Demografi Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten dan Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

56 Secara rinci PDRB, Laju pertumbuhan PDRB dan PDRB perkapita perkabupaten untuk tahun 2010 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dapat terlihat dalam Tabel 4.5 berikut ini: Tabel.4.5. PDRB, PDRB Perkapita dan Laju Pertumbuhan PDRB KabupatenKota Atas Dasar Harga Konstan 2000 Propinsi DIY Tahun 201 No KabupatenKota PDRB Juta Rp PDRB PerkapitaRp Laju Pertumbuhan PDRB 1 Kab. Kulon Progo 1.781.227 4.580.532 3,06 2 Kab. Bantul 3.967.928. 4.353.170 4,97 3 Kab. Gunung Kidul 3.330.080 4.930.660 4,15 4 Kab. Sleman 6.373.200 5.830.337 4,49 5 Kota Yogyakarta 5.505.942 14.167.677 4,98 DIY 21.044.042 6.086.507 4,88 Sumber Data: BPS, DIY Dalam Angka Tahun 2010 Pada Tabel 4.5, terlihat bahwa kabupaten yang mempunyai PDRB total terbesar adalah Kabupaten Sleman dengan nilai PDRB total sebesar Rp 6.373.200 juta sedangkan PDRB perkapita tertinggi terdapat di Kota Yogyakarta dengan nilai sebesar Rp 14.167.677. Hal ini cukup beralasan karena Kota Yogyakarta merupakan ibu kota provinsi dengan tingkat aktivitas perekonomian yang tinggi. Jika dilihat dari laju pertumbuhan maka kabupaten yang memiliki laju pertumbuhan terbesar adalah Kota Yogyakarta sebesar 4,98 diatas laju pertumbuhan provinsi yang hanya sebesar 4,88 sedangkan kabupaten yang memiliki laju pertumbuhan terendah adalah Kabupaten Kulon Progo yakni sebesar 3,06 dibawah rata-rata laju pertumbuhan total Provinsi DIY. 57

B. Pembahasan

Hasil perhitungan dengan metode LQ menunjukkan bahwa sejak tahun 2005 sampai tahun 2010 tidak mengalami perubahan yang berarti. Sektor basis ditiap kabupatenkota cenderung tetap, tidak banyak sektor yang mengalami perubahan dari sektor bukan basis ke sektor basis demikian sebaliknya. Hal ini menandakan bahwa pembangunan di kabupaten-kabupaten dan kota di Provinsi DIY mulai tahun 2005 sampai 2010 tidak banyak mengalami perubahan. Secara lengkap berikut ini dapat dijelaskan hasil analisis LQ untuk masing- masing sektor selama 6 tahun sejak tahun 2005-2010.

1. Sektor-sektor Basis di Masing-masing KabupatenKota

a. Sektor Pertanian Sektor pertanian merupakan sektor basis ditiga kabupaten dari lima kabupaten dan kota yang ada di DIY sejak awal tahun sampai akhir tahun analisis. Kota Yogyakarta mempunyai nilai LQ 1 sejak tahun 2005 bahkan nilainya terus menurun sampai tahun 2010, hal ini tentu saja diakibatkan karena Yogyakarta sebagai ibu kota Provinsi DIY yang setiap tahun melakukan pembangunan-pembangunan sehingga lahan- lahan pertanian berubah alih. Lengkapnya dapat terlihat dalam tabel 4.6 sebagai berikut: