Analisis Shift-Share S-S Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten dan Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

44 E ij – E’ ij = Tingkat spesialisasi terjadi apabila variabel wilayah nyata Eij lebih besar dari variabel yang diharapkan E’ij r ij – r in = Keunggulan kompetitif terjadi bila laju pertumbuhan sektor di kabupatenkota lebih besar dari pada laju pertumbuhan sektor di provinsi. Maka pengaruh alokasi ini disubstitusikan dalam analisis S-S tradisional menjadi S-S yang dimodifikasi oleh Estaban Marquillas E-M menjadi berikut: D ij = E ij r n + E ij r in - r n + E’ ij r ij – r in + E ij – E’ ij r ij – r in Berdasarkan analisis ini maka akan diketahui sektor-sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi dimasing-masing kabupatenkota yang ada di Provinsi DIY.

5. Penentuan Tipologi Daerah

Tipologi wilayah tipologi klassen digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah. Tipologi daerah pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan per kapita daerah. Dengan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebagai sumbu vertikal dan rata-rata pendapatan perkapita sebagai sumbu horizontal. Kemudian terbagilah kedalam 4 klasfikasi atau empat kuadran Emilia dan Amilia, 2006 yaitu: 45 a. Daerah cepat maju dan cepat tumbuh yang berarti memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita lebih tinggi dibanding rata-rata provininasional dalam hal ini provinsi DIY. b. Daerah maju tapi tertekan yang berarti memiliki pendapatan perkapita lebih tinggi tetapi tingkat pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibanding rata-rata provinsi. c. Daerah berkembang cepat yang berarti memiliki tingkat pertumbuhan tinggi tetapi tingkat pendapatan per kapita lebih randah dibanding rata- rata provinsi. d. Daerah relatif tertinggal yang berarti memilikitingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita lebih rendah dibanding rata-rata provinsi. Berikut ini gambaran atau skema dari Tipologi Klassen Gambar.3.1. Klasifikasi Tipologi Klassen Kuadrann III Yi Y dan Ri R Daerah Berkembang Cepat Kuadran I Yi Y dan Ri R Daerah Cepat Maju dan Cepat Tumbuh Kuadrann IV Yi Y dan Ri R Daerah Relatif Tertinggal Kuadrann II Yi Y dan Ri R Daerah Maju tapi Tertekan 46 Untuk menghitung rata-rata pertumbuhan PDRB kabupatenkota selama beberapa periode da[at digunakan rumus rata-rata deometrik Geometric Mean sebagai berikut: Atau Keterangan: G = antilog log G = Rata-rata geometrik G X i = data ke-i N = banyak data Sedangkan untuk menghitung rata-rata pendapatan perkapita kabupatenkota dan Provinsi DIY digunakan rumus rata-rata hitung sebagai berikut: Keterangan:  = Rata-rata pendapatan perkapita N = Jumlah tahun pengamatan Xi = Pendapatan perkapita tiap tahun Dengan analisis ini dapat ditentukan tipologi masing-masing kabupatenkota di Provinsi DIY yang dapat digunakan sebagai acuan pendukung untuk menentukan prioritas dalam pengembangan daerah.

6. Penentuan

Prioritas Sektor Basis untuk Pembangunan KabupatenKota di Daerah Istimewa Yogyakarta Dari hasil analisis LQ, Shift-Share untuk keunggulan kompetitif dan spesialisasi serta tipologi daerah yang semua komponen diberi skor sesuai dengan range yang ada di masing-masing sektor, maka dapat ditentukan wilayah yang doprioritaskan dalam pengembangan 47 pembangunan bagi sektor-sektor yang potensial untuk kabupatenkota di Provinsi DIY. Interval kelas mengikuti Tipologi Daerah, sedangkan rangenya Purbayu dan Ashari, 2003 dalam Nudiatulhuda, 2007 adalah:

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Potensi Ekonomi

Potensi Ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang dimiliki daerah yang mungkin atau layak dikembangkan sehingga akan terus berkembang menjadi sumber penghidupan rakyat setempat bahkan dapat menolong perekonomian daerah secara lkeseluruhan untuk berkembang dengan sendirinya dan berkesinambungan Soeparmoko dalam Nudiatulhuda, 2007

2. Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di suatu daerah BPS, 2010. PDRB merupakan salah satu indikator untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu daerah. PDRB dihitung berdasarkan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB dalam penelitian ini dilihat berdasarkan atas harga konstan tahun 2000. 48

3. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan yang dimaksud adalah pertumbuhan PDRB rata-rata sejak tahun 2005-2010 yang dihitung dengan menggunakan rumus: a. Untuk pertumbuhan menurut lapangan usaha digunakan E ij - E ij E ij b. Untuk pertumbuhan PDRB digunakan  E j - E j E j . Di mana : E = Output I = Lapangan usaha sektor J = KabupatenKota adalah tahun terakhir

4. Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara makro. Semakin tinggi PDRB yang diterima penduduk di suatu wilayah maka tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut dapat dikatakan baik. Dengan pendapatan perkapita tersebut dapat dilihat gambaran pendapatan yang diterima oleh masing-masing perkepala penduduk. Pendapatan perkapita tersebut dihasilkan dengan membagi pendapatan regional dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

5. Sektor-Sektor Ekonomi

Merujuk kepada data yang dikeluarkan oleh BPS KabupatenKota di Provinsi DIY terdapat 9 sembilan sektor ekonomi yang diteliti, maka yang dimaksud dengan sektor ekonomi yaitu: