34
II.2 . PUBLIC RELATIONS
II.2.1. Sejarah dan Perkembangan Public Relations
Istilah public relations sebenarnya baru dikenal pada abad ke-20, namun gejalanya sudah tampak sejak abad-abad sebelumnya, bahkan sejak manusia
masih primitif. Unsur-unsur dasarnya memberi informasi, membujuk dan mengintegrasikan
khalayak selalu tampak dalam kehidupan masyarakat sejak zaman dahulu. Di zaman purbakala orang berhubungan dengan orang lain yang berjauhan tempatnya
melalui tanda-tanda berupa asap api di atas gunung atau tabuh-tabuhan, tiada lain untuk menarik perhatian dari orang lain atas dasar memelihara hubungan baik
dengan sesamanya. Prinsip public relations telah pula dilakukan oleh orang-orang Yunani dan Romawi dengan dasar-dasar vox populi suara rakyat dan respublica
kepentingan umum. Suhandang, 2004:16. Istilah public relations pertama kali diperkenalkan oleh Ledbetter Lee pada
tahun 1906. Gagasan Lee yang ditampilkan Lee saat itu adalah apa yang dinamakan olehnya Declaration of Principles yang memuat asas khalayak tidak
dapat diabaikan oleh manajemen industri dan dianggap bodoh oleh pers Effendy, 2003:106. Selain itu, ia berjanji akan menyediakan berbagai informasi yang cepat
serta akurat khususnya mengenai segala sesuatu yang bernilai tinggi dan menyangkut kepentingan umum sehingga memang perlu diketahui oleh segenap
masyarakat. Hal ini kemudian menjadi salah satu fungsi utamaa dari kegiatan public relations.
Universitas Sumatera Utara
35
II.2.2. Definisi Public Relations PR
Public Relations terdiri dari dua buah kata yaitu public dan relations. Dalam bahasa Indonesia, kata pertama berarti publik, kata kedua berarti
hubungan-hubungan. Jadi, public relations berarti hubungan-hubungan dengan publiknya. Istilah publik sukar di-Indonesiakan, dan sampai sekarang belum ada
khusus serta baku. Adapun pengertian public mengacu kepada sekelompok orang yang menaruh perhatian pada sesuatu hal yang sama, mempunyai minat dan
kepentingan yang sama pula. Banyak pakar telah mengemukakan pendapatnya tentang definisi dan
pengertian public retions, dalam definisi kerja working definition oleh International Public Relations Association IPRA terbitan Gold Paper nomor 4
dengan judul A Model For Public Relations Education For Processing Practise, dinyatakan bahwa berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli atau pakar
public relations, walaupun terdapat perbedaan namun ada persamaan arti. Menurut Institute of Public Relations Jefkins, 2004 :9-10 mendefinisikan public
relations sebagai berikut : “Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan
memelihara niat baik goodwill dan salingpengertian antara suatu perusahaan dengan segenap khalayaknya’’. Hal ini berarti bahwa Public Relations dalah suatu
rangkaian. Kegiatan kampanye atau program terpadu yang berlangsung secara berkesinambungan dan teratur sehingga mendapat pengertian dan pemahaman
dari pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan utamanya adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian dengan maksud untuk memastikan bahwa
organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang turut
Universitas Sumatera Utara
36 berkepentingan. Sebaliknya, organisasi juga harus memahami setiap kelompok
atau individu yang terlibat di dalamnya Jefkins, 2004 :9. Selain itu ada juga pengertian Public Relations menurut Rex F. Harlow
yaitu fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara
organisasi dan publiknya; PR melibatkan manajemen problem atau manajemen isu; PR membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapat informasi
terkini tentang opini publik; PR mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; PR membantu manajemen tetap
mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara efektif, PR dalam hal ini adalah sebagai sistem peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan
trends; dan PR menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya Cutlip, 2006 :5.
II.2.3. Fungsi dan tujuan Public Relations
Public relation merupan Fungsi manajemen dan dalam struktur organisasi
public relations merupakan salah atau bagian atau divisi dari organisasi.Karena itu,tujuan public relations sebagai bagian struktual organisasi tentu saja tidak
dapat lepas dari tujuan organisasinya sendiri Iriantara 2004:56-57. Dalam Konsepnya,Fungsi public relations officer ketika menjalankan
tugas dan oprasionalnya, baik sebagai Komunikator dan mediator,maupun organisiator,menurut Prof .Drs.Onong Uchana Effendy,M.A dalam Bukunya
Hubungan Masysrakat suatu Komunikologis 2002:100 adalah sebagai berikut: a.Menunjang Kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
Universitas Sumatera Utara
37 b.Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan
eksternal. c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publiknya kepada organisasi.
d. Melayani public dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum e. Operasionalisasi dan organisasi public relasions adalah bagaimana membina
hubungan yang baik dengan publicnya, untuk mancegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak publiknya.
Menurut Cutlip dan center dalam Ruslan 2005 : 83, dalam peranan public relations ketika berkomunikasi di kenal dengan “ the 7 C’s of
Communication” yaitu a. Crebility
komunikasi di mulai dengan membangun suatu kepercayaan. Oleh karena itu, untuk membangun iklim kepercayaan itu di mulai dari kinerja, baik pihak
komunikator dan pihak komunikan akan menerima pesanan itu berdasarkan keyakinan yang dapat dipercaya, begitu juga tujuannya.
b. Contex Suatu program komunikasi mestinya berkaitan langsung dengan
lungkungan hidup atau keadaan social yang tidak bertentangan dan seiring dengan keadaan tertentu dan memperlihatkan sikap partisipatif.
Universitas Sumatera Utara
38 c. Content
Pesanan yang akan disampaikan itu mempunyai arti bagi audiensnya dan memiliki kecocokan dengan system nilai-nialai yang berlaku bagi banyak orang
dan bermanfaat. d. Clarity
Pesan dalam berkomunikasi itu disusun dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh atau mempunyai arti antara komunikator dengan komunikannya.
e. Contunuity and consistency Komunikasi tersebut merupakan suatu proses yang tidak ada akhirnya
yang memerlukan pengulangan-pengulangan untuk mencapai tujuan dan bervariasi, yang merupakan kontribusi bagi fakta yang ada dengan sikap
penyesuaian melalui proses belajar. f. Channel
menggunakan media sebagai saluran pesan yang setepat mungkin dan efektif dalam menyampaikan pesan yang di maksud.
g. Capability of audience komunukasi tersebut memperhitungkan kemungkinan suatu kemampuan
dari udiensnya, yaitu melibatkan beberapa factor adanya suatu kebiasaan. Kebiasaan membaca atau kemampuan menyerap ilmu pengetehuan dan
sebagainya perlu di perhatikan oleh pihak komunikator dalam melakukan kampanye.
Universitas Sumatera Utara
39 Menurut H. Fayol beberapa kegiatan dan sasaran public relations adalah :
1 Membangun identitas dan citra perusahaan building corporate identity
and image - Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif
- Mendukung kegiatan komunikasi timbale balik dua arah dengan berbagai pihak.
2 Menghadapi krisis facing krisis - Menangani keluhan complain dan menghadapi krisis yang
terjadi dengan membentuk menejemen krisis. 3 Mempromosikan aspek kemasyarakatan promotion public causes
- Mempromosikan kepentingan public - Mendukung kegiatan kampanye social anti merokok, serta
menghindari obat-obat terlarang, dan sebagainya Ruslan, 2005 : 23-24
II. 2.4 Peran PR dalam Corporate Social Responsibility
Seringkali praktisi hubungan masyarakat memainkan peran kunci dalam fungsi filantropi perusahaan, adakalanya menjadi pejabat yang bertanggung
jawab atas fungsi itu. Lazimnya peran hubungan masyarakat mencakup hal- hal berikut ini :
1. Menggelar peristiwa-peristiwa yang sesuai untuk membantu kontribusi yang
Menentukan, seperti kampanye dana kesejahtraan atau penciptaan beasiswa.
Universitas Sumatera Utara
40 2. Membantu kampanye atau usaha kers amal dengan nasehat strategi
Komunikasi, menyiapkan materi cetak atau audiovisual dan mengiklankan dukungan atau meningkatkan publisitas.
3. Memimpin proyek atau kampanye atau betindak sebagai wakil pejabat senior perusahaan.
4. Memeriksa perkara-perkara komunitas yang bermacam-macam untuk menentukan bagaimana dan dimana perusahaan dapat memberi bantuan
terbaik. 5. Membimbing bukan mengarahkan, pendekatan partisipatf yang melibatkan
unsure pokok komunitas dalam mengalokasikan kontribusi-kontribusi perusahaan Cutlip, 2006 : 375-376 .
II. 2.5. Proses Public Relations
Proses dalam kegiatan public relations merupakan proses yang berkelanjutan. Bukan sebuah proses yang terhenti begitu satu kegiatan
diselesaikan atau satu objek terselesaikan. Proses public relations yang dirumuskan oleh utlip Center dan Lesly hanya berbeda dalam rinciannya
saja,.Namun unsure – unsur dalam proses diuraikan oleh public relations itu mencakup : pendefenisian permasalahan, perencnaandan program, aksi dan
komunikasi dan evaluasi program. Berdasarkan proses public relations, di gambarkan dalam bagan seperti ini Iriantara,2004 : 55
Universitas Sumatera Utara
41 Proses public relations
Pengimpulan Fakta
Defenisi Permasalahan
Perencanaan dan Progra
Aksi dan Komunikasi
Evaluasi Gambar Proses
Public Relations
II.3 External Public Relations