BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di LP3I Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia yang beralamat di Jalan Gajahmada No. 15 M Medan. Waktu
penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret 2009 sampai dengan Oktober 2009.
III.2. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Sugiyono 2005 menyatakan bahwa,” sensus sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil”.
Jenis penelitian adalah deskriftif kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat-sifat karakteristik dari suatu
keadaan atau objek penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta pengujian statistik Djarwanto, 1996.
Adapun sifat dari penelitian adalah penjelasan explanatoryyang berkaitan dengan kedudukan satu variabel serta hubungannya dengan variabel yang lain
Sugiyono, 2005.
Universitas Sumatera Utara
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di LP3I Medan yang berjumlah 31 orang. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
populasi pegawai LP3I Medan dengan menggunakan sensus sampel jenuh.
III.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Wawancara interview yang dilakukan dengan pihak yang berkompeten atau yang berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan sesuai yang
dibutuhkan peneliti. b.
Daftar pertanyaan questionare yang diberikan kepada pegawai di LP3I Medan yang menjadi responden.
c. Studi dokumentasi yaitu dengan melakukan pengumpulan dokumen-dokumen
pendukung yang diperoleh secara langsung dari LP3I Medan, berupa secara singkat berdirinya lembaga, struktur organisasi lembaga, dan jumlah pegawai
yang bekerja di lembaga tersebut.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah : 1.
Data Primer, yaitu diperoleh langsung dari hasil wawancara interview, dan daftar pertanyaan questionaire.
2. Data Sekunder, yaitu diperoleh melalui dokumen-dokumen dari kantor LP3I
Medan.
Universitas Sumatera Utara
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Variabel independen variabel bebas X adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya perubahan pada variable terikat. Variabel
dependen atau variabel terikat Y adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas.
III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Variabel bebas dalam perumusan masalah pertama adalah motivasiX
1
, komunikasi X
2
dan komitmen organisasi X
3
. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan kerja Y.
Tabel III.1. Definisi Operasional Variabel dan Indikator Hipotesis Pertama
Variabel Definisi Variabel
Indikator Pengukuran
Motivasi X
1
Keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”
1. Gaji yang layak 2. Promosi jabatan
3. Pujian 4. Penghargaan
Skala Likert
Komunikasi X
2
Proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada
saling pengertian yang mendalam. 1. Komunikasi atasan
dengan bawahan 2. Meningkatkan
Kemampuan berkomunikasi
3. Hambatan komunikasi Skala
Likert
Komitmen Organisasi
X
3
Derajat yang mana pegawai percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi
dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi.
1. Tanggung jawab pekerjaan
2. Menjaga keanggotaan dalam organisasi
3. Rasa memiliki 4. Menjaga kesenjangan
Perlakuan terhadap
Pegawai dalam lembaga Skala
Likert
Kepuasan Kerja Y
Keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan bagi para pegawai dalam memandang pekerjaan mereka.
1. Kondisi pekerjaan 2. Hubungan rekan kerja
3. Pengawasan 4. Kompensasi
Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
III.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Variabel bebas dalam perumusan masalah kedua adalah persepsi X
1
dan prasangka X
2
. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah hambatan komunikasi Y.
Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel dan Indikator Hipotesis Kedua
Variabel Definisi Variabel
Indikator Pengukuran
Persepsi
X
1
Pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
1. Atensi 2. Interpretasi
3. Suku bangsa Skala
Likert
Prasangka
X
2
Prasangka berkaitan dengan persepsi orang tentang seseorang atau
kelompok lain, dan sikap serta prilakunya terhadap orang lain.
1. Pengalaman yang buruk di masa lalu
2. Toleransi 3. Persaingan pegawai
Skala Likert
Hambatan komunikasi
Y Ketidakmampuan setiap individu
untuk berkomunikasi secara efektif yang dapat menimbulkan perbedaan
persepsi antara komunikator dengan komunikan.”
1. Pendidikan 2. Usia
3. Latar belakang budaya Skala
Likert
III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas III.7.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dalam bidang ilmu sosial, alat ukur tersebut dapat berupa angket
kuesioner maupun seperangkat alat tes. Menurut Sugiyono 2005,”Jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar
dari nilai koefisien korelasi r 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ghozali 2005,”Uji validitas dipergunakan untuk megukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dianggap valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”.
Uji validitas dilakukan dengan bantuan program Software SPSS
Statistical Package for Social Science. Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur one shot methode, dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan
satu kali dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika r
hitung
positif dan r
hitung
r
tabel,
maka butir pertanyaan tersebut valid. Jika r
hitung
positif dan r
hitung
r
tabel,
maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Pratisto, 2004.
III.7.1.1 Uji validitas instrumen variabel motivasi
Tabel III.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi
Pertanyaan Corrected
Item Total Correlation
Sig. 1 - tailed
Keterangan Kelayakan pemberian gaji yang diterima terhadap
kinerja yang telah dilakukan. Promosi jabatan yang diberikan atasan upaya kinerja
yang telah dilakukan untuk tujuan lembaga. Pujian yang diberikan atas keberhasilan yang dicapai
dalam menjalankan tugasamanah yang telah diberikan.
Penghargaan atas dedikasi yang telah disumbangkan terhadap lembaga tempat bekerja.
0.730 0.813
0.897 0.820
0.000 0.000
0.000 0.000
Valid Valid
Valid Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan Tabel III.3 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel motivasi kerja memiliki nilai yang lebih besar dari 0.30. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel motivasi kerja yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi 1-tailed seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai
sebesar 5 .
III.7.1.2. Uji validitas instrumen variabel komunikasi
Tabel III.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Komunikasi
Pertanyaan Corrected
Item Total Correlation
Sig. 1 - tailed
Keterangan Pengaruh perubahan atas diri ataupun tingkah laku
setelah berkomunikasi dengan atasan. Setelah berkomunikasi dengan atasan, perubahan
tingkat kemampuan berkomunikasi dengan pegawai lain ataupun dengan atasan.
Hambatan yang terjadi saat berkomunikasi dengan atasan untuk memberikan ide ataupun gagasan bagi
perkembangan lembaga. 0.749
0.873
0.805 0.000
0.000
0.000 Valid
Valid
Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan Tabel III.4 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel komunikasi memiliki nilai yang lebih besar dari 0.30. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel komunikasi yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini
diperkuat dengan nilai signifikansi 1-tailed seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai
sebesar 5 .
Universitas Sumatera Utara
III.7.1.3. Uji validitas instrumen variabel komitmen organisasi
Tabel III.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Komitmen Organisasi
Pertanyaan Corrected
Item Total Correlation
Sig. 1 - tailed
Keterangan Tingkat pertanggung jawaban atas pekerjaan yang
diembankan kepada
setiap pegawai
untuk melaksanakan tugasnya.
Tingkat kesolideran para pegawai dalam menjaga keanggotan pada lembaga tersebut.
Tingkat keeratan hubungan para pegawai terhadap rasa memilliki dalam lembaga satu sama lain.
Tingkat toleransi para pegawai dalam menjaga kesenjangan perlakuan terhadap pegawai dalam
lembaga. 0.829
0.881 0.861
0.855 0.000
0.000 0.000
0.000 Valid
Valid Valid
Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan Tabel III.5 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel komitmen organisasi memiliki nilai yang lebih besar dari 0.30. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel komitmen organisasi yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam
penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi 1-tailed seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai
sebesar 5 .
Universitas Sumatera Utara
III.7.1.4. Uji validitas instrumen variabel kepuasan kerja
Tabel III.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepuasan Kerja
Pertanyaan Corrected
Item Total Correlation
Sig. 1 - tailed
Keterangan Kepuasan terhadap kondisi pekerjaan yang telah
dilakukan selama bekerja di lembaga ini. Kepuasan terhadap rekan kerja selama bekerja di
perusahaan ini. Kepuasan atas pengawasan terhadap kinerja selama
bekerja di lembaga ini. Kepuasan atas kompensasi yang diberikan terhadap
kinerja selama bekerja di lembaga ini. 0.723
0.831 0.739
0.570 0.000
0.000 0.000
0.000 Valid
Valid Valid
Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan Tabel III.6 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel kepuasan kerja memiliki nilai yang lebih besar dari 0.30. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel kepuasan kerja yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi 1-tailed seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai
sebesar 5 . III.7.1.5. Uji Validitas Instrumen Variabel Persepsi
Tabel III.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Persepsi
Pertanyaan Corrected
Item Total Correlation
Sig. 1 - tailed
Keterangan Pentingnya atensi informasi kecil ke informasi yang
besar di lembaga ini Interpretasi yang terjadi di lembaga ini
Perbedaan suku bangsa mempengaruhi pesan dan mengabaikan pesan lain di lembaga ini
0.862 0.923
0.572 0.000
0.000 0.000
Valid Valid
Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel III.7 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel persepsi memiliki nilai yang lebih besar dari 0.30. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel persepsi yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini
diperkuat dengan nilai signifikansi 1-tailed seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai
sebesar 5 .
III.7.1.6. Uji Validitas Instrumen Variabel Prasangka
Tabel III.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Prasangka
Pertanyaan Corrected
Item Total Correlation
Sig. 1 - tailed
Keterangan Pengalaman buruk di masa lalu mempengaruhi
pemahaman pesan di lembaga ini Toleransi yang terjadi antara sesama pegawai di
lembaga ini Persaingan yang terjadi antara sesama pegawai di
lembaga ini 0.749
0.853 0.770
0.000 0.000
0.000 Valid
Valid Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan Tabel III.8 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel prasangka memiliki nilai yang lebih besar dari 0.30. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel prasangka yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini
diperkuat dengan nilai signifikansi 1-tailed seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai
sebesar 5 .
Universitas Sumatera Utara
III.7.1.7. Uji Validitas Instrumen Variabel Hambatan Komunikasi
Tabel III.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Hambatan Komunikasi
Pertanyaan Corrected
Item Total Correlation
Sig. 1 - tailed
Keterangan Pengaruh
pendidikan terhadap
kesenjangan pengetahuan antara komunikator dengan komunikan
di lembaga ini Ketika berkomunikasi dengan orang yang berbeda
usia di lembaga ini Ketika berkomunikasi dengan orang yang berbeda
latar budaya di lembaga ini 0.631
0.880 0.911
0.000 0.000
0.000 Valid
Valid Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan Tabel III.9 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel hambatan komunikasi memiliki nilai yang lebih besar dari 0.30. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel hambatan komunikasi yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam
penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi 1-tailed seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai
sebesar 5 .
III.7.2. Uji Reliabilitas
Data yang diperoleh harus menunjukkan hasil yang stabil dan konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap objek yang sama. Untuk mengetahui
konsistensi dari data dilakukan dengan uji realibilitas konsistensi internal Sugiyono, 2005.
Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban dari seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian
dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah Cronbach Alpha á. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha 0,60 Ghozali, 2005.
Tabel III.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
Variabel Cronbach’s Alpha
N Of Items
Keterangan Variabel Motivasi
Variabel Komunikasi Variabel Komitmen Organisasi
Variabel Kepuasan Kerja Variabel Persepsi
Variabel Prasangka Variabel Hambatan Komunikasi
0.854 0.739
0.924 0.755
0.742 0.726
0.750 4
3 4
4 3
3 3
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Reliabilitas yang kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha 0.8 atau diatasnya adalah baik.
Berdasarkan output yang diperoleh pada tabel di atas, diperoleh nilai koefisien reliabilitas pada variabel-variabel tersebut lebih besar dari 0.7 0.7 adalah baik,
maka variabel-variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian.
III.8. Metode Analisis Data
III.8.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama
Model analisis data yang dipergunakan untuk mejawab hipotesis pertama adalah analisis regresi linier berganda, dengan formulasi sebagai berikut:
Y = â + â
1
X
1
+ â
2
X
2
+ â
3
X
3
+ e
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Y
= Kepuasan kerja X
1
= Motivasi X
2
= Komunikasi X
3
= Komitmen organisasi â
= Konstanta â
1
= Koefisien variabel X
1
â
2
= Koefisien variabel X
2
â
3
= Koefisien variabel X
3
e = Epsilon atau Variabel yang tidak diteliti
III.8.2. Pengujian Hipotesis Pertama
III.8.2.1. Uji F Serempak Digunakan untuk mengetahui variabel bebas yaitu motivasi, komunikasi, dan
komitmen organisasi secara serempak terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan dengan tingkat keyakinan 95 á =5.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah: H
o
: â
1,
â
2,
â
3
= 0. Artinya motivasi, komunikasi, dan komitmen organisasi secara serempak tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan.
H
a
: â
1,
â
2,
â
3
≠ 0. Artinya motivasi, komunikasi, dan komitmen organisasi secara
serempak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan.
Universitas Sumatera Utara
Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H
o
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada á =5 H
o
ditolak H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada á =5
III.8.2.2. Uji t Uji Parsial Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu motivasi,
komunikasi, dan komitmen organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan.
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: 1.
Pengaruh variabel motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan. H
o
: â
i
= 0. Artinya motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan.
H
a
: â
i
≠ 0. Artinya motivasi secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
kerja pegawai LP3I Medan 2.
Pengaruh variabel komunikasi terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan. H
o
: â
i
= 0. Artinya komunikasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan.
H
a
: â
i
≠ 0. Artinya komunikasi secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
kerja pegawai LP3I Medan. 3.
Pengaruh variabel komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan.
Universitas Sumatera Utara
H
o
: â
i
= 0. Artinya komitmen organisasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai LP3I Medan.
H
a
: â
i
≠ 0. Artinya komitmen organisasi secara parsial berpengaruh terhadap
kepuasan kerja pegawai LP3I Medan. Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai berikut:
H
o
diterima jika -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
pada á =5 H
o
ditolak H
a
diterima jika t
hitung
- t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
pada á =5
III.8.3. Model Analisis Data Hipotesis Kedua
Model analisis data yang dipergunakan untuk menjawab hipotesis kedua adalah analisis regresi linier berganda, dengan formulasi sebagai berikut:
Y = â + â
1
X
1
+ â
2
X
2
+ e Dimana :
Y = Hambatan Komunikasi
X
1
= Persepsi X
2
= Prasangka â
= Konstanta â
1
= Koefisien variabel X
1
â
2
= Koefisien variabel X
2
e = Epsilon atau Variabel yang tidak diteliti
Universitas Sumatera Utara
III.8.4. Pengujian Hipotesis Kedua
III.8.4.1. Uji F Serempak Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu persepsi dan
prasangka secara serempak terhadap hambatan komunikasi pegawai LP3I Medan dengan tingkat keyakinan 95 á =5.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah: H
o
: â
1,
â
2,
= 0. Artinya persepsi dan prasangka secara serempak tidak berpengaruh terhadap hambatan komunikasi pegawai LP3I Medan.
H
a
: â
1,
â
2,
≠ 0. Artinya persepsi dan prasangka secara serempak berpengaruh terhadap
hambatan komunikasi pegawai LP3I Medan. Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H
o
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada á =5 H
o
ditolak H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada á =5 III.8.4.2. Uji t Uji Parsial
Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu persepsi dan prasangka secara parsial berpengaruh terhadap hambatan komunikasi pegawai LP3I
Medan. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh variabel persepsi terhadap hambatan komunikasi
H
o
: â
i
= 0. Artinya persepsi secara parsial tidak berpengaruh terhadap hambatan komunikasi pegawai LP3I Medan.
Universitas Sumatera Utara
H
a
: â
i
≠ 0. Artinya persepsi secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
kerja pegawai LP3I Medan 2.
Pengaruh variabel prasangka terhadap hambatan komunikasi H
o
: â
i
= 0. Artinya prasangka secara parsial tidak berpengaruh terhadap hambatan komunikasi pegawai LP3I Medan.
H
a
: â
i
≠ 0. Artinya prasangka secara parsial berpengaruh terhadap hambatan
komunikasi pegawai LP3I Medan. Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai berikut:
H
o
diterima jika -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
pada á =5 H
o
ditolak H
a
diterima jika t
hitung
- t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
pada á =5
III.9. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji statisitk regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak.
III.9.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel bebas dan variabel terikat memiliki data yang berdistribusi normal atau tidak.
Menurut Sugiyono 2005 bahwa,”Model yang paling baik adalah apabila datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.”
Universitas Sumatera Utara
III.9.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lainnya dalam suatu model
yang dapat menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara variabel bebas tersebut. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat
dari nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai VIF tidak lebih dari lima maka model regresi dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. Sebaliknya, bila nilai
VIF lebih besar dari lima maka model regresi diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Pratisto, 2004.
III.9.3. Uji Heterokedastisitas
1. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan
variasi residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan standardized delete
residual nilai tersebut. Heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar
pada grafik. Jika pola titik-titik yang terbentuk membentuk pola teratur bergelombang,
melebar, kemudian
menyempit, maka
telah terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi. Sebaliknya jika tidak terbentuk pola yang jelas dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi Ghozali, 2005.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN