Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

dalam bekerja juga dikarenakan kurang terjadinya komunikasi yang efektif dan efisien antara sesama pegawai LP3I. Timbulnya prasangka dikarenakan adanya kekhawatiran antara pegawai yang baru menyelesaikan training dengan pegawai yang telah menyelesaikan training. Yaitu pegawai yang baru menyelesaikan training terpaku dengan apa yang disampaikan oleh pimpinan lembaga berupa peraturan dan tata tertib di LP3I Medan dan tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh pegawai senior. Lambat laun pegawai tersebut menyadari bahwa apa yang dikatakan oleh pegawai senior banyak benarnya. Persepsi antara pegawai senior dengan junior berbeda. Pegawai senior menggunakan apa yang telah mereka pelajari, budayanya serta pengalaman mereka untuk menafsirkan apa yang mereka lihatdengar. Sering terjadinya salah persepsi antara rekan sekerja akibat adanya perbedaan kemampuan dalam melakukan pekerjaan. Disamping itu adanya sifat egoisme serta kurangnya tanggungjawab terhadap pekerja dari individu-individu juga merupakan faktor penghambat komunikasi dengan rekan sekerja.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Sejauhmana pengaruh motivasi, komunikasi, dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai di LP3I Medan? Universitas Sumatera Utara 2. Sejauhmana pengaruh persepsi dan prasangka terhadap hambatan komunikasi pegawai LP3I Medan?

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, komunikasi, dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi dan prasangka terhadap hambatan komunikasi pegawai LP3I Medan.

I.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai sumbangan pemikiran dan masukan pada LP3I Medan dalam upaya peningkatan komunikasi antara sesama pegawai. 2. Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara, khususnya di program studi Magister Ilmu Manajemen. 3. Sebagai bahan pengetahuan untuk memperluas wawasan peneliti dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai komunikasi antara sesama pegawai LP3I Medan. 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan informasi bagi pihak yang berkepentingan untuk mengkaji masalah yang sama di masa mendatang. Universitas Sumatera Utara

I.5. Kerangka Berpikir

Menurut arti katanya motivation berarti pemberian motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Motivasi didefenisikan sebagai semua kondisi yang memberikan dorongan dari dalam diri seseorang yang digambarkan sebagai keinginan, kemauan, dorongan dan sebagainya. Supardi dan Anwar 2004 menyatakan bahwa,”motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Motivasi bukanlah yang dapat diamati tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan karena sesuatu perilaku yang tampak. Hasibuan 2003 menyatakan bahwa,”motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan”. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu pegawai mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi harus dilakukan pimpinan terhadap bawahannya karena adanya dimensi tentang pembagian pekerjaan untuk dilakukan dengan sebaik-baiknya. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan Universitas Sumatera Utara dari lebih sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. Dan perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung pada keterampilan-keterampilan tertentu membaca, menulis, mendengar, berbicara dan lain-lain untuk membuat sukses pertukaran informasi. Cangara 2005 menyatakan bahwa,”komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan 1 membangun hubungan antar sesama manusia 2 melalui pertukaran informasi 3 untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain 4 serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu. Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi itu. Komitmen organisasi juga merupakan nilai personal, yang kadang-kadang mengacu pada sikap loyal pada perusahaan atau komitmen pada perusahaan. Mathis dan Jackson 2000 menyatakan bahwa,” komitmen organisasi adalah derajat yang mana pegawai percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi. Kepuasan kerja adalah konsep yang berkenaan dengan kenyamanan, jadi kepuasan dalam komunikasi berarti seseorang akan merasa nyaman dengan pesan- pesan, media dan hubungan-hubungan dalam organisasi. Kepuasan atas komunikasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja, ”kepuasan atas komunikasi” kadang-kadang dikacaukan dengan ”iklim komunikasi”. Alasannya adalah iklim merupakan fungsi dari bagaimana kepuasan anggota terhadap komunikasi dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara Handoko 2000 menyatakan bahwa,” kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para pegawai dalam memandang pekerjaan mereka. Sangat penting bagi organisasi untuk melakukan proses-proses komunikasi yang sesuai untuk meningkatkan kepuasan kerja, produktivitas kerja, prestasi kerja dan komitmen pekerja dengan organisasi perusahaan. Secara garis besar, pengaruh motivasi, komunikasi, dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai dapat digambarkan dalam diagram berikut ini: Gambar I.1. Diagram Motivasi, Komunikasi, Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan Rakhmat, pada Komala, dalam Karlinah. 1999. Persepsi adalah inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Prasangka merupakan persepsi yang tidak tepat yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu atau orang lain sebelum komunikasi dilakukan, yang sangat Motivasi Komunikasi Komitmen Organisasi Kepuasan kerja Universitas Sumatera Utara mewarnai pemahamannya terhadap pesan komunikasi, Menurut Komala 2004. Prasangka bisa muncul karena tidak adanya toleransi. Prasangka juga merupakan tindakan yang berat bagi kegiatan komunikasi. Hambatan komunikasi merupakan faktor yang mengganggu pemahaman hingga ke tingkat yang tidak selaras dengan makna pesan yang dikehendaki oleh komunikator. Bouve dan John V. Thill 2003 menyatakan bahwa,”hambatan komunikasi adalah ketidakmampuan setiap individu untuk berkomunikasi secara efektif yang dapat menimbulkan perbedaan persepsi antara komunikator dengan komunikan.” Secara garis besar, pengaruh persepsi dan prasangka terhadap hambatan komunikasi dapat digambarkan dalam diagram berikut ini: Gambar I.2. Diagram Persepsi, Prasangka, dan Hambatan Komunikasi

I.6. Hipotesis