yang mungkin dapat di capai dalam bekerja. Variabel ini mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan individu yang tidak terpuaskan. b. Kaitan kinerja-
penghargaan : Keyakinan individu bahwa dengan menunjukkan kinerja pada tingkat tertentu akan mencapai outcome yang diinginkan. c Kaitan upaya-
kinerja probabilitas yang diperkirakan oleh individu bahwa dengan menggunakan sejumlah upaya tertentu akan menghasilkan kinerja.
Meskipun ada beberapa aktivitas manusia yang terjadi tanpa motivasi, namun hampir semua perilaku sadar mempunyai motivasi. Pekerjaan para manajer
adalah mengidentifikasi dan menggerakkan motif pegawai untuk berprestasi baik dalam pelaksanaan tugas atau mengurangi ketidakseimbangan.
II.2.1. Pengertian dan Manfaat Motivasi
Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja
dengan orang–orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala
waktu yang sudah ditentukan, serta orang senang melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuat orang
senang mengerjakannya. Orang pun akan merasa dihargaidiakui, hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul–betul berharga bagi orang yang termotivasi, sehingga
orang tersebut akan bekerja keras.
Universitas Sumatera Utara
II.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Setiap orang memerlukan 5 lima kebutuhan yang telah dikemukakan oleh Maslow sebagaimana diuraikan di atas sebagai sumber motivasi dalam rangka
meningkatkan semangat kerjanya. Namun yang paling penting bagi seseorang adalah motivasi yang dimulai dari dalam dirinya sendiri motivasi intrinsik, sesuai dengan
pendapat G.R. Terry dalam Hasibuan 2003 bahwa ” motivasi yang paling berhasil adalah pengarahan diri sendiri oleh pekerja yang bersangkutan”. Keinginan atau
dorongan tersebut harus datang dari individu itu sendiri dan bukanlah dari orang lain
dalam bentuk kekuatan dari luar”.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu rangsangan keinginan dan daya gerak yang menyebabkan seseorang
bersemangat dalam bekerja karena terpenuhi kebutuhannya. Pegawai yang bersemangat dalam bekerja disebabkan telah terpenuhinya kebutuhannya seperti gaji
yang cukup, keamanan dalam bekerja, bebas tekanan dari pimpinan maupun dari rekan sekerja, dan kebutuhan lainnya, hal ini akan berdampak pada kepuasan kerja
yang akhirnya mempu menciptakan kinerja yang baik. Motivasi kerja adalah kekuatan yang mendorong semangat yang ada di dalam
maupun di luar dirinya baik itu yang berupa reward maupun punishment, sehingga Herzberg dalam Luthans 2003 menyatakan bahwa pada manusia terdapat sepuluh
faktor pemuas motivation factor yang disebut dengan satisfier atau intrinsic motivation, yang meliputi: 1. Prestasi yang diraih achievement, 2. Pengakuan
orang lain recognition, 3. Tanggung jawab responsibilty, 4. Peluang untuk maju
Universitas Sumatera Utara
advancement, 5.
Kepuasan kerja
itu sendiri
the work
itself, 6. Dan pengembangan karir the possibility of growth. Sedangkan faktor
pemelihara maintenance factor yang disebut disatisfier atau extrinsic motivation meliputi, 1. Kompensasi; 2. Keamanan dan keselamatan kerja; 3. Kondisi kerja;
4. Status; 5. Prosedur perusahaan; 6. Mutu dari supervisi teknis dari hubungan interpersonal diantara teman sejawat, atasan, dan bawahan.
II.3. Teori Tentang Komunikasi