadi: C’ ij = E’ ij r ij – r n Keterangan: C’ ij = Persaingan atau ketidak \unggulan kompetitif disektor i pada perekonomiansuatu wilayah menurut analisis S-S tradisional. E’ ij = E ij yang diharapkan Rumus untuk mencari E’ij adalah sebagai berikut: E’ ij = E j E in E n Sedangkan pengaruh alokasi sebagai bagian yang belum dijelaskan dari suatu variabel wilayah A ij dapat dirumuskan sebagai berikut: A ij = E ij – E’ ij r ij – r in Keterangan: A ij = pengaruh alokasi dibagi menjadi dua bagian yaitu adanya tingkat spesialisasi sektor i di kabupatenkota dikalikan dengan keunggulan kompetitif. 44 E ij – E’ ij = Tingkat spesialisasi terjadi apabila variabel wilayah nyata Eij lebih besar dari variabel yang diharapkan E’ij r ij – r in = Keunggulan kompetitif terjadi bila laju pertumbuhan sektor di kabupatenkota lebih besar dari pada laju pertumbuhan sektor di provinsi. Maka pengaruh alokasi ini disubstitusikan dalam analisis S-S tradisional menjadi S-S yang dimodifikasi oleh Estaban Marquillas E-M menjadi berikut: D ij = E ij r n + E ij r in - r n + E’ ij r ij – r in + E ij – E’ ij r ij – r in Berdasarkan analisis ini maka akan diketahui sektor-sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi dimasing-masing kabupatenkota yang ada di Provinsi DIY.

5. Penentuan Tipologi Daerah

Tipologi wilayah tipologi klassen digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Tipologi daerah pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan per kapita daerah. Dengan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebagai sumbu vertikal dan rata-rata pendapatan perkapita sebagai sumbu horizontal. Kemudian terbagilah kedalam 4 klasfikasi atau empat kuadran Emilia dan Amilia, 2006 yaitu: